17

116 14 1
                                    

Sejak pukul 07.00 pagi hingga sekarang pukul 09.00. Maya sudah berada di depan tempat praktik Johnny. Ia sangat tahu kehadirannya di sini tidak akan disukai oleh Johnny, tapi ia tidak peduli. Rasa rindunya pada pria itu tidak bisa ia tahan lagi.

Mobil mewah milik Johnny pun muncul. Pria itu menatap heran Maya yang saat ini tersenyum ke arahnya.

"Ngapain lo di sini?" tanya Johnny dengan sinis.

"Mau ketemu kamu." Maya memperlihatkan senyuman manisnya.

"Gue gak ada waktu buat orang kayak lo." Johnny melangkahkan kakinya memasuki ruangan. Sementara Maya mengikutinya dari belakang.

"Aku gak bakalan ganggu kamu. Aku cuma mau ngeliat kamu aja kok."

Johnny mengambil jas dokternya dan langsung memakainya. Ia menatap sinis pada Maya. "Lo gak ada hak untuk itu."

Tidak ada pembicaraan lagi di antara mereka. Maya yang sibuk menatap Johnny. Sedangkan pria itu sibuk membaca rekam medis penyakit hewan. Sesekali Johnny akan melihat ke arah Maya yang terang-terangkan manatap kagum padanya.

"Lo bisa nggak berhenti ngeliatin gue."

Maya tersenyum. "Gak bisa, kamu ganteng sih."

"Lo udah gila ya!"

"Iya, aku tergila-gila sama kamu." Maya mengedipkan satu matanya.

"What?!" Johnny tampak sangat terkejut. Sejak kapan Maya berubah menjadi gadis genit seperti sekarang.

"I love you, Johnny." Maya membentuk simbol hati dengan kedua tangannya.

" Maya membentuk simbol hati dengan kedua tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johnny kehabisan kata-kata. Ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi.

Seorang wanita dengan penampilan cukup seksi memasuki ruangan sambil memeluk anjingnya. Maya meneliti penampilan wanita itu dari atas sampai bawah.

"Dok, beberapa hari ini anjing saya gak nafsu makan."

"Saya periksa dulu, ya." Ketika Johnny memeriksa keadaan anjing tersebut. Wanita tadi terus memperhatikannya. Siapapun bisa mengetahui bahwa dia menyukai Johnny, termasuk Maya.

Maya mendekat, ia tidak suka jika ada wanita berada sedekat itu dengan Johnny. "Minggir, dokternya gak bisa fokus kalau lo sedeket itu."

"Oh, ya. Tapi Johnny gak kenapa tuh." Wanita yang bernama Shaira itu semakin mendekati Johnny hingga lengannya bersentuhan dengan pria itu.

Johnny hanya bisa tersenyum. Ia tidak mungkin mengusir wanita itu.

"Gue bilang, jangan deket-deket." Maya menarik tangan Shaira.

"Apaan sih lo?!" Shaira mendorong tubuh Maya hingga gadis itu terjatuh.

"Woi!" Teriak Johnny. "Kalau lo mau kasar di sini, lo cari aja dokter lain!"

One MonthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang