29

110 13 2
                                    

Ponsel Johnny terus berbunyi, ini sudah panggilan yang ke tiga kalinya dari Maya. Ia merasa sangat terganggu dan dengan kesal Johnny akhirnya menjawab panggilan itu.

"BERHENTI GANGGUIN GUE BANGSAT!" teriak Johnny lantas membanting ponselnya.

"Buset, John. Gue hampir jantungan, lo napa gitu banget sih," ucap Tenlio yang sedang memberi makan Blacky.

Zaki juga tampak sangat terkejut, meski ia sudah mengetahui kalau Johnny selalu menyeramkan jika sedang marah.

Devan bangkit dari duduknya, ia mengambil ponsel milik Johnny yang sudah rusak lalu melemparnya secara kasar ke arah pria itu.

"Kalau lo emang gak suka sama dia tinggal bilang aja baik-baik. Gak usah ngatain dia bangsat juga kali!"

Johnny menatap Devan tanpa berniat membalas ucapan pria itu.

"Kenapa lo diem? Lo sebenernya suka juga kan sama dia," ujar Devan lagi.

"Lo gak tau apa-apa soal perasaan gue, gue gak suka sama dia," balas Johnny penuh penekanan.

"Yakin lo? Berarti kalau gue mau macarin dia gak ada masalah dong buat lo."

Johnny mengepalkan tangannya, ia menarik kerah kaos Devan dan menatap pria itu tajam. "Brengsek lo!"

Devan menunjukkan smirknya. "Lo baru tau kalau gue berengsek?"

Mereka saling menatap dengan tajam. Johnny semakin mengepalkan tangannya begitu kuat, Devan yang melihat itu mendekatkan wajahnya pada Johnny. "Mau pukul gue, pukul aja!"

Tenlio menjadi panik, ia memberi isyarat pada Zaki agar menjadi penengah antara Devan dan Johnny. Namun pria itu tampak sangat santai.

"Fuck!" Johnny hanya mendorong tubuh Devan dan segera pergi dari sana.

"Lo liat kan, gak ada yang perlu ditakutin," ucap Zaki yang ditunjukkan pada Tenlio. Ia beralih menatap Devan yang langsung berbaring di sofa. "Lo serius tadi, Van? Lo mau macarin Maya?" tanyanya penasaran.

"Gila aja lo ngira gue serius! Gue cuma kasian sama Maya, lo juga tau kan gimana usahanya dia supaya dapetin maaf dari Johnny. Menurut gue Johnny udah keterlaluan sampai ngatain Maya bangsat. Padahal dia juga suka sama Maya tapi masih aja nyangkal."

"Lo bener, gue gak bisa ngebayangin gimana sakitnya Maya sekarang," timpal Zaki.

Sementara itu, di tempat lain Maya masih terkejut dengan respon yang Johnny berikan di telepon tadi. Meski sudah berusaha sangat keras, namun nyatanya ia belum bisa membuat Johnny mau memaafkannya. Haruskan ia menyerah sekarang?

****

Dua hari kemudian

[Handsome Boys 4]

[Zaki]
Gue traktir makan malem tempat biasa, tapi syaratnya harus bawa pasangan!

[Tenlio]
Pasangannya gak harus manusia kan, oke gue bawa Blacky.

[Zaki]
Lo bener-bener udah gak waras ya! Emangnya lo gak punya temen cewek?

[Tenlio]
Engga tuh.

[Zaki]
Serah lo deh, malu-maluin lo kalau sampai di usir dari sana karena bawa Blacky.

[Tenlio]
Yang punya restauran itu temen gue. Lo tenang aja, gue gak bakal di usir.

[Devan]
Gue dateng agak telatan, nungguin Kinara pulang kerja dulu.

[Zaki]
Oke, lo udah mulai bucin. @Devan.

One MonthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang