Dijodohkan? Yang benar saja!
Bunda konyol sekali sampai akan membuat rencana untuk menjodohkan Hasnah dengan Fatih. Sungguh, Hasnah sama sekali tidak tertarik dengan rencana konyol itu. Hidup menjadi istri dari seorang Fatih yang galak bin judes adalah musibah terbesar dalam hidup Hasnah.||Diary Hasnah||
__________
Hidup bertahun-tahun di lingkungan yang taat beragama tentu membuat Hasnah bersyukur. Bersyukur karena hal itu dapat membuat Hasnah bisa menjadi wanita yang terjaga selama ini. Belum pernah pacaran, bahkan membuka aurat di depan yang bukan mahram pun Hasnah tidak pernah. Sedari kecil Hasnah sudah di didik dengan nilai agama yang tinggi.
Sejak Hasnah kecil, Hasnah sudah di ajari banyak hal tentang agama. Tepatnya setelah Hasnah di kenalkan dengan Abi Zainal dan ummi ishma saat Hasnah berumur lima tahun dulu.
Ayah hasan bertemu dengan Abi Zainal di rumah sakit dulunya, saat kelahiran Hasnah dan saat kelahiran Husein. Dari situlah, ayah Hasan dan Abi Zainal melanjutkan tali silaturahmi nya sampai sekarang. Kami sudah seperti keluarga satu sama lain, meskipun tidak ada hubungan satu darah sama sekali.
Itulah alasan mengapa Hasnah begitu dekat dengan keluarga pemilik sekolah dan pesantren Al-Mutaqin. Karena sedari kecil Hasnah sudah di anggap anak dan sering di asuh oleh Abi Zainal dan ummi ishma. Dari situ jugalah Hasnah mengenal mba meyla, mas Fatih, dan fatur.
Alasan mengapa Hasnah dan Fatih sangat akrab dulunya karena Fatih ingin mempunyai adik perempuan, tetapi tidak kesampaian karena ummi ishma melahirkan anak laki-laki, yaitu Fatur. Umur Fatur sama dengan Husein, karena dulu mereka lahirnya barengan.
Fatih melihat dan merasakan sendiri saat Hasnah bertumbuh dewasa seiring berjalannya waktu. Hasnah yang sudah Fatih anggap sebagai adiknya sendiri kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja. Fatih tentu sudah tidak bisa berdekatan atau memperlakukan Hasnah seperti dulu lagi. Mereka sudah baligh, ada batasan yang tidak boleh mereka langgar.
"Nah, ini saat Hasnah umur tujuh tahun." Ucap ummi ishma sembari menunjuk sebuah Poto pada album yang sudah kuno.
Di Poto itu terlihat Hasnah yang tengah memakai gamis coklat dengan kerudung yang senada. Hasnah tengah tersenyum sembari memegang coklat.
Fatih ikut tersenyum melihatnya, "Fatih ingat, coklat yang Hasnah pegang itu pemberian Fatih pas pulang sekolah dulu. Setiap Fatih lihat makanan atau apapun itu yang berwarna coklat, bawaannya langsung inget Hasnah terus." Ucap Fatih.
Fatih sedang berada di kamar umminya. Tengah mengenang masa-masa dulu yang sangat Fatih rindukan.
"Iya, Hasnah kan pecinta warna coklat. Ummi juga sampai bingung kalau mau beliin dia sesuatu, yang pastinya harus warna coklat."
Fatih mengangguk membenarkan. Pernah dulu saat Hasnah ulang tahun ke delapan tahun Fatih salah membeli barang. Membuat Hasnah marah dan tidak mau dekat-dekat dengannya.
"Mas Fatih kok beliin Hasnah sepatu warna pink sih? Hasnahkan gak suka warnanya."
"Tapi itu lucu, pantes banget di pake sama Hasnah, nanti cantiknya jadi nambah."
"Gamau! Hasnah lebih cantik kalau pake sepatu warna coklat. Pokoknya Hasnah ngambek sama mas Fatih karena lupa warna kesukaan Hasnah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Hasnah
Teen FictionSquel Takdir Cinta[HmHs] Hasnah Nurasyafa. Seorang gadis remaja yang memiliki hobi melukis dan menulis. Pecinta warna coklat akut, sampai makananpun Hasnah lebih memilih yang warnanya coklat. Tumbuh bersama dari kecil sampai besar bersama Fatih tent...