Dear diary ...
Mas Fatih itu sikapnya bener-bener kaya rollercoaster. Saat hati Hasnah sudah melambung tinggi kelangit, eh di jatohkan kebawah lagi! Rollercoaster suka gitukan?||Diary Hasnah||
________________
"Nano-nano enak rasanya!"
"Ih, kamu curang! Harusnya kan kakak yang dapet."
Sekarang Hasnah tengah duduk di ruang tamu rumahnya ummi ishma. Hasnah, Husein, dan fatur sedang bermain ular tangga. Yang menang akan mendapatkan permen nano-nano, dan yang kalah harus mau mengasuh Ziya dan Zaky yang sekarang tengah asik bermain mainan berdua.
"Nggak curang kok, orang kakaknya aja yang gak bisa." Husein berucap.
"Tapikan permen itu kakak yang beli, mau dong satu yang coklat," Hasnah menunjukkan jari telunjuknya ke arah husein dan fatur dengan wajah memelas.
"Beli aja sana." Ucap Husein dan fatur barengan. Mereka kompak sekali dalam hal mengerjai Hasnah. Dasar adik laknat.
"Berarti kak Hasnah ya yang asuh Zaky Ziya?" Tanya Fatur.
"Loh .. masa kakak ngasuh sendiri sih, ya bantuin lah!"
"Gak mau! Kita sibuk, mau main bola." Husein bangkit dari duduknya sembari menarik tangan Fatur untuk ikut pergi juga.
"Ih, jangan gitu dong! Di rumahkan gaada siapa-siapa, kalau kakak keteteran gimana?"
Fatur melihat ke arah jam dinding, sudah pukul empat sore. "Bentar lagi mas Fatih pulang ngajar dikobong. Nanti kak Hasnah minta bantuan dia aja." Ucap Fatur membuat Hasnah menganga kan mulutnya.
"Gak mau! Pokoknya kakak maunya di temenin kalian!" Tolak Hasnah mentah-mentah. Masa harus berduaan sama Fatih? Hasnahkan masih takut ancaman Fatih waktu di kantin kemarin. Gimana kalau Fatih memberinya hukuman hari ini?
"Gak bisa kak, kita mau final." Tolak Husein di angguki Fatur. "Jadi, kakak tunggu mas Fatih aja, itung-itung kalian belajar untuk punya anak nanti." Ucap Fatur.
Hasnah langsung melotot. Belajar punya anak sama Fatih? Hilih! Gak banget! Siapa juga yang mau nikah sama orang galak bin judes kaya Fatih? Hasnah sih NO WAY!
Buru-buru Husein dan fatur keluar dari rumah sembari berlari, mengabaikan teriakan Hasnah yang menyuruh mereka berhenti.
"Ih! Nyebelin!" Hasnah menghentakan kakinya ke lantai. Berbalik badan, Hasnah kembali pada posisi awalnya, duduk di atas karpet menemani Zaky dan Ziya yang tengah bermain mainannya.
Abi, ummi, mba meyla dan suaminya tengah pergi melayad ke teman Abi yang meninggal. Kebetulan hari ini harinya Hasnah menginap di Kobong, dan karena itulah Hasnah yang di tunjuk untuk mengasuh Zaky dan Ziya sementara waktu. Hasnah sendiri tidak tahu kapan mba meyla pulang, semoga saja tidak malam.
"Kak Nura, Ziya haus."
"Ziya mau minum apa? Susu atau air putih?"
"Mau susu!"
"Zaky juga mau kak Nura!"
Hasnah tersenyum sembari bergantian mengusap kepala si kembar. "Yaudah, kak Nura buatin dulu ya, kalian tunggu disini." Hasnah bangkit dari duduknya, berjalan ke arah dapur.
Setelah siap dua dot berisi susu, Hasnah kembali ke ruang tamu, memberikan susunya pada Zaky dan Ziya.
"Kak Nura Ziya mau di gendong," Ziya berucap sembari melebarkan tangannya. Hasnah sudah hapal, kalau Ziya ingin di gendong ketika minum susu itu artinya Ziya mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Hasnah
Novela JuvenilSquel Takdir Cinta[HmHs] Hasnah Nurasyafa. Seorang gadis remaja yang memiliki hobi melukis dan menulis. Pecinta warna coklat akut, sampai makananpun Hasnah lebih memilih yang warnanya coklat. Tumbuh bersama dari kecil sampai besar bersama Fatih tent...