Pernyataan Siska

2.1K 85 15
                                    

'Harusnya lo sadar, lo berhak suka. Tapi bukan berarti lo juga berhak memiliki.'

👣👣👣

"Div!" panggil Avaro.

"Hem."

"Bantuin gue dong..." sambil memasang wajah memelas.

"Apaan" balas Diva jutek. Sambil terfokus pada game online nya.

"Gue penasaran nih, Serius lah!" tegas Alvaro yang semakin kesal dengan perlakuan sang sahabat kepadanya. Diva menghembuskan nafas berat, dan kemudian menaruh ponsel nya. Lalu menatap serius ke arah Alvaro. Cowok tampan itu pun tersenyum cukup puas, dengan penuh semangat ia mendekat ke arah Diva.

"Lo tau nggak? Gimana caranya, supaya gue (nunjuk ke diri sendiri.) tau, kalau Caca suka sama gue."

Diva mendesis sinis. Dia mengarahkan telunjuk ke depan bibir Varo. Mengartikan kalau dia ingin temannya diam. Untungnya Alvaro mengerti dan langsung menjauhkan tangan itu dari bibirnya.

"Lo cari deh buku di perpus. Judulnya–" Diva terdiam agak lama. sampai beberapa detik kemudian, ia melanjutkan ucapannya...

"Beberapa tanda kalau gebetan suka ke kamu." lanjut Diva.

'Lah !  Percumah gue mohon - mohon ujungnya malah gue sendiri yang ribet. Aelah kampret.'

"Gue cabut." Varo pun pergi dengan raut wajah kesal. Sedangkan Diva? Dia kembali mengambil ponselnya dan melanjutkan permainan yang sempat tertuda.

"Semangat Bro!" katanya seolah menyemangati, dengan suara pelan.

÷~÷~÷~÷

"ALVARO!!!" teriak seorang perempuan memanggil nama nya. Pemilik nama itu pun menoleh dan melihat ke asal suara. Seorang dengan penampilan palsu nya sedang berjalan menghampiri dirinya. Ia mengenal siapa gadis itu.

"Kenapa Sis?" tanya Alvaro.

"Eh, anu. Ak-aku mau minta tolong. Bisa ikut aku sebentar nggak?" ucap nya dengan hati - hati.

'Ngapain sih ni cewek! Ganggu gue aja.' batin Alvaro kesal.

"Tolong apa?" balas nya dengan wajah datar. Siska tidak menjawab, dia memegang pergelangan tangan Alvaro dan mengajak cowok itu ke taman belakang sekolah.

Dahi Alvaro berkerut, dia sedikit curiga. Kenapa Siska membawanya ke tempat ini, dan ditunggunya lumayan lama, tapi gadis itu masih belun mengatakan apa-apa. Alvaro tetap terdiam menunggu dengan perasaan yang mulai bosan.

"Lo ngapain sih?" tegas Alvaro yang mulai kesal karena Siska tak kunjung memberikan jawaban. Gadis itu malah membelakanginya dan masih saja diam.

Padahal yang sedang di lakukan Siska adalah berargumentasi dengan diri sendiri. Sudah di tempat ini, berdua dengan Alvaro, apa yang harus dia lakukan...

"Sis! Lo bukan lagi berfikir untuk ngapa -
ngapain gue kan?!" kali ini Alvaro semakin tidak sabar.

Namun bukan jawaban yang di berikan oleh Siska. Tapi gadis itu malah membalikkan tubuhnya dan mendekat kan diri ke hadapan Alvaro. Dan tiba - tiba hal yang tak terduga membuat cowok itu semakin di buat terkejut. Siska mencium pipi nya?

Alvaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang