Pagi ini Tessa sudah berada di kamar kosan Annaya,bermaksud memastikan gadis itu baik baik saja.Tessa sangat sangat mengerti perasaan Annya seperti apa,sangat tidak mudah untuk membuka hati,Ketika sudah membuka hati malah di tinggal pergi.
"Nggak bisa tey,gue izin ya"
"Lo nggak masuk kuliah?"
Annya menggeleng sembari memasukan beberapa benda kedalam slinbage.
"Nay,gue paham.tapi soal kuliah lo nggak bisa ditinggalin gitu aja dong"
Annya menghentikan aktifitasnya menatap Tessa sejenak."gue nggak bisa ngulur waktu tey,gue harus nyari dia,gue butuh jawaban"
Tessa melangkah maju dan menepuk bahu gadis itu,Tessa paham apa yang di inginkan gadis itu.bagiamana pun Annya berhak tau keberadaan calon suaminya,bagiamana pun Annya butuh penjelasan dari laki laki tersebut.
"Gue paham,mau gue anter?"
Annya menggeleng cepat."no, I can do it alone"
Tessa tersenyum"Good luck"
----
Annya sudah memesan ojek online untuk menghantarkanya ke tujuan,sangat sangat berharap menemukan Mahesa disana.Annya tau dirinya bodoh,berusaha mencari padahal yang di cari tidak ingin di cari.Annya terlalu bodoh untuk mengingat dan mengenang segala hal tentang Mahesa.
Tak lama Annya sampai di pantai tersebut,kakinya sudah menginjakan pasir putih itu,Annya mengedarkan pandangan.
Annya duduk di tempat yang pernah ia duduki dengan Mahesa,hafal betul bagimana tingkah Mahesa demi membahagiakan dirinya
Annaya menggingat ingat setiap detail kenangan di tempat ini.saat Mahesa diam diam memotretnya,tentang lagu romantis yang pernah ia nyanyikan,tentang dua buah kelapa yang mereka seruput kala itu,tentang senja yang mereka lihat saat itu.
Annaya tersenyum kecut mengingat ingat kejadian tersebut.
Katakan lah Annya bodoh saat ini,Annya seolah menyiksa dirinya sendiri dengan menginggat inggat kenangan bersama Mahesa,hanya itu yang bisa Annya lakukan untuk membayar rasa rindunya terhadap Mahesa.
Annya mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya,sebuah buku diary berwarna coklat dan bolpen.
Annya menulis sesuatu disana,sesekali mengusap pipinya karna basah.Selembar surat yang berhasil membuatmu datang ke dalam hidupku.dengan vespa hitam yang setiap saat mampu membuatku nyaman bersender di punggungmu.tentang wedang jahe yang kita seruput pada malam itu,tentang monolog yang sering kita debatkan setiap kali bertemu.
Tentang halte dan baswey yang pernah kita pijak'i,tempat paling sering berdebat denganmuSemenjak itu kamu berhasil masuk ke dalam hidupku,berhasil tau sisi lain dalam hidupku,kamu sudah mendapatkan apa yang kamu mau yaitu menjadi bagian dalam hatiku
kamu berhasil membuat diriku memikirkan kamu setiap malamnya.kamu berhasil mengubah redup menjadi cahaya,kamu berhasil mengubah warna monokrom di dalam hidupku,menjadi lebih berwarna.
Tetapi nyatanya kita tidak tau apa yang semesta rencanakan bukan? mungkin saja kita di pertemukan bukan untuk di persatukan mahesa.entah apa rencana tuhan dan entah apa rencanamu selanjutnya.
Saat kamu datang harusnya kamu tau kalau aku ga mudah buat jatuh cinta sama kamu,nggak mudah rasanya menyerahkan kepercayaan sepenuhnya kepada kamu.
Sa,kamu Salah kalau kamu bilang diriku yang paling susah di untuk tebak,tidak sa nyatanya diri kamu yang paling susah di pahami dan di tebak,kamu terlalu membingungan terlalu seenaknya.
Aku tidak penah menyesali dengan pertemuan kita mahesa,kamu terlalu susah untuk di lupakan.tentang kisah kita yang tidak pernah menemukan titik terang.
Dan maaf untuk segala sikapku yang pernah melukai kamu
Aku mencintai kamu mahesa,sungguh.Yaya.
Annya memeluk buku tersebut,dadanya kembali sesak mengingat Mahesa.Tanganya terasa berat menuliskan kata kata tersebut,rasanya susah untuk mengiklaskan Mahesa.
Saat Mahesa pergi,harusnya Mahesa tau kalau hatinya juga di bawa pergi olehnya,harusnya Mahesa tau kalau Annaya tidak mudah untuk jatuh cinta denganya,sungguh sulit percaya untuk kedua kalinya.
Dulu saat Mahesa datang,Annya fikir kehadiran Mahesa pengganti sekaligus penyembuh luka lamanya.tapi sayangnya dugaanya salah,Mahesa malah menambah luka di dalam hatinya.
Lelah,sungguh Annya benar benar lelah dengan ke adaan seperti ini,rasanya ia ingin menyerah dan berhenti mencari Mahesa.
"Kamu kemana sa?udah satu bulan ini kamu menghilang.apa kamu nggak kangen aku Mahesa?apa rasa kamu ke aku udah hilang?"
Annya mengelus cincin pertuanganya,mengakhiri hubungan ini bukanlah suatu hal yang mudah.di tambah hubungan mereka bukan hanya sekedar pacaran,sudah terikat suatu perjanjian di antara kedua pihak,Annya harus menahan egonya berkali kali.
Annaya berdiri dari duduknya,ada satu tempat yang belum ia kunjungi.Annya memesan ojek online,sesuati hal tak terduga akan Annya lakukan.tanpa fikir panjang,tanpa memikirkan resikonya seperti apa.Annya harus egois kali ini.
Annya berhenti di sebuah makam.makan ibu Mahesa,Annya berjalan dan menyerngit bingung kuburan tersebut nampak terawat dengan bunga bunga yang masih segar.apakah mungkin Mahesa kemari?
Annaya mengelus batu nisan tersebut,tidak tega rasanya melepas Mahesa.selain menyakiti perasaanya keluarga Annya beserta keluarga Mahesa pasti akan kecewa.
"Mah,Annaya bingung harus apa,Annya bingung cari Mahesa kemana lagi" gadis itu mengusap pipinya,dadanya kembali sesak.Annya tau Alm.ibu Mahesa pasti kecewa dengan keputusanya,tapi apa boleh buat?Annya memang harus menepi sejenak untuk memulihkan hati dan fikirnya.
"Maaaf Mah,Annya harus berhenti sampai disini,tapi tenang aja Annya bakalan selalu anggep tante sebagai ibu kedua Annaya"
Semakin lama berbicara mulutnya terasa berat,hatinya semakin tidak iklas untuk melepas Mahesa.Annya memukul dadanya karna sesak,sial saat seperti ini Asmanya kembali kumat,dengan susah payah Annya mencari inheler di dalam tasnya.
BersambungMaaf banget kalau bahasanya susah di mengerti sama kurang nyambung.aku benar benar kaya dikejar deadline,mau tuntasin cerita ini dalam satu bulan.
Kalau suka boleh dong voteanya,komen juga.thank you for reading this story
23.nov 2020 pukul 20.34
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYSA[On Going]
Teen FictionDi publis 01 november 2020 Surat cinta berserta manusia Aneh datang kedalam kehidupan Annaya,segala cara akan ia lakulan demi membuat gadis itu jatuh cinta pada dirinya. Tapi kebahagian keduanya tidak berlangsung lama,Mahesa harus pergi karna suatu...