Ada Yang Bahagia

2.1K 81 5
                                    

'Seandainya, dia lebih memilih aku daripada Felica...'

¤☆¤☆¤☆¤

Setelah perbincangannya dengan Felica. Alvaro masih belum bisa terima, ucapan itu bukanlah benar dari hatinya. Tapi untuk apa ia terus bertahan. Toh, kalau Caca saja masih belum yakin dengan hatinya. Memang terkadang, benar kata orang. Pria slalu salah di mata wanita. ketika di perjuangkan, wanita jual mahal. Di beri kepastian, wanitanya seakan tak pasti. Memikirkan cinta hanya membuat kepala Alvaro pusing.

Kali ini dia memutuskan untuk tidak mengingat Caca. Move on dari kebodohan yang sudah pernah ia lakukan. Tapi bukan berarti Varo melupakan perasaan nya juga. Dirinya hanya mencoba untuk berfikir lebih dalam lagi, mencari cara terbaik agar gadis yang di kagumi itu membalas perasaanya. Karena wanita, semakin di perjuangkan akan semakin tinggi egonya. Mangkanya, ia coba menggunakan cara yang lebih elegan. Yaitu, berpura-pura mundur, memberi waktu, dan menunggu sampai gadis itu mulai yakin akan hatinya.

Alvaro berdiri dari tempat duduk nya. Ia mengambil ransel kosong milik nya kemudian segera pergi dari tempat itu. Saat cowok itu pergi Tanpa mereka menyadari, kalau ada yang tengah berdiri, memperhatikan dari belakang punggung Alvaro dan Caca. Wajahnya sangat familiar, siapa lagi kalau bukan Siska. Sejak tadi ia memang sudah menguntit, bahkan menguping pembicaraan mereka.

Awalnya gadis itu merasa geram karena Alavo mengungkapkan perasaannya kepada Caca. Tapi setelah mendengar semuanya. Wajah yang pernuh kebencian itu, mulai perlahan  merona dan senyumnya mengembang sempurna. Seperti orang bahagia ketika di beri kejutan yang istimewa.

"Setidaknya masih ada celah untuk aku menyusup kehatinya..." ucapnya dengan nada suara yang cukup lirih.

Cewek ini sudah mengincar Alvaro sejak pertemuannya di jembatan penyebrangan. ia jatuh cinta pada pandangan pertama, hanya karena perhatian kecil yang cowok itu berikan, dan itu berlangsung hingga saat ini.

Siska duduk dan masih tersenyum, mungkin dalam fikirannya sedang menyusun strategi untuk mendapatkan hati Alvaro, dan menghayalkan suatu hal yang sangat dia sukai.

"Seandainya, dia lebih memilih aku daripada Felica..." gadis itu bergumam, matanya menatap langit, dan tangannya sibuk memilin ujung rambut kepangnya.

"Pasti aku nggak akan sia-siain dia deh..."

"Dan kalau dia gamau milih kamu. Itu artinya aku punya banyak peluang dong, buat deketin kamu. Biar gimanapun, aku masih harus cari tau tentang perasaan kamu ke Felica itu gimana. Biar aku bisa siap hati buat dengar ucapan kamu waktu nolak aku nantinya."

Setelah Siska mengucapkan hal itu, ia pun segera pergi meninggalkan tempat duduknya. Wajah itu masih menampilkan senyum bahagianya. Dia sampai tidak perduli kalau banyak pasang mata memperhatikan tingkahnya, yang seolah menganggap diri nya itu aneh.

_________~~~~________

Hello,
How Are You Readers.

Mungkin aku suka banget molorin waktu buat update lanjutan cerita ini.
Hehe maafin aku ya. 🙏

Sebagai makhluk sosial yang punya banyak pekerjaan 💃
Bikin aku susah luangin waktu untuk lanjut, dan baca wattpad.

Jadi....
Aku harap kalian ga akan bosan deh sama cerita ini.
Tetep bersabar...
Dan, terimakasih untuk kalian...
Karena udah mau baca cerita absurd ini, bikin aku semakin semangat buat nulis. Pokoknya makasih banyak....

And....

Sampai ketemu di kelanjutan cerita yang berikutnya ..
See u.

🙋🙋🙋

#Elissamisca f.
#27/01/2020

Alvaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang