Us "18"

1K 116 14
                                    

Jimin terdiam, tidak tau apa yang harus ia ucapkan saat ini. Ia terus memainkan jemari mungil Yeonjun yang duduk di pangkuannya sejak tadi. Yeonjun balas mengusap pipi Jimin, seolah memberi hyung-nya kekuatan.

"Uhm, sebelumnya. Aku mau minta maaf ke Tae-hyung, malem itu aku capek dan bener-bener stress, jadi hyung kena marah sama aku. Jujur, aku kaget waktu hyung tiba-tiba nanya begitu ke aku. Jadinya aku emosi dan malah ngajak hyung berantem. Aku sama sekali nggak tau kalo alesan dibalik pertanyaan hyung tuh ini. Kalo aku tau, mungkin aku mau denger penjelasan dari hyung dulu."

Jimin memandangi kedua orang tuanya yang terlihat santai. Kemudian ia melanjutkan, "Hmm, kalo emang itu alesannya, ya aku gak masalah hyung. Tapi, bisa nggak kalo dua bulan lagi?"

.

.

"ASEKK JIMIN DUA BULAN LAGI KEWOOOONGGG." Sungwoon berteriak heboh di dalam mobil. Ia mengguncang tubuh adiknya yang duduk di sampingnya. Membuat Jiwoo menatap sang ibu kebingungan.

'Bunda kenapa sih? Kemasukan setan?' Begitu mungkin pikir Jiwoo.

"Berisik lo, tuh anak lo sampe bingung." Jimin mendecak malas. Kesal dengan kelakuan kakaknya yang tidak berhenti menggodanya sejak pulang dari restoran tadi.

Jadi, kedua keluarga sudah sepakat! Dua bulan lagi, pernikahan Taehyung dan Jimin akan dilaksanakan. Sesuai dengan permintaan Jimin.

*Choco tepuk tangan heboh karena akhirnya pasangan ini mau menikah*

"Bun, udah. Itu Jimin mukanya udah merah, kasian." Jaehwan mengingatkan sang istri, tetapi dengan tawa yang juga sebenarnya menggoda Jimin.

"Udah, kakak suka banget bikin adeknya kesel." Ucap mama Park mengakhiri keributan dari duo Park.

.

.

"Sooo, dua bulan lagi nih? Beneran Jim? Gila gak mau kalah kamu ya sama aku." Yoongi tertawa. Sahabatnya baru saja bertamu ke rumahnya dan memberi kabar bahwa ia akan segera menikah dengan pria Kim-nya dua bulan dari sekarang.

"Dih, aku nikah tuh gara-gara dia-"

"Iya dia mau ke Paris, jadi si Kim itu gak mau pisah sama kamu. Alhasil dinikahin deh kamu, uhhh sweet banget siiiih."

"Aku kurang sweet gimana, sugar? Kita udah nikah loh kalo kamu lupa."

"Heh, gue nikah gara-gara lo main dp aja ya. Ya kali gak dinikahin, mau gue acak-acak hidup lo?" Jungkook merengut. Istrinya ini belakangan menjadi lebih galak.

"Udah kenapa ribut mulu kalian tuh, heran aku."

"Iya udah intinya, dua bulan lagi dek Jimin resmi menggunakan marga Kim. Unchhh." Yoongi tersenyum menyebalkan ke arah Jimin.

"Iya Yoon, iya."

.

.

"Oke temen-temen semua, proposal kita udah disetujui!" Jimin menyampaikan kabar bahagia kepada tim panitia konser. Setelah beberapa kali proposal konsep dari panitia ditolak oleh pihak kampus, akhirnya hari ini Jimin dan teman-temannya mendapat kabar baik. Proposal mereka disetujui, artinya, proyek pekerjaan konser mereka bisa segera dilaksanakan.

"Kwon, Haera, kalian koordinasi ke anak properti ya. Jangjoon, Bomin, kalian berdua koordinasi sama tim kostum. Terus, tim penampil. Kita mulai latihan besok, koreo malem ini aku kirim ke grup. Siap?"

"SIAP LAKSANAKAN KOMANDAN!!" Jimin tersenyum hangat. Akhirnya ia akan segera lulus.

"Oh iya, proposal yang udah approve udah aku kirim ke grup, buat jadi bahan koordinasi kalian. Terus, Hana sama Rachel, tolong koordinasi ke anak musik, jadinya siapa aja yang bakal tampil, oke?"

"Oke Jim, biar gue tanya ke Yoongi nanti."

.

.

"Jadi udah diapprove proposal kamu?"

"Iya, hyung. Aku seneng banget, akhirnya setelah sekian proposal dicoret-coret sama itu bapak-bapak gendut."

Taehyung tertawa. "Hush, gak boleh gitu."

"Pokoknya aku janji bakal bikin konser sekeren mungkin. Biar tau tuh si bapak, aku sama yang lain itu beneran kerja keras. Sembarangan aja dia bilang proposal kita asal-asalan."

"Iya, sayang. Harus bagus ya konsernya. Biar si bapak itu nyesel udah ngeremehin kalian."

"Huum. Pasti, konsernya pasti bagus."

.

.

"Five, six, seven... eig- Kwon kamu tuh ke kiri. Jihan ke kanan. Itu juga Seyoung, tangan kamu harus ke atas dikit lagi. Ck." Jimin mendecak malas. Ia kemudian meminta Bomin mematikan musik. "Kalian udah nonton video yang aku kirim belom?"

"Udah, kak." "Udah Jim." Semua anggota tim penari menjawab serempak. Park Jimin itu malaikat, tapi kalau sudah urusan tari menari. Oh oh, lupakan Jimin si baik hati.

"Terus apa yang kalian pelajarin dari video itu? Gak ada? Kalo kalian begini, gimana nanti dilatih sama kak Hoseok?"

Semua anggota menatap Jimin terkejut. Hoseok? Maksudnya Jung Hoseok?

"Kenapa kaget gitu? Buat konser ini tuh bakal dilatih sama kak Hoseok dan aku. Kalian mau nampilin yang begini di depan kak Hoseok?"

"K-kak H-hoseok?"

"Iya, kak Hoseok, Mina. Kurang jelas aku ngomongnya?"

"T-tapi Jim, anu-"

"HEYO, I'M YOUR HOPE, YOU'RE MY HOPE, I'M JEYYYHOOOOPEEE."

Baiklah, mari kita doakan bersama keselamatan mereka semua.

.

.

.

.

.

.

.

Us

TBC

Book 1 : It's You by Reika_Rei and chocolatesoup_

Haiiii, gimana-gimana? Jimin sudah setuju nih ya. Asik, dua bulan lagi nikaaahhh. Terus itu gimana ya nasib tim tari di kampus Jimin? Mas Hoseok kan kalo udah mode serius + ngajar agak gimana gitu ya kannn.

Btw, mau double atau cukup segini dulu?

Hehehe.

Luv ya!

Us (It's You, Book 2)Where stories live. Discover now