Part sepesial 2

427 25 2
                                    

'Jaga dia, jangan buat dia merasakan hal yang sama seperti sebelumnya.'

-Fero Fernando-

☆☆☆

"Mau kemana Al?" Sinta, bertanya saat memasuki kamar Alvaro—anaknya.

"Eh, mau ke acara pesta—nya temen Ma." Varo membalas sambil merapihkan rambutnya.

"Tumben rapih banget. Biasanya aja cuma pakai kaus sama celana pendek. Kok ini pakai jas nya Papa segala? Penting ya?"

Alvaro menghela nafas pelan, lalu menatap ke arah Mama nya, dan tersenyum. "Hmmm, Mama kok tumben banget sih kepoin Al. Biasanya juga bodo amat."

Shinta mencolek hidung anak laki-lakinya dengan gemas. "Yaudah iya Mama nggak kepo deh... tapi inget ya, jangan macam-macam."

Varo berdiri memberi hormat kepada sang Ibu. "Siap komandan!" dan di akhiri dengan tawa keduanya.

"Yaudah Ma, Al berangkat dulu ya. Night Mam..." pamitnya sambil mencium kening Shinta.

"Hati-hati..."

"Oke."

CACA'S PARTY

"Ini pesta buat siapa sih Ta?" Alissa bertanya kepada Letta.

"Gue denger sih, ini pesta buat adenya Caca yang baru balik dari desa."

"His, jangan halangin jalan." tegas Sani yang baru saja datang sambil mendorong kedua punggung sahabatnya.

"Aih, santai dong..." ucap Letta tak terima.

"Ssst... be-ri-sik!"

"Tsk!"

Mereka bertiga mencari-cari di mana Caca berada. Dan tak lama, seorang gadis dengan gaun putihnya mendekat dari arah belakang mereka.

"Hay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hay..."

Ketiga gadis itu cukup terkejut, saat membalik posisi badan. Terlihat, Caca yang begitu cantik dengan gaun putih yang melekat ditubuhnya. Mereka semua terpana, dan cukup terkejut dengan gadis itu. Pasalnya mereka baru kali ini melihat ia menjadi wanita yang sesungguhnya. Karena setau mereka, kesaharian Caca tidak pernah sefeminim ini. Gadis itu selalu setia dengan kaus oblong yang kebesaran, celana pendek, dan rambut cepolnya. Tapi kali ini?

"Oh my good, ini lo Ca?" ucap Arletta tak percaya. Caca mengangguk, "I–iya iyalah, siapa lagi?"

"Gila lo cantik banget..." sahut Alissa sambil memutar tubuh Caca.

Alvaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang