Bab.04

10 1 0
                                    

Malam ini dirinya disibukan dengan tugas pemberian dari pak yosep,jari jari annaya nampak lihai mengetik tugas banksentral yang akan di kumpulkan besok pagi.
Annaya mencabut flasdisk dari leptopnya untuk di jilid menjadi makalah.

Annaya menggunakan hoodie berwarna hijau tua dengan celana jeans berwarna hitam.annaya memilih jalan untuk sampai tempat fotocopy.

Setelah selesai dengan tugasnya annaya memilih mampir ke pasar malam yang menjual berbagai macam makanan minum maupun baju.

Dirinya memesan satu gelas wedang jahe dan duduk di bawah pohon,annaya sesekali tersenyum melihat rawut wajah bahagia yang terpancar dari anak kecil di depan sana.

Annaya menseruput pelan wedang jahe yang masih terasa panas,dirinya sesekali tersenyum melihat orang orang di depan sana tertawa.

Annaya menoleh saat mahesa duduk di sampingnya,tangan kananya memegang secangkir wedah jahe,sedangkan tangan kirinya memegang dua jagung rebus.

Mahesa menyodorkan jagung tersebut kepada Annaya,Annaya hanya melirik sekilas.

"Ambil,rezeki nggak boleh di tolak"

"Nggak"dirinya nampak enggan menoleh ke arah mahesa,seolah di buat sibuk memerhatikan pemandangan di depan sana.

"Surat ketiga gue"Annaya menoleh saat mahesa menyodorkan sebuah kertas yang di lipat menjadi dua.dirinya menatap mahesa datar

"Surat kedua lo aja nggak gue terima apa lagi yang ketiga"

Mahesa nampak mengangguk,rawut wajahnya tidak menunjukan kalau dirinya kecewa,rawut wajahnya tidak pernah berubah selalu tersenyum yang membuat Annaya jengkel padanya.

"Nay kalau udah jatuh cinta sama gue bilang ya"Annya terkekeh meledek "nggak akan"

Annya pergi dari hadapannya,rasanya tidak ingin menghabiskan waktu berlama lama dengan mahesa.
Tidak peduli pada mahesa yang memanggilnya berkali kali.

----
Pagi pagi annaya sudah duduk di depan taman fakultasnya,menunggu teman temanya untuk mengumpulkan tugas padanya.

"Nay coba cek tugas gue"annaya nampak mengamati tugas makalah yang dibuat oleh tessa,sesekali annaya meyerngit bingung.

"Ko bebanya jadinya 150 juta si tey?"pandangan annaya kini beralih ke arah tessa,tessa hanya mengedikan bahu tak tau.
Annaya termasuk mahasiswi yang pandai di bidang hitung menghitung,walau memilik mulut pedas tetapi Annaya masih memiliki kelebihan di bidang akadamik maupun non Akademik.

"Abis lo sama pak yosep"

"Bodo ah bodo lagi galau di kasih tugas berjibun gitu gue mana fokus"

"Terah lo deh"

-----
Siang ini annaya dan anggotanya mengadakan rapat untuk program KRP.rapat di laksanakan di salah satu rumah anggotanya.Annya nampak serius menjelaskan apa apa saja yang akan di bawa dan proses kerja di sana.

Annya nampak menjelaskan gambaran tempat yang akan mereka kunjungi.

"Jadi ini desa yang akan kita kunjungi"annaya menjelaskan dengan media leptop.

"Desa ini namanya kampung cadas gantung di desa mekarmanik kecamatan cimenyan kabupaten bandung"annaya nampak memeprhatikan anggotanya sejenak.

"Disana ada sekitar 14 rumah,alasan gue milih desa ini karna kurangnya tenaga pengajar disana,desa ini termasuk desa terpencil.transportasi untuk sampai kesana mengunakan mobil jefri"Annya melirik jefri dan ia mengangguk seolah setuju.

"Gue butuh sekitar 5 orang yang terjun kesana termasuk gue"Annya menatap anggotanya satu satu.

"Gue nunjuk,jefiri,abel,agus sama reyhan.gimana kalian setuju"

"Nay"reyhan menganggkat tangan.

"Iya?"

"Kita disana berapa hari dan tempat ngajarnya dimana"

"Jadi kita di sana dua hari satu malam,tempatnya udah di sedia-in sama warga sekitar.gue juga udah konfirmasi sama kades disana,oh iyah untuk masuk kedalam desa itu kita nanti naik ojek karna susahnya akses menuju desa,jadi kita cuma perlu bawa Atk sama kebutuhan mengajar lainya,jangan lupa bawa baju ganti,Paham?"

"Sisanya gimana nay?"tanya agus

"Sisanya bakalan gua tugasin next kalau kegiatan ini udah selesai,inget komunitas ini di bentuk atas prikemanusiaan kalian,attitude harus di jaga dan tetap jaga kesehatan.oke segini dulu rapat kita mungkin minggu depan gue kabarin lagi buat yang ikut ke lokasi"Annya menutup rapat tersebut dan berpamitan dengan teman temanya.

Annaya mencepol asal rambutnya,udara sore ini lumayan membuat dirinya mandi keringat.Annaya berjalan untuk sampai ke kosanya karna ongkos yang ia bawa sudah habis.

Annaya memerhatikan sepatu yang sudah jebol di bagian samping,warnaya juga sudah memudar.sepertinya dirinya harus menabung untuk membeli sepatu yang lebih layak.

Annaya menatap lurus saat melihat kaki selain dirinya,dirinya menyerngit bingung saat ada seorang laki laki menggunakan helem menyodorkan sebotol air putih dingin padanya.

Laki laki itu membuka helem dan tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya,dirinya sudah menduga jika laki laki itu adalah mahesa.

Annaya melongos pergi begitu saja,sekali lagi Annaya hanya menganggap mahesa mahluk tak kasat mata.

Mahesa menghadang langkah dirinya,kembali menyodorkan sebotol air minum yang terlihat sangat menggoda.

"Haus kan"

"Nggak,minggir lo"

"Baliknya gue anter ya"mahesa berusaha menyamakan langkah Annaya,saat gadis itu berjalan dengan cepat.

"Nay"Annaya menghentakan kaki kesal,menatap mahesa dengan tajam.emosi yang ia tahan sendari tadi kembali terpancing.

"Lo bisa nggak si jangan ganggu hidup gue sehari aja"

"Nggak bisa,itu hobby gue"

"Gue tuh cape mau balik"eluh Annaya,seluruh anggota geraknya terasa ngilu ngilu di tambah harus berjalan berkilo kilo meter untuk sampai kosanya.

"Tunggu sini"mahesa berlari entah kemana,tentu saja Annaya tidak menuruti perintah mahesa untuk tetap disana.dirinya melanjutkan langkat dengan cepat.

Bersambung....

Jangan lupa vote dan komen
Ig:wulan8148

NAYSA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang