***
Lagi, di padang chamomile. Sebuah panggung yang hanya setinggi mata kaki berdiri lembut di tengah-tengahnya. Panggung dari kayu mengkilap itu dihiasi tiang-tiang penyangga juga sebuah atap kayu tipis. Batang-batang hijau yang lentur, merambat di tiangnya, sampai ke atap kayu. Bersama bunga-bunga putih, kuning dan merah muda mereka menghiasi panggung kecil yang manis itu.
Sebuah piano putih yang kontras dengan rerumputan hijau, duduk tidak jauh dari panggungnya. Meja-meja bundar yang berhias taplak putih menyebar di sepanjang padang chamomile, menjadi tempat untuk duduk para tamu undangan– hanya keluarga, teman dekat, sahabat, juga penduduk desa yang hanya bisa dilihat oleh Lisa.
Ini adalah pesta pernikahan sederhana yang sengaja dibuat tertutup. G Dragon dan mempelai wanitanya, tidak ingin merusak padang indah chamomile itu hanya untuk mengundang lebih banyak tamu. Sang mempelai pun tidak mempublikasikan pernikahan itu. Yang orang-orang ketahui, G Dragon masih sibuk memulihkan tubuhnya setelah tahun lalu ia ditemukan hidup di tempat tinggal seorang fansnya– atau lebih pantas disebut seseorang yang mengaku sebagai fansnya.
"Sakit?" ucap Lisa, sedikit panik saat tiba-tiba saja Jiyong menyentuh bahunya. "Oppa lelah? Ingin duduk dan beristirahat dulu?" susul gadis itu seperti biasanya– menanyakan keadaan Jiyong yang masih sibuk terapi menjadi sebuah kebiasaan baru bagi Lisa. Kalau biasanya ia hanya menanyakan itu beberapa hari sekali, kini setelah sempat kehilangan sang kekasih, Lisa menanyakan hal yang sama berulang kali, hampir sepuluh sampai dua belas kali sehari.
Tanpa menunggu jawaban Jiyong, Lisa meraih lengan mempelai prianya. Upacara pernikahan mereka– yang kedua– sudah selesai. Mereka hanya perlu menikmati sisa pesta dengan ucapan selamat yang terus datang dari tamu undangan. Awalnya mereka berdiri di altar untuk menerima ucapan itu, namun kini Lisa memaksa Jiyong untuk duduk di sebuah kursi dekat altar, di meja yang sama dengan orangtuanya.
"Aku tidak lelah," jawab Jiyong setelah ia duduk di kursi, di sebelah Lisa juga ibunya. "Aku hanya ingin bilang, terimakasih banyak karena sudah menungguku."
Lisa tersenyum mendengar ucapan itu, namun tangannya tetap memijat kaki Jiyong– kebiasaan. Pria itu sudah lama sekali tidak berjalan, dan tidak seperti dalam drama, ia butuh waktu yang lama untuk memulihkan kekuatan kakinya. Tidak seperti cerita dalam drama yang sengaja di percepat, Jiyong tidak bisa pulih dengan cepat. Semua obat yang masuk ke tubuhnya, membuat pria itu kesakitan. Lisa sampai berfikir kalau kekasihnya itu kecanduan obat-obatan sekarang– karena meski obat itu menyakitkan, Jiyong terus memintanya. Satu tahun terakhir, mereka berada dalam keadaan yang benar-benar sulit walau semua kesulitan itu masih lebih baik daripada kehilangan.
"Momen paling bahagia dalam hidupku adalah... Ketika aku mencintaimu setelah menemuimu. Sekarang kau adalah hadiah terbesar dalam hidupku," nyanyi Yongbae, dengan microphone yang ia ambil dari seorang staff. Pertunjukannya sedikit mengejutkan, sebab lagu itu– Present oleh K.Will dan Eun Jiwon– tidak pernah ada dalam jadwal mereka hari ini. Seharusnya hanya lagu-lagu romantis dari pemusik yang mereka sewa yang mengiri pesta kebun itu.
"Apa ini?" komentar Lisa, di saat Yongbae kemudian mengulurkan microphonenya pada Jiyong.
Jiyong masih bisa bernyanyi, sebagaimana pekerjaannya. Namun nyanyiannya tidak bisa senyaman dulu, suaranya tidak sejernih dulu dan tenggorokannya tidak sekuat dulu– semua itu karena obat-obatan yang masuk ke tubuhnya dan mengacaukan semua saraf juga ototnya. Tubuhnya dipaksa untuk berhenti bergerak– untuk bangun– jadi wajar saja kalau seluruh ototnya kaku, termasuk pita suaranya.
"Baby girl, you’re my angel. Cuz I’ve fallen for you by your beauty. Kau, yang meraih tanganku dan menarikku keluar dari kegelapan. Bahkan saat aku sedang berusaha keras, aku bisa tersenyum karenamu. Bahkan ketika aku jatuh, aku bisa bangkit lagi karenamu. You are the only one in my life, that will never change..." rap Jiyong, mengikut bagaimana Eun Jiwon membawakan bagiannya.
Di sana ada Eun Jiwon, sebagai salah satu tamu undangan. Pria yang sebelumnya tengah menikmati hidangan pernikahan itu langsung menoleh mendengar salah satu lagunya dinyanyikan. Dengan bangga, pria itu mengacungkan ibu jarinya, memuji Jiyong yang sebenarnya kesulitan dengan lagunya.
"Maaf, aku sudah berlatih, tapi masih sulit," bisik Jiyong, sementara Yongbae kembali menyanyikan bagian K.Will dalam lagu itu.
"Kita adalah dua orang yang berbeda," susul Jiyong, kembali berusaha melantunkan bagian Jiwon dalam lagu itu.
Sama seperti sebelumnya, rap Jiyong belum benar-benar sempurna, tidak serapi bagaimana G Dragon biasa bernyanyi. Namun kali ini, tanpa microphone, Jiwon ikut menyanyikan bagiannya, menemani Jiyong memberi hadiah pada mempelai wanitanya. Tidak hanya Jiwon, Seunghyun yang diam-diam mencari lirik lagu itu pun ikut membantu, Seungri yang duduk di sebelahnya juga hal yang sama, hingga rasanya hampir semua orang di sana ikut bernyanyi bersama Jiyong. Hampir semua orang di sana, memberi hadiah pada gadis yang sudah sangat kesulitan selama beberapa tahun terakhir ini.
"... Tapi kita mirip dan terkadang, orang mengira kalau kita adalah saudara. Kita berjalan di jalan yang sama, berbagi pemandangan yang sama. Aku janji, aku akan melindungimu, jadi percayalah padaku. Kau yang membuatku hidup, aku bisa hidup karenamu... Aku tidak ingin kehilanganmu lagi, aku akan menepati janjiku seperti seorang pria. Bahkan saat waktu berlalu, bahkan saat dunia berubah, aku akan berada di sisimu." nyanyi orang-orang itu, memecahkan kantung air mata sang mempelai wanita.
"... Terimakasih, karena sudah bersabar menunggu selama ini," susul Jiyong, mengakhiri melodi romantis itu– Present.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
A Place I Can't Find
FanfictionK-Drama "Missing: The Other Side" fanfic version. Kemana kamu pergi? Kenapa tidak ada kabar apapun darimu? Dengan hati yang sesak, aku mencoba meneleponmu. Tak lagi terhitung, berapa banyak yang ku tulis kemarin. Walau tulisanku terlihat jelek, ak...