Bila ada salah harus diingatkan, di nasehati, bukan malah di beri hukuman! Allah, lagi-lagi Hasnah dibuat kesal oleh seorang Fatih yang galak bin Judes. Sampai kapan Fatih memperlakukan Hasnah dengan galak? Sampai Hasnah menghabiskan berlembar-lembar kertas di diary karena terus menulis sikap buruk Fatih?
Fatih, karenamu buku diary Hasnah jadi cepat habis karena harus menulis lagi tentang sikap burukmu!||Diary Hasnah||
______________
Hasnah tengah duduk di majelis Al-Mutaqin. Sekarang malam Jum'at, jadwalnya pesantren melakukan kegiatan rutin membaca buku rotib bersama. Tempat duduk wanita dan laki-laki hanya terhalang sekat lemari, tetapi para santri masih bisa melihat jelas para guru-gurunya yang tengah duduk di depan memimpin acara malam ini.
Hasnah duduk di paling depan, dekat istrinya Abi zainal-- ummi ishma --. Di samping kirinya ada mba meyla anak pertama Abi Zainal, kakaknya Fatih.
Malam ini Hasnah sedang tidak mood, tamu bulanannya tengah datang, membuat perutnya sakit, bawaannya pengen tiduran, tapi tidak bisa. Padahal niatnya tadi Hasnah akan duduk di barisan paling belakang, biar bisa selonjoran. Tapi sang ummi malah mengajaknya duduk di depan, jadilah Hasnah tidak bisa duduk seenaknya.
Hasnah menopang dagunya dengan kedua lengannya, bibirnya sibuk berkomat-kamit membaca dzikir dan shalawat. Tatapan Hasnah yang semula hanya bengong menatap lantai di depannya, kini beralih ke depan mencari sumber suara yang sekarang tengah melantunkan dzikir dengan merdunya.
"Lailahaillah ...."
"Lailahaillah ..."
"Lailahaillah ... Muhammadu Rasulullah ..."
Masya Allah, merinding Hasnah di buatnya. Bahkan rasanya sakit perut Hasnah hilang seketika.
Pandangan Hasnah menatap ke arah seorang laki-laki yang memakai baju jubah coklat dengan peci putih di atas kepalanya. Tangan kirinya memegang mic, tangan kanannya memegang tasbih berwarna coklat.
Yaallah ... Kenapa harus warna coklat sih, Hasnahkan jadi klepek-klepek melihatnya. Apalagi wajahnya yang entah mengapa malam ini terlihat sangat bersinar. Buat Hasnah berdosa saja.
Tapi kenapa harus Fatih sih? Hasnah kan tidak mau luluh pada mantan kakak angkatnya itu. Hasnah sudah benci pokoknya. Sudahlah, mau Fatih ganteng, pakai baju coklat, atau apapun itu Hasnah tidak mau peduli.
Hasnah menutup matanya, mencoba mengalihkan pandangannya dari Fatih. Sepertinya Fatih sengaja memakai baju warna coklat, biar Hasnah terus menatapnya. Hasnahkan tidak bisa menolak apapun yang berhubungan dengan warna coklat, apalagi seorang laki-laki yang pakai baju Koko warna coklat, sungguh, Hasnah tidak akan mengalihkan pandangannya sama sekali.
"Astagfirullah ..." Hasnah berucap pelan sembari menepuk jidatnya. Matanya gatal sekali rasanya ingin terus melihat Fatih.
"Kenapa nak?" Tanya seseorang dari sampingnya yang ternyata ummi ishma.
"Eh? Nggak apa-apa ummi." Jawab Hasnah dengan wajah pongonya. Jangan sampai ummi ishma menyadari perlakuan Hasnah malam ini yang khilaf terus memandang Fatih. Bisa-bisa nanti Hasnah di hukum harus baca kitab tentang kewajiban seorang muslim menjaga pandangannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Hasnah
Fiksi RemajaSquel Takdir Cinta[HmHs] Hasnah Nurasyafa. Seorang gadis remaja yang memiliki hobi melukis dan menulis. Pecinta warna coklat akut, sampai makananpun Hasnah lebih memilih yang warnanya coklat. Tumbuh bersama dari kecil sampai besar bersama Fatih tent...