Hati manusia memang tidak bisa di tebak, yang kita anggap baik bisa saja suatu hari nanti berubah menjadi jahat, contohnya Fatih. Fatih telah berubah, tidak lagi menjadi Fatih baik dan penyayang, melainkan sekarang menjadi Fatih yang galak dan tidak berperikehatian. Hasnah benci mas Fatih yang sekarang!
||Diary Hasnah||
_____________
Hasnah duduk termenung di atas meja makan. Sudah seminggu berlalu sejak kejadian Hasnah menangis di kamar mandi gara-gara Fatih. Setelah kejadian itu, Hasnah belum lagi bertemu Fatih, entah di kelas, atau di Kobong tempat hasnah mengaji dan menginap dari hari Kamis sampai Minggu.
Dari TK, SD, SMP, sampai sekarang SMA rasanya Hasnah tidak pernah jauh dari fatih. Bagaimana tidak jauh? Bahkan dari Hasnah umur lima tahun pun Hasnah sudah sangat kenal Fatih, Fatih yang dulu Hasnah anggap sebagai kakak laki-lakinya.
Dulu ya! Sekarang amit-amit Hasnah punya kakak seperti Fatih. Pokoknya Hasnah benci Fatih yang sekarang.
Muhammad Fatih Al-Manaf. Anak kedua dari ustadz Zainal mutaqin, seorang pemilik pesantren Al-Mutaqin tempat hasnah sekolah dan mengaji. Umur Fatih baru dua puluh tiga tahun, tapi kesuksesannya tidak bisa diragukan lagi. Fatih mengajar di sekolah dan pesantren milik abinya dengan menguasai sepuluh mata pelajaran. Lima pelajaran umum, limanya lagi pelajaran pesantren.
Meski begitu, Hasnah gak minat tuh ikut-ikutan jadi fans nya Fatih seperti teman-teman sekolahnya. Mereka tidak tahu saja bagaimana sikap Fatih yang sebenarnya. Sangat-sangat galak bin jahat! Dan anehnya hanya pada Hasnah. Sungguh tidak adil semesta ini.
"Sayang ... Kok pagi-pagi udah ngelamun?" Ucap lembut seseorang sembari menepuk pundak Hasnah.
Hasnah terperanjat, lalu mengedipkan kedua matanya, "Eh, bunda. Nggak kok, Hasnah nggak ngelamun."
"Bohong, bunda perhatiin tadi ngelamun kok, orang mata kamu aja gak kedip-kedip tadi."
Sudahlah, Hasnah tidak bisa bohong kalau sudah di depan bundanya.
"Bunda ...." Rengek Hasnah. Kan, Hasnah tidak bisa menutupi masalahnya dari bundanya. Bibirnya selalu ingin bercerita tentang apa saja yang sudah Hasnah alami.
"Loh, anak gadis bunda kenapa? Ada masalah?" Tanya Humairah pada anaknya. Humairah duduk di samping anaknya sembari memeluknya.
"Hasnah kesel sama mas Fatih! Mas Fatih yang sekarang galak sama Hasnah, beda sama yang dulu!"
"Emang Fatih apain kamu? Sampai nangis gini." Tanya Humairah lembut. Setahu Humairah Hasnah dan Fatih akrab-akrab saja. Dari kecil sampai hasnah besar Fatih selalu menjaganya dengan baik.
"Mas Fatih marahin Hasnah di depan kelas, gara-gara Hasnah gak bisa jawab soal. Pokoknya Hasnah gamau sekolah sekarang!" Ucap Hasnah sembari menggelamkan kepalanya di pelukan Humairah. Kaki Hasnah menendang-nendang meja karena kesal mengingat kejadian waktu itu.
"Hasnah ... Fatih begitu karena dia peduli. Fatih mau Hasnah bisa, coba Hasnah mikirnya positif, Fatih galak gitu biar Hasnah jadi anak pinter."
Hasnah melepas pelukannya, "Kok bunda malah belain mas Fatih sih? Ah .. pokoknya Hasnah benci mas Fatih!"
Humairah mengusap pipi anaknya yang basah, lalu menatapnya dengan tatapan lembut seorang ibu. "Fatih itu sayang banget sama Hasnah, dari Hasnah kecil sampai besar Fatih selalu menjaga Hasnah dengan baik. Jadi, dibalik sikapnya yang galak itu ada rasa peduli yang besar dari Fatih buat Hasnah." Jelas Humairah.
Hasnah sudah tidak menangis lagi, mencoba meresapi kata-kata bundanya. Masa sih Fatih sengaja galak agar Hasnah berubah? Tapikan kalo bener ya gak gini juga caranya! Gak nyuruh Hasnah ngerjain soal matematika di depan kelas, gak marahin Hasnah di depan temen-temennya, dan gak bersikap dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Hasnah
Teen FictionSquel Takdir Cinta[HmHs] Hasnah Nurasyafa. Seorang gadis remaja yang memiliki hobi melukis dan menulis. Pecinta warna coklat akut, sampai makananpun Hasnah lebih memilih yang warnanya coklat. Tumbuh bersama dari kecil sampai besar bersama Fatih tent...