bab.01

16 1 0
                                    

Annya memasukan sebuah novel fiksi dan beberapa buku kedalam ransel hitam miliknya,ransel ini sudah digunakanya dari awal pertama semester1 sampai sekarang reseletingnya pun sudah ada yang rusak di bagian depan.

Pagi ini dirinya mengenakan kemeja oversize berwarna navy dan celana kulot levis di padukan dengan sepatu convers hitam yang sudah berubah warna menjadi abu abu.

Dirinya mendongkan kepala saat melihat langit langit nampak tak bersahabat pagi ini.

Annaya menunggu baswey di pinggiran halte sembari memasang earphone di kedua telinganya,jarak kampus dan kosanya memang lumayan jauh, butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai di tujuan.

Setelah sampai,Kaki jenjangnya melangkah memasuki gedung fakultas ekonomi.
di kampus ini dirinya hanya memiliki satu teman dekat bernama tessa.dirinya mengenal tessa dari awal menjadi maba,walau watak dari tessa cerewat tapi menurutnya hanya Tessa lah yang nyambung jika dirinya ajak bicara,tessa adalah salah satu dari kebanyakan bucin yang ada di indonesia,dia memiliki kekasih bernama andi dari fakultas teknik.

Annaya mengeluarkan buku yang di pijam olehnya di perpustakan kemarin,membaca apa saja yang harus dirinya hafalkan untuk di jelaskan kembali di depan nanti.

"Nay,tadi ada yang nanyain lo"kata tessa yang datang tiba tiba sembari memakan gorengan.

"Siapa?"tanya-nya bingung.

"Itu si--"ucapan tessa terpotong karna dosen telah masuk,dirinya dibuat penasaraan siapa yang mencarinya.

Pembelajaran berlangsung selama dua jam,setelah kelas selesai dirinya melangkah menuju kantin membeli air putih dan roti
keadaan kantin lumayan ramai saat itu dirinya memutuskan untuk pergi ke taman yang tidak jauh dari gedung fakultasnya
Jangan tanya kemana perginya tessa,sudah pasti dia pergi berdua dengan kekasihnya itu.

 dirinya memilih duduk di bawah pohon rindang yang bersebrangan dengan fakultas Teknik.Annaya mengeluarkan earphone yang biasa ia selipkan di saku celananya,dirinya termasuk pencinta novel bergendre pertualangan.

Annaya mendongak saat ada seseorang yang berdiri di hadapannya,dia duduk di depan-nya dengan tangan menyondorkan sebuah kertas yang di lipat menjadi dua.Annaya menaikan alis seolah meminta penjelasan dari tingkahnya.

"Buat lo"
Annaya menautkan alis bingung namun detik kemudian dirinya tidak mengubris ucapan cowok tersebut,Annya malah memakan roti yang ia beli.

"Gue mahesa dari fakultas teknik informasi,angkatan yang sama dengan lo,dan gue jomblo"

Annaya menatapnya datar.
"Gue nggak nanya loh dari tadi"

Dirinya tersenyum memperlihatnya dua lesum pipi kecil yang berada di kedua sudut bibirnya.

"Tapi gue mau memperkenalkan diri aja?"

Annaya tidak menggubris,mengalihkan fokus dengan membaca kembali.

"Suka baca?"

"Ada urusan apa sama lo?"jawab Annaya tanpa menoleh,sepertinya buku  yang ia baca lebih menarik ketimbang melihat laki laki itu.

"Kalau setiap saat gue kasih surat lo pasti baca dong"

Dirinya medegus kesal
"Lo salah orang apa gimana sih?"
Ketusnya,entah apa yang ia mau.kedatangan cowok itu sudah membuat dirinya terusik.

Cowok itu menggeleng cepat
"Mana mungkin gue salah jodoh"

"Hah?"naya menautkan alis bingung.

"Lo kan calon jodoh gue"

"Udah ga waras ni orang"
Annaya memasukan novelnya kedalam ransel,dirinya lebih memilih pergi dari hadapan cowok itu.dirinya rasa cowok tersebut tidak waras.

Annya mencepatkan langkahnya, seolah tak gentar mahesa malah menghadang jalanya."ett tunggu dulu"

"Suratnya belum di terima"Mahesa kembali menyondorkan surat itu

Annya menghela sabar.
"Mau lo apa si sebenernya"

"Jadi suami lo"Annya melongo mendegar ucapanya,sudah aneh gila pula,batinya.

"Fix lo gila"

"Ga baik ngatain calon suami gila"

"Minggir ga lo"kesal Annya saat langkahnya di hadang berkali kali,ia kekiri mahesa hadang ia ke kanan mahesa hadang juga.menjengkelkan sekali bukan.

Mahesa menghadang lagi"Terima dulu doang suratnya"

"Surat apa si emang?"kesal Annya,dirinya sudah mulai jengah dengan tingkah konyol cowok itu.

"Surat ini jadi saksi bisu awal pertemuan kita"kesekian kalinya dahi Annaya mengkerut.tidak paham apa yang ada di fikirkan cowok itu.

"Pertemuan apa si yang lo maksud"

"Petemuan dua insan yang akan saling jatuh cinta nantinya"lagi lagi dirinya melongo,dirinya mengerjap berkali kali seolah manusia yang seperti ini hanya ada di dunia fiksi.

"Jatuh cinta?"

"Iya,mulai hari ini segala cara bakal gue lakuin demi dapetin hati lo"

Naya mengghela nafas kasar.

"Mana suratnya"Annaya berujar ketus, terpaksa dirinya menerima surat itu,ketimbang harus berdebat terus terusan denganya.

"Nah gitu dong calon jodoh"mahesa menyodorkan surat tersebut,dirinya mengambil surat itu dengan kasar dan pergi meninggalkan laki kaki bernama mahesa.

"Nay,jangan lupa di baca"teriaknya di belakang.

Naya meremas surat tersebut dan melemparnya asal,jangan kan di baca di lihat saja rasanya enggan.

"Hey buang sampah sembarangan"naya menggit bibir bawahnya terkejut,saat seorang dosen memergokinya membuang sampah sembarangan.

"Maaf pak saya ambil lagi"naya memungut surat sialan itu
Dirinya memasukan surat itu kedalam saku celana jeansnya.
Entah apa ulah selanjutnya,mungkin esok dan seterusnya mahesa adalah laki laki yang paling di hindari annaya.

Entah apa ulah selanjutnya,mungkin esok dan seterusnya mahesa adalah laki laki yang paling di hindari annaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggep aja siang ya gais😆

Outhor:aku bukan anak kuliahan,jadi maaf kalau di bab bab tertentu ada kata yang kurang nyambung,cerita naysa aku buat seringan mungkin dengan bahasa yang lebih mudah di mengerti.

Salam.
Wulandari
Bersambung...

NAYSA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang