9. DH|| Tatapan maut Fatih

233 28 2
                                    

Dear diary ...
Hasnah gatau harus gimana lagi, Hasnah pasrah, Hasnah bingung. Hasnah dilema, sikapnya mas Fatih itu susah banget di tebak. Kadang galak, kadang pas baik baik banget sampe hati Hasnah aja terbang ke langit rasanya. Hasnah harus gimana?

||Diary Hasnah||

_____________

Hasnah baru saja selesai mengantar beberapa buku tugas teman sekelasnya ke ruang guru. Bel baru saja berbunyi pertanda istirahat pertama. Di sekolah Hasnah, setiap jam istirahat pertama seluruh siswa wajib melaksanakan shalat Dhuha terlebih dahulu. Jadi sepulang dari ruang guru Hasnah langsung melangkahkan kakinya ke masjid yang ada di depan gedung sekolah.

"Kamu bawa mukena gak?" Tanya Hasnah pada Della yang tengah berjalan di sampingnya.

Della menggeleng, "Nggak, akukan lagi tanggal merah."

"Lah, terus kenapa ikut ke masjid?"

Della nyengir ke arah Hasnah, "Mau lihat coganku itu loh ...." Katanya sembari menoel-noel lengan hasnah.

Hasnah hanya bergidik melihat temannya yang sedang bucin ini. Temannya ini alay sekali, sampai-sampai saat sudah masuk di halaman masjid Della langsung membenarkan kerudungnya, dan mencium-cium badannya.

"Na, aku gak bau ketek kan?" Tanyanya sembari mendekatkan badannya ke arah Hasnah.

"Nggak Della, kamu wangi kok." Hasnah berucap sembari menjauhkan badan Della dari tubuhnya. "Wangi calon-calon penghuni tanah." Hasnah langsung mendapat pukulan setelah mengatakan itu.

"Ihh, Hasnah! Jangan gitu dong, akukan mau hidup bahagia sama coganku dulu. Setelah itu baru deh boleh menikmati dunia lain."

"Hidup itu Allah yang tahu Del, kita gak tahukan ajal atau jodoh dulu yang menjemput, gimana kalau ajal dulu yang melamar?"

Della manyun di buatnya, "Ya semoga Allah kasih kita kesempatan buat merasakan indahnya pernikahan."

Hasnah tertawa mendengarnya, "Iya deh, aamiin kan aja dulu."

Hasnah tengah menunggu giliran, masjidnya masih penuh oleh anak SD dan SMP. Hasnah menunggu gilirannya di tangga yang menyambung ke lantai atas, tangganya tepat berada di depan bangunan masjid.

"Eh, Na. Bertahun-tahun aku bareng kamu, perasaan gak pernah denger gosip kamu Deket atau cinta sama laki-laki." Ucap Della membuat Hasnah yang semula memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di depannya kini menatap Della.

"Kamu normal kan?" Ucapan Della sukses membuat kedua mata Hasnah melotot. Hasnah langsung memukul tangan Della.

"Normal lah! Amit-amit aku gak normal."

"Terus kamu sukanya sama siapa?"

Hasnah diam, tengah berpikir dan bertanya pada hatinya. "Gak suka siapa-siapa." Ucapnya kemudian.

"Masa sih? Pastilah rasa suka atau kagum itu semua orang rasain, karena kedua perasaan itu fitrah. Yang bener aja kamu gak pernah suka sama orang lain. Kagum gitu?"

Hasnah menggeleng, pertanda tidak pernah.

"Ah, gak percaya! Kamu pasti pernah suka atau kagum, tapi kamu gak sadar aja."

Diary HasnahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang