"Udah ya,istirahat!nangisnya nanti aja kalau udah sembuh"Tessa meletakan parsel berisi buah buahan di atas nakas,siang tadi Annya memtusukan untuk pulang,tidak mau merepotkan Tessa dan segala tetek bengeknya.
"Iya"Annya menarik selimut sampai ke dadanya.
"Tugas lo udah gue kerjain"
Annya tersenyum haru"makasi Tessa"Annya memeluk Tessa.
"Jangan sedih lagi lo"Tessa melepas pelukan gadis itu.Annya terdiam,menyenderkan tubuhnya di tembok.
"Semakin di paksa buat iklas,semakin susah buat ngelupa"
"Lo nggak perlu ngelupain Mahesa,Mahesa tetep di hati lo.cuman lo harus iklas,gimana pun ini udah kehendak tuhan"
"Iya,gue tau Tey.permasalahnya bukan cuman Mahesa ilang,Masalahnya Mahesa udah nggak ada,gue udah nggak bisa ketemu dia lagi"
Tessa menepuk pundak gadis itu"apa pun yang lo mau gue dukung Nay"
Annya tersenyum,menatap lurus.soal mengiklaskan Annya masih belum bisa,namun Annya berusaha menerima takdir dengan perlahan lahan,tanpa melupakan kenangan tentang Mahesa di dalamnya.
----
Menggunakan setelan seperti biasa,Kakinya sudah melangkah menuju Halte.Memasangkan earphone pada kedua telinganya,dengan buku novel di tangan kananya.Annya buru buru naik saat buswaey itu berhenti,memilih duduk di pinggir sembari membuka buku novel tersebut.
Berusaha menyibukan diri,supaya tidak mengingat ingat lagi kenangan tentang Mahesa.Annya bukan ingin melupakan,cuma cari ini lah yang bisa ia lakukan untuk mengiklaskan kepergian Mahesa.membiasakan diri tanpa Mahesa."Annaya"Annya menoleh kesamping,terkejut melihat laki laki dengan senyuman lebarnya.
Annya diam sambil menatap lurus,apakah harus berpura pura lagi di depan Gama?tapi sayangnya Annya sudah lelah dengan semua ini,Sudah saatnya Annya menghadapi Gama yang datang lagi di kehidupanya.
Annya harus mengusir Gama di kehidupanya 100%,bukan berarti Annya masi ada rasa,cuma semakin lama berhadapan denganya luka luka itu masi terngiang ngiang di kepalanya.
Annya melepas earphone di salah satu telinganya,melirik Gama"kenapa balik lagi?"
"I'm sorry"Gama menundukan kepalanya sejenak,lalu menatap Annaya kembali.
"Untuk apa?"Annya memalingkan wajahnya,menatap jalanan kota dari kaca jendela.hampir 95% fikiranya tentang Gama sudah hilang,lalu untuk apa Gama datang kembali dengan penjelasan penjelasan yang Annya tidak butuhkan.
"Untuk kesalahan yang pernah gue perbuat"
Annya memejamkan matanya sejenak,mengumpulkan tenaga untuk meladeni Gama bukan lah hal yang mudah.dengan keegoisan laki laki itu yang selalu mau menang.
"Telat Gam"Annya menoleh ke arah Gama,menatap mata itu sejenak."waktu gue bilang udah,berarti berakhir"
"Gue tau gue salah nay"
Tak menggubris,Annya berdiri dan turun di kampusnya.dengan Gama yang menyusulnya,Gama menahan salah satu lengan gadis itu.
"Dua tahun gue nyariin lo nay"
"Buat apa?!"Annya mulai kesal,dadanya naik turun menahan emosi.
"Buat ngejelasin semuanya ke elo"
Annya terkekeh meledek"bahkan saat gue mutusin lo,gue udah tutup telinga dari penjelasan penjelasan bodoh lo"
"Nay"Annya meraih kedua tangan Annya dan di tepis olehnya"maafin gue,gue pengen kita kaya dulu"
"Pergi Gam"Annya memalingkan wajahnya,wajahnya sudah merah menahan emosi sendari tadi.di tambah banyak mahasiswa/i yang berlalu lalang memperhatikan mereka.
"Gue janji gue bakal berubah,gue janji gue nggak akan kasar lagi sama lo,gue jan---"
"Pergi Gama"suara Annya meninggi,sudah cukup lukanya
Annya tidak mau mengulang kesalahan kedua.Annya mendorong laki laki itu namun masih bisa di tahan olehnya.
"Pergi Gam,gue udah maafin lo.tapi bukan berarti kita bisa kaya dulu lagi" Annya berlari memasuki kelasnya,menahan air matanya yang ingin jatuh saat itu juga.
Setelah sampai di kelas Annya duduk dan memejamkan matanya,megatur deru nafasnya yang tidak beraturan.Tessa datang dengan wajah panik.
"Nay,kenapa?"
Annya mengelap bibinya yang basah"Gama balik lagi"
Tessa terdiam,tidak tau siapa laki laki tersebut.tapi Tessa menduga laki laki tersebut ada sangkut paut dengan masa lalu Annya.
"Mantan gue"
Tessa mengelus bahu gadis itu,masalah gadis itu semakin lama semakin pelik."untuk apa balik lagi?"
Annya menghela nafas panjang"hampir 95% gue udah lupain dia Tey,terus kenapa dia harus balik lagi di saat gue udah lupa"
"Jangan di fikirn ya nay,hati lo masih ada Mahesa kan?"
Annya menoleh"mengiklaskan Nay,bukan melupakan"
Mengiklaskan dan melupakan adalah dua hal yang sama sama sulit untuk di lakukan,semakin di paksa semakin sulit untuk di lakukan.bayang bayang masa lalu semakin nyata berputar di otaknya
-----
Malam harinya Annya berkunjung kesalah satu kafe yang tidak jauh dari kosanya.Annya memilih duduk di dekat jendela yang langsung mengarah ke sebuah taman kecil.Annya memesan kopi hitam dan juga nasi goreng,tidak nyambung memang.itu lah yang Annya rasakan sekarang,hati dan fikirnya tidak sinkron.
Bahkan Annya mulai mengganti minuman favoritnya dengan kopi hitam,dulu saat mereka sedang singgah di salah satu warung Mahesa memesan satu gelas kopi hitam.
Annya yang melihat itu sempat berfikir apa enaknya minum,minuman yang penampilanya saja sudah mengerikan,tapi Mahesa malah memberikanya filosofi filosofi tentang kopi hitam,tentang baik buruk seseorang tidak di tentukan dengan penampilanya saja.
Itu lah mengapa Annya memesan kopi hitam ini,Annya membuka buru diary miliknya jari jarinya sudah menuliskan kata kata di dalamya,sesekali tersenyum kemudian berubah dengan rawut wajah sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYSA[On Going]
Teen FictionDi publis 01 november 2020 Surat cinta berserta manusia Aneh datang kedalam kehidupan Annaya,segala cara akan ia lakulan demi membuat gadis itu jatuh cinta pada dirinya. Tapi kebahagian keduanya tidak berlangsung lama,Mahesa harus pergi karna suatu...