"Flight kalian jam berapa?" Seokjin di ujung ruangan sibuk melipat baju Namu yang sudah kotor terkena muntahannya.
Muntahan Kim Seokjin.
"Jam 7 kak." Jawab Taehyung singkat. "Kakak masih mual?"
Seokjin terkekeh kecil. "Lumayan. Dulu pas hamil Namu juga sensitif sama bau." Ya, Seokjin baru saja memuntahi baju anaknya yang sedang berada dalam gendongannya ketika Namjoon lewat di depannya. Ia merasa begitu mual saat mencium bau parfum suaminya.
"Suruh bang Namjoon ganti parfum aja dulu sementara." Seokjin mengiyakan permintaan Taehyung. Toh suaminya sudah menegerti dengan kondisi seperti ini.
"Ya udah, sana siap-siap Jalan."
Ah iya, kita hampir lupa dengan pasangan yang baru saja mengucap janji sucinya. Pesta pernikahan mereka telah usai sejak 30 menit yang lalu. Kini, Taehyung dan Jimin sedang bersiap menuju bandara untuk pergi ke tujuan bulan madu mereka, Brazil.
"Hyung- eh kak Seokjin. Mau minum teh lagi?" Jimin yang berniat mencari suaminya, mengalihkan perhatiannya pada sang kakak ipar.
"Nggak, Jimin. Aku udah gak apa-apa kok. Kamu udah siap?" Seokjin bangkit dari kursi yang ia tempati tadi.
"Udah kak, tadi mau cari hyung. Mau nyuruh makan dulu." Seokjin melihat ke arah arlojinya. Memastikan memang masih ada bagi Jimin dan Taehyung untuk sekedar makan sesuatu.
"Masih sempet sih, tapi jangan lama-lama. Aku keluar dulu ya." Ucap Seokjin sebelum benar-benar meninggalkan ruang tunggu itu.
"Makan apa yang?" Ucap Taehyung yang akhirnya bersuara, setelah hanya mendengar kakak dan istrinya berbincang.
Jimin mengambil tempat di sebelah Taehyung. "Tadi aku pesen steak. Biar simple. Keburu nggak ya?"
Taehyung tertawa. "Yang, kita kan naik private flight."
"Ya tetep aja, jangan disengaja telat-" Baru Jimin akan melanjutkan ocehannya, makanan yang ia pesan untuk dimakan bersama sang suami sudah datang.
"Udah, ssst. Makan dulu. Biar nggak telat." Jimin menatap Taehyung sinis.
Dasar menyebalkan!
.
.
"Take care ya. Sampe di sana langsung kabaran sama keluarga." Sungwoon menepuk bahu adiknya beberapa kali. "Inget gaya yang udah gue ajarin ya". Bisik Sungwoon yang membuat wajah Jimin memerah.
"I-iya. Nanti gue kabarin kalo udah nyampe."
"Taehyung juga ya." Dibalas anggukan singkat oleh pria Kim itu.
Setelah berpamitan dengan kedua keluarganya, Taehyung dan Jimin mulai memasuki pesawat untuk berangkat ke Brazil.
Selama perjalanan mereka menuju Brazil, kedua anak adam itu memutuskan untuk beristirahat agar kondisi tubuh mereka baik ketika sampai di tempat tujuan.
.
.
"Yang, ayo bangun. Mau landing." Taehyung menepuk pipi istrinya beberapa kali. Berusaha membangunkan putri tidur di sebelahnya yang sepertinya sangat pulas. "Jimin, udah mau landing. Ayo bangun."
"Hngggg." Jimin dengan malas membuka matanya. Menatap sekitar, kemudian manik hazelnya bertemu milik sang suami. "Hai, suami."
Taehyung tertawa renyah. "Apa, istri? Jawab Taehyung sambil menyingkirkan surai Jimin yang menutupi matanya.
"Udah mau landing ya?" Jimin mengubah posisinya menjadi duduk tegak di kursinya sekarang. "Aku tidur berapa jam deh? Kamu udah bangun daritadi?"
Taehyung kembali tertawa. "Nanya nya satu-satu dong cantik." Taehyung mengusap pipi sang istri. "Iya udah mau landing. Berapa jam ya? Aku gak ngitung. Aku juga belum lama bangun kok."
Selepas berbincang saat bangun tidur, Taehyung dan Jimin kembali mengeratkan sabuk pengaman mereka untuk persiapan pendaratan pesawat.
.
.
"Akhhh, sampe juga di Brazil." Jimin melihat pemandangan melalui balkon kamar hotelnya. Melihat pemandangan Rio de Janeiro pada siang hari yang begitu ramai.
Jimin merasakan tubuhnya dipeluk dari belakang oleh prianya. "Seneng yang?"
"Seneng. Makasih ya. Hehe. Sayang pak Kim banyak-banyak."
"Gak salah kan pilihan aku buat ke Brazil?" Gurau Taehyung. Mengingat waktu itu Jimin mengamuk karena Taehyung sudah memesan tiket ke Brazil jauh-jauh hari sebelum pernikahan mereka.
"Iya, tapi gak pake private jet kan juga bisa." Taehyung memutar bola matanya malas. Masih saja membahas itu. Membuat Jimin terkekeh kecil. "Tapi makasih ya, perjalanan kita jadi nyaman banget."
Taehyung mengangguk mantap, kemudian membalik tubuh yang lebih kecil darinya untuk menghadapnya. "Mandi yuk, abis itu Jalan-jalan keluar."
Jimin meneguk ludahnya sendiri. Ini maksudnya Taehyung mengajak ia untuk mandi bersama? "Hah? Uhm, anu. Anu kamu mandi duluan deh. Aku masih- masih pegel, iya pegel. Gih duluan."
Kegugupan Jimin menjadi hiburan tersendiri untuk Taehyung. Ia menertawakan tingkah menggemaskan istrinya. Yah, memang sih mereka belum melakukan 'malam pertama' sebagai pasangan yang sudah sah. Tapi Taehyung juga bukan pria egois yang tidak memikirkan kesiapan pasangannya.
Toh mereka punya waktu kurang lebih satu minggu untuk menikmati bulan madu. Untuk apa terburu-buru?
.
.
.
.
.
.
.
Us
TBC
Book 1 : It's You by Reika_Rei and Chocolatesoup_
Btw, aku mau ngasih tau kalian ya. Kalo di book ini nggak akan ada adegan nc yang vulgar. Jadi slightly aja gitu. Kalaupun nanti kalian emang mau dibuatin nc, aku akan coba belajar. Soalnya aku nggak jago nulis nc :(
Terus, kalian mau konfliknya dalam waktu dekat atau nanti-nanti aja nih?
Btw, enjoy yaa.
YOU ARE READING
Us (It's You, Book 2)
RomanceNew chapter of Jimin and Taehyung's Love Story. Ready to be a witness of their true love? Book 1: It's You, by Reika_Rei and Chocolatesoup_