Bab.25

4 1 0
                                    

Capter ini bersisi sedikit dialog

Berhubung hari ini wekend,Annaya masih gigih mencari laki laki itu.banyak sekali pertanyan pertanyaan yang di simpan di otaknya.

Tepat pukul 11 siang Annaya sudah berdiri di depan rumah Mahesa beserta keluarganya.berkali kali Annya memencet bel namun tak kunjung ada jawaban.matahari semaki lama semakin naik,membuat kepalanya sedikit pening di tambah beban fikiran.

Annaya menghela nafas berkali kali,sudah dua kali dirinya kemari tapi rumah tersebut seperti tidak berpenghuni.

Dirinya memberanikan diri bertanya kepada tetangga samping Mahesa.

"Permisi"tak lama si empunya rumah keluar dengan dahi mengkerut.

"Ada apa?"

"Maaf ganggu,saya mau nanya rumah ini nggak ada orangnya ya?"Annaya menunjuk rumah Mahesa dengan jempolnya.

"Oh rumah pak Arif"
Annaya megangguk.

"Pas itu pak arif sama anak anaknya pergi naik mobil,nggak tau tuh kemana.emang nyari siapa?"

Annaya terdiam,kemdian ia tersenyum sembari mengucapkan terimakasih.tidak menjawab pertanyaan dari ibu tersebut,Annya pergi dari perkarangan rumah tersebut dengan sopan.

Dirinya memutuskan untuk kembali ke kosan,rasanya ingin menangis karna laki laki itu.datang tak di undang pergi tak bilang bilang.

Tessa sudah berada di kosan,membawa beberapa cemilan dan yogurt kesukaan Annaya.Tessa paham hati gadis itu sedang tidak baik baik saja.

"Udah 4 hari"Annaya meneguk yogurt yang di belikan Tessa.

"Lo udah coba lagi kerumahnya?"

Annaya memejamkan matanya sesaat,menghela nafas kasar dan mengangguk."tetangganya pun nggak ada yang tau"

Tessa menepuk pundak gadis itu"Mungkin Mahesa harus pergi karna ada sesuatu,gue yakin dia nggak ada niatan buat ninggalin lo"

Annaya mencari surat yang semalam ia baca dan memberikanya pada Tessa.Tessa membaca surat tersebut dengan seksama,melirik Annaya yang sedang memejamkan matanya

Tessa mencoba menerka nerka maksud dari surat tersebut,ada dua kemungkinan,pertama Mahesa pergi karna sesuatu yang tidak bisa di ceritakan,kedua Mahesa pergi karna rasa cintanya pada Annaya sudah hilang.

Tapi tidak mungkin Mahesa setega itu meninggalkan Annaya,di lihat lihat perjuanganya mendapatkan gadis itu sangat tidak mudah.belum lagi hubungan keduanya terlihat baik baik saja.

"Lo ngerasa ngelakuin kesalahan?"

Annaya membuka matanya,melirik Tessa."nggak,cuman pas itu Mahesa nanya kalau gue nggak jodoh sama dia,gua harus gimana"

"Tapi menurut lo Mahesa pergi bemaksud ninggalin lo?"Annaya terdiam berfikir sejenak,sedikit tidak yakin namun juga bisa saja itu terjadi.

-----
Annaya menggunakan sweater dan celana kulot,ia memesan ojek online untuk sampai kesuatu tempat yang akan ia tuju.

Ada harapan yang terselip dari setiap langkahnya,semoga saja dirinya bisa cepat menemukan keberadaan Mahesa
jujur Annaya merasa rindu,walaupun sedikit ada rasa kecewa karna Mahesa tiba tiba menghilang dari kehidupanya.

Dirinya turun dan membayar ojek tersebut,melangkah satu langkah menuju rumah yang pernah Mahesa tunjukan padanya.tempat dimana dirinya hanya bisa melongo karna kaget dengan kejutan laki laki itu.Mahesa memang sudah memberikan kunci rumah tersebut pada Annaya.

Rasanya tidak sopan untuk masuk kedalam,walau Mahesa sudah menyerahkan rumah tersebut pada gadis itu,rumah yang akan mereka tempati nantinya.tapi tetap saja Annaya belum pantas mendapatkan itu.

Ia hanya diam beberapa saat menatap lurus rumah tersebut,ingatanya kembali berputar saat tangan kirinya di genggam oleh Mahesa untuk masuk kedalam.termangu mangu melihat detail setiap sudut rumah tersebut,rumah yang Annaya harapkan sendari SMP.

Annaya menghela kemudian beranjak dari tempat itu,kakinya melangkah menuju pasar malam yang pernah mereka berdua kunjungi.Annaya memesan satu gelas wedang jahe dan duduk di bawah pohon,tepat ketika Mahesa datang menawarkan janggung rebus.

Annaya menatap lurus,melihat sekumpulan Anak kecil yang sedang berdiskusi untuk naik kesalah satu wahana di sana.

"Annaya"dirinya menoleh,sangat sangat terkejut ketika laki laki itu sudah duduk di sampingnya,dengan rawut wajah yang tidak pernah berubah.dirinya mengerjap,takut yang ia lihat hanya ilusi.

"Ini yaya kan?"Bahkan suara laki laki itu masi sama,laki laki tersebut juga masih hafal betul dengan nama panggilanya.

Annaya berdiri dari duduknya,membayar kemudian pergi dari hadapan laki laki tersebut.suatu kesialan tersendiri jika laki laki tersebut hadir lagi dalam hidupnya,susah payah dirinya melupa tiba tiba laki laki tersebut malah datang kembali.

Salah satu tanganya di tahan,membuat langkahnya terhenti.ia menoleh kebelakang,mungkin dirinya harus sedikit berakting.

"Siapa ya?"

"Aku Gama"Annaya terdiam,ternyata laki laki tersebut benar benar mantan kekasih yang pernah menyakiti hatinya dulu.Annya menepis tangan Gama dengan kasar.

"Saya nggak kenal sama kamu"Annaya berusaha bohong,walau batinya tidak bisa di bohongi karna laki laki tersebut pernah singgah bahkan menyakiti hatinya.

"Nggak,nggak gue yakin ini Annaya"

"Mas kalau ganggu ketenagan saya,saya laporan loh"

Laki laki itu menatap Annaya dari atas sampai bawah,Gama yakin kalau gadis di hadapanya ini adalah Annaya.

"Nay,come on ini gue Gama"
Annya menatap mata itu beberapa saat,saat menatap mata itu Annaya tidak merasakan luka yang begitu kuat.seolah hatinya sudah sembuh dari luka yang di timbulkan Gama,tapi kenapa laki laki itu muncul kembali di kehidupanya.

"Manusia punya 7 kembaran di dunia,so pasti gue bukan Annaya yang lo maksud"Annya pergi dari hadapan laki laki tersebut,sudah pusing dengan tugas,Mahesa yang menghilang di tambah Gama yang datang kembali di kehidupanya.

Bersabung

20 nov 2020
Yang suka boleh di vote,kasih saran di komen.makasih gais yang udah baca cerita aku sejauh ini

NAYSA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang