bagian 13.

1.2K 113 18
                                    


Happy Reading minna.
Ingat! Disini kalian HARUS WAJIB NGEVOTE CERITA AUTHOR DAN FOLLOW AKUN WP.
Kalau nggak author bakalan mogok nulisnya_-

Masa author udah susah Payah ngebuat cerita ini malah ga dapet apresiasi sama sekali_-.
Komen kosong, yang Vote aja dikit dan yang ngefollow juga dikit.

Jadi author minta tolong buat para readers yang baik hati, jangan pelit pelit ngasih saran dikomen ama vote,
Biar author tambah semangat gtuu.
Yaudah lah makasih buat para readers baik hati yang sudah memberikan masukan dan vote dicerita author. Author akan berusaha keras untuk membuat cerita ini jadi yang terfavorit buat kalian😇

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sasuke menutup kotak obat dan meletakkan nya di meja kecil samping ranjang Hinata.
"Maafkan daddy Hinata. Apa masih terasa sakit? " Tanya Sasuke.
"Hmmm" Kata Hinata lemah dengan menganggukkan kepala nya.
"Ah daddy lupa. Aku akan mengambilkan mu pakaian agar kau tidak masuk angin" Kata Sasuke

Dia berjalan kearah lemari besar Hinata dan mengacak-acak isi lemari milik Hinata.
"Daddy kau mengacaukan pakaian yang sudah bibi Kurenai rapikan. Kembalilah duduk aku akan mengambil pakaian ku sendiri" Kata Hinata.
"Aaaa.... " Sasuke mendengus sebaliknya dan tak mendengarkan perkataan Hinata.
"Daddy kau mendengarkan ku tidak sih? Aku bisa mengambil pakaian ku sendiri" Kaa Hinata.
"Pakai itu" Kata Sasuke dengan wajah yang ia palingkan untuk menutup rona merah dikedua pipinya.

Hinata menatap underwear berwarna putih dengan hiasan renda berwarna ungu dan juga sebuah dress selutut berwarna ungu muda polos.
"Tak kusangka selera daddy sangat girly, kupikir dia ingin menyuruh ku memakai pakaian yang seksi dan terbuka" Batin Hinata dengan melirik Sasuke diam-diam.
"Ada apa? Kenapa kau tak memakai nya? " Tanya Sasuke.
"Ah tidak apa. Aku akan memakainya sekarang tapi bisakah daddy keluar? " Kata Hinata.
"Sialan aku lupa" Batin Sasuke merutuki dirinya yang terasa seperti orang bodoh.
"Baiklah aku akan keluar" Kata Sasuke tapi masih diam diposisi yang sama dan tak bergerak dari sana.
"Kenapa tak keluar? Apa daddy ingin melihat ku berganti pakaian? " Kata Hinata.
"Ah iya iya aku akan keluar sekarang juga" Kata Sasuke.
"Ya dan jangan lupa tutup kembali pintu nya" Kata Hinata.

Hinata menghela nafas setelah Sasuke menutup pintu kamar nya.
Dia menyentuh bibirnya dan senyum senyum sendiri.
"Daddy mencium ku! Aku tak percaya hal seperti ini akan terjadi padaku" Kata Hinata senang.
"Kyaa.... Daddy benar-benar mencium ku. Kuharap hal seperti ini akan terulang lagi suatu saat nanti" Do'a Hinata dalam batinnya.

0o0o0o

"Sialan! Bagimana bisa aku bersikap seperti ini di hadapan Hinata tadi. Pasti dia sangat membenciku sekarang dan tak ingin bertemu dengan ku" Kata Sasuke yang masih berada didepan pintu kamar Hinata.

"Apa yang harus kulakukan kalau dia mulai menjauhi ku nanti? Ini semua karena salahku yang tidak bisa menahan nafsu ku. Tapi... Tubuh Hinata benar-benar menggoda dan aku tak tahan untuk menerkam nya" Kata Sasuke pelan dengan mengigit kuku kuku jarinya.
"Sialan! Kurasa aku butuh air hangat sekarang juga" Kata Sasuke dengan berjalan pergi dari pintu kamar Hinata.
.
.
.

Hinata baru saja ingin berangkat ke kampus tapi langkah nya terhenti melihat beberapa map yang tergeletak sembarangan di meja ruang tamu.
"Bibi Kurenai. Apakah ini milik daddy? " Tanya Hinata.
"Ah entahlah nona saya juga tidak tau. Bagaimana jika anda mengecek nya secara langsung" Kata Kurenai.
"Hmmm baiklah" Kata Hinata.

Hinata membuka map itu dan membacanya.
"Inikan dokumen yang daddy bicara kan saat sarapan tadi. Jangan jangan daddy lupa membawanya" Kata Hinata.
"Ada apa Nona? " Tanya Kurenai.
"Ah tidak ada. Aku akan kekantor daddy untuk mengantar dokumen nya yang ketinggalan"kata Hinata dengan memasukkan dokumen itu kedalam tas hitam nya.
" Kenapa anda tidak menyuruh orang saja untuk mengantar nya. Anda bisa terlambat kekampus nanti "kata Kurenai.
" Aku ingin mengantarkan nya sendiri pada daddy. Jaa.. Kalau begitu aku berangkat dulu"kata Hinata dengan melambaikan tangan nya pada Kurenai.
"Iya hati-hati dijalan nona" Kata Kurenai.
.
.
.
Hinata memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju ruangan daddy nya tapi saat berada didepan lift dia berpapasan dengan seorang pria yang sangat ia hindari selama ini.
"Lama tak berjumpa, Hinata" Katanya dengan wajah kaku dan dingin.
"I-iya. La-lama ti-tidak berjumpa" Kata Hinata dengan menundukkan kepalanya dan tanpa sadar dia malah menjaga jaraknya dengan pria paruh baya itu.

SUGAR DADDY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang