***
Bagaimana bisa orang-orang bersikap persis seperti dalam drama?– heran Lisa, sebab hari ini sudah puluhan kali ia membungkuk, mengambil selebaran miliknya yang dibuang orang-orang. Ia memberikan selebaran itu dengan penuh harapan, namun orang-orang sibuk itu membuang kertasnya tanpa melirik sedikit pun tulisan di atasnya. Dengan hati yang hancur, Lisa mengusap kertas-kertas itu, berusaha meluruskannya kembali walau ia tahu tangannya saja tidak cukup untuk menghaluskan kembali kertas yang sudah di remas dan dibuang.
Sama seperti kemarin, di tengah-tengah sibuknya Lisa membagikan selebaran– sembari menunggu seseorang menelepon dan memberi kabar tentang Jiyong– seseorang menegur Lisa. Kalau kemarin nyonya Kwon yang datang. Hari ini Kim Jisoo– mantan manager Lisa– yang datang. Gadis itu datang dengan dua kotak makan siang yang ia bawa di dalam tas kertasnya.
"Eonni, kenapa kau datang?" sapa Lisa, tersenyum pada wanita itu seolah hatinya baik-baik saja. Seolah ia hatinya tidak terluka, meskipun menyembunyikan perasaannya selama ini tidak pernah benar-benar berhasil.
"Kau sudah makan siang?" tanya Jisoo, yang tetap melanjutkan hidup dan karirnya meski akrtis pertama yang ia memberinya pekerjaan sudah tidak lagi bekerja. Kini Jisoo menjadi manager untuk sebuah grup yang baru saja didebutkan oleh YG. Grup itu baru saja debut satu tahun lalu, namun punya banyak sekali haters. Ada banyak orang yang kecewa, sebab agensi tetap berjalan, tetap bekerja, tetap mendebutkan orang-orang baru meskipun salah satu musisinya hilang. Para haters itu lupa, kalau ada banyak mulut yang harus tetap makan meskipun G Dragon menghilang.
"Sudah tadi saat bangun-"
"Makan siang, bukan sarapan, sekarang sudah hampir jam dua siang," potong Jisoo yang kemudian mengajak Lisa untuk duduk dan makan bersama di salah satu kursi taman terdekat. Siang ini Lisa menyebarkan selebaran di sungai Han. Dua tahun lalu ada seorang saksi yang mengaku melihat Jiyong berdiri di tepian sungai Han, beberapa jam sebelum ia menghilang– karenanya Lisa berada di sana siang ini.
Tepat sebelum Lisa dan Jisoo sampai ke bangku taman yang mereka tuju, seorang wanita dan seorang pria menghampiri mereka. Salah satu orang itu mengaku sebagai pemilik akun YouTube. Mereka bilang, mereka ingin bicara dengan Lisa, mereka juga ingin membantu Lisa menemukan kekasihnya.
Awalnya Lisa senang, namun begitu kamera dinyalakan dan si pemilik akun melontarkan pertanyaannya, hati Lisa mendidih. Lisa masih tersenyum saat pria yang mengaku punya lima ribu pengikut itu berbasa-basi membuka acaranya. Namun senyum itu lenyap begitu Jeon Jungkook– si pemilik akun– melontarkan pertanyaan pertamanya. "Apa yang akan kau lakukan untuk memperingati dua tahun hilangnya G Dragon?" tanya pria itu.
"Apa?"
"Minggu depan adalah adalah hari ke dua tahun, tepat dua tahun G Dragon dinyatakan hilang. Kau akan melakukan sesuatu untuk merayakan- ya! Apa yang kau lakukan?!" teriak pria itu saat Lisa tanpa peringatan meraih handycam di tangan seorang wanita yang menemani Jungkook.
"Memperingati kau bilang?! Kau tidak punya otak?! Kau tidak lihat apa yang sedang ku lakukan-" Lisa marah, hendak membanting handycam di tangannya namun pemilik handycam itu sudah lebih dulu meraih benda berharganya. Sembari menggerutu, Jungkook dan gadisnya melangkah menjauhi Lisa yang menurut mereka gila. Mereka berdua datang untuk membantu Lisa, namun gadis itu justru memperlakukan mereka dengan buruk– begitu pendapat keduanya.
Jisoo ingin menenangkan Lisa, ingin memeluknya, namun gadis keras kepala itu tidak ingin mendapatkan belas kasihan dari mantan managernya. Dengan diam, gadis itu berjongkok, meraih satu persatu selebarannya yang tadi sempat jatuh karena berebut handycam. "Aku akan mengambil handycam-"
"Tidak perlu," potong Lisa. "Biarkan saja dia menggunggah kebodohannya itu. Merayakan dia bilang? Kalau aku sebahagia itu Jiyong oppa menghilang, aku tidak akan melakukan ini. Dia bilang pengikutnya lima juta. Milikku masih lebih banyak dari itu-"
"Tentu, milikmu lebih banyak, tapi orang-orang itu akan muak kalau kau terus mengunggah selebaran ini di sana. Mereka mengikutimu untuk melihat kehidupanmu, bukan seleberan yang setiap hari kau unggah," gerutu Jisoo, untuk kesekian kalinya, setiap kali ada artis-artis sosial media yang mengganggu Lisa dengan kesombongan mereka. Setiap kali ada manusia-manusia tak berempati yang menjadikan kehilangan Lisa sebagai tempat untuk mencari kepopuleran.
"Lalu bagaimana? Ini kehidupanku sekarang," balas Lisa setelah semua selebarannya selesai diambil.
Jisoo mengajak Lisa untuk makan. Kali ini keduanya benar-benar makan sembari membicarakan tentang pekerjaan yang Jisoo tawarkan pada mantan aktrisnya itu. Jisoo mengatakan kalau Seungri akan syuting sebuah iklan di dekat Galleria Foret. "Eunji eonni pergi ke Jepang untuk membantu syuting film Seunghyun oppa. Jadi Seungri bertanya padaku apakah kau bersedia membantu make upnya untuk pemotretan itu," ucap Jisoo, memberi sebuah tawaran kerja sambilan pada Lisa.
Seungri maupun member lain tentu kesulitan untuk membantu Lisa menyebar seleberan. Harga diri gadis itu pun membuatnya enggan mengemis uang pada siapapun. Beberapa fans menawarkan diri untuk melakukan penggalangan dana demi mencari Jiyong, namun Lisa dan pihak keluarga Jiyong menolak uang itu. Mereka lebih setuju kalau uang itu disumbangkan ke lembaga lain, ke mereka yang benar-benar membutuhkan.
Sementara Lisa sendiri engga menerima uang dari member Big Bang maupun keluarga Jiyong. Ia sudah lama kehabisan uang, semua orang mengetahuinya, namun alih-alih meminta uang ia lebih sudi menjual barang-barangnya. Satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan untuk gadis yang hancur itu, hanya sesekali mengunjunginya lalu memberinya beberapa kerja sambilan.
Di tempat lain, tepatnya di kediaman Jeon Jungkook, pria itu tengah mengomel sebab rencananya untuk membuat konten viral baru saja gagal. Pria itu ingin bersenang-senang dengan hilangnya Jiyong. Ia ingin mengambil keuntungan dari masalah itu, namun ia juga yang salah mengambil langkah. Seharusnya ia berpura-pura sedih tadi, tapi semuanya sudah terlambat dan kini pria itu kesal.
"Dia mengataiku bodoh," gerutu Jungkook kepada dua pria dan seorang wanita di depannya. "Dia yang bodoh karena tidak memanfaatkan internet untuk mencari kekasihnya-"
"Ya! Unggah video ini saja. Beri judul: peringai sesungguhnya Kim Lisa, ternyata dia kasar. Orang-orang pasti akan penasaran." Seorang pria dengan rambut pirang memotong ucapan Jungkook. Memberi sebuah ide untuk membalas dendam. "Kalau kita berhasil, publik akan membencinya dan tidak ada lagi yang sudi membantunya," susulnya sembari melirik gadis yang tadi ikut dengan Jungkook. Pria itu lantas bertanya kenapa Rose– gadis yang pergi bersama Jungkook tadi– diam saja.
"Pertanyaan Jungkook tadi memang keterlaluan-"
"Rosie, sayang, bisa tunggu di luar sebentar? Aku akan menyusulmu setelah menyelesaikan gameku," potong seorang pria lainnya, pria dengan rambut kecoklatan. Ia terlihat seperti tengah mengusir kekasihnya agar pertengkaran tidak perlu terjadi di sana. Namun begitu Rose keluar dan menutup pintu, pria itu mengabaikan gamenya, lalu berujar. "Ya! Kalian ingin tidur dengan mantan aktris? Aku punya ide... Untuk benar-benar membalas wanita itu," ucapnya, sembari menunjuk Lisa yang ada di layar laptop dengan arah pandangannya.
Si pirang Park Jimin, si coklat Kim Taehyung dan Jeon Jungkook kemudian tersenyum saat nomor yang mereka telepon menjawab panggilan mereka. "Katakan kau punya informasi, dan suruh dia menemuimu besok malam. Soal lokasi, aku akan mengirimnya besok sore. Aku pergi menemui Rose dulu," bisik Kim Taehyung, meninggalkan Jeon Jungkook dan Park Jimin untuk menyelesaikan tugas darinya. Sekali lagi, Lisa akan bertemu sekelompok penipu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
A Place I Can't Find
FanfictionK-Drama "Missing: The Other Side" fanfic version. Kemana kamu pergi? Kenapa tidak ada kabar apapun darimu? Dengan hati yang sesak, aku mencoba meneleponmu. Tak lagi terhitung, berapa banyak yang ku tulis kemarin. Walau tulisanku terlihat jelek, ak...