Bab.22

5 1 0
                                    

Setelah menyelesaikan tugasnya Annya sudah menunggu Mahesa di luar kelas,ia melirik arloji di tanganya.sudah hampir 5 menit Annya menunggu Mahesa,tapi laki laki itu tak kunjung datang juga.
Annya menyipitkan matanya saat melihat Mahesa berjalan ke arahnya.

"Maaf lama ya"
Annaya hanya tersenyum,Mahesa menggandeng lengan gadis itu

Seperti janjinya kemarin,Mahesa berniat mengajak Annya kesuatu tempat.Annaya memeluk punggung laki laki itu ketika sudah duduk di motor,menikmati semilir angin yang meniup sebagian rambutnya.

Mereka berhenti di sebuah makam,Mahesa menggandeng lengan gadis itu.mereka terduduk di gundukan makam yang cukup terawat.Annya membaca nisan yang bernawa NAWA itu.

"Assalamualaikum bu,ini Annaya.calon istri esa"
Annya melirik Mahesa.

Annaya mengelus pundak laki laki itu sesaat "hai Tante,aku naya.pasti tante cantik banget,soalnya anaknya ganteng ganteng sih.tante pasti bangga punya anak kaya Mahesa,Mahesa ini sayang banget loh sama tante"

"Cantik kan bu dia,Annaya ini udah cantik baik lagi.pasti ibu setuju esa sama dia"
Annaya melirik Mahesa sambil tersenyum.

Mahesa mengelus batu nisan itu sesaat,laki laki itu tersenyum sendu.dari sorotan matanya sudah bisa di tebak jika Mahesa sangat merindukan sosok ibunya.

Mereka berdua berdoa terlebih dahulu,setelah selesai Mereka menaburkan bunga pada makam itu.
Setelah selesai Tangan Annaya di genggam kembali oleh Mahesa,Mahesa kembali memakaikan helem pada gadis itu.seolah kejutan dari laki laki itu belum juga usai,Mahesa mengajak Annya kesuatu tempat.

Motor itu berhenti di sebuah pantai yang menyugukan pemandangan menabjubkan,pasir berwarna putih dan air laut yang berwarna biru pekat.

Mahesa menganggandeng lengan gadis itu,mereka duduk di pinggir pantai yang tidak terlalu ramai.Mahesa memakaikan jaket pada gadis itu.

Annaya sudah sumringah bermain air dan pasir,sesekali mencipratkan air pada Mahesa,membuat sebagaian baju mereka basah karna air.

Mahesa memotret momen tersebut menggunakan Kamera yang ia bawa.menampilkan foto Annya yang sedang bermain air di depan sana,Mahesa tersenyum melihat karyanya.

Annaya sudah berjalan dengan rambut yang sedikit lepek karna basah.

"Kamu foto aku ya"Annaya melirik gambar yang ada di kamera tersebut.

"Cantik ya"Mahesa melirik Annaya sekilas.Annya tersenyum

Mahesa memberikan Kamera itu pada Annaya,membiarkan gadis tersebut memotret pemandangan yang ada disana.Mahesa sesekali tersenyum memperhatikan Annya yang nampak fokus dengan kamera di tanganya,anak rambut yang jatuh di plipis itu menambah kadar kecantikanya.

Annaya tersenyum melihat hasil potretanya,ia mengesampingkan anak rambut yang menutupi sebagian wajahnya.

"Nay" Annya menoleh kebelakang,melihat Mahesa membawa dua buah kelapa muda di tanganya,Annaya menghampiri Mahesa dan tersenyum.
Mereka duduk di pinggir pantai sembari menikmati kelapa muda tersebut.

Mahesa sudah membawa gitar di tanganya,entah di dapat darimana.
Mahesa mulai memetik gitar,Annya sudah duduk menghadap Mahesa dan tersenyum.

Aku tercipta olehnya untuk selalu cintai kamu
Beri aku kesempatan tuk bahagiakan dirimu
Kamu tercipta olehnya untuk aku cintai
Genggam tangan ini jangan sampai kau lepaskan

Sampai aku tutup usia
Kan ku jaga hatimu sampai aku tua
Walau keriput di pipimu terlihat
Takkan goyah cintaku yang begitu kuat.

Begitulah lirik lagu yang di nyanyikan oleh Mahesa,Annya tersenyum lebar,mencerna arti yang terdapat di lagi tersebut.
Mereka sudah duduk bersampingan menatap lurus langit yang perlahan lahan berubah menjadi jingga.

Mahesa membentuk setengah hati dengan tanganya,Annya menggabungkan tangan mereka menjadi bagian hati yang utuh.
Mereka.

Mereka menatap lurus,melihat langit yang perlahan lahan berubah menjadi jingga,Annya menyenderkan bahunya di bahu laki laki itu.menikmati setiap momen bersama Mahesa,Annya benar benar merasa nyaman ketika bersama Mahesa,seolah gadis itu tidak ingin jauh jauh dari Mahesa.

Beberapa menit menikmati senja yang sudah berubah menjadi gelap,mereka kembali beranjak dari tempat tersebut.Mahesa kembali mengajak gadis itu untuk bekelana seolah kejutan Mahesa belum juga usai.

Motor vespa itu melaju dengan kecepatan sedang,Mahesa menarik sebelah tangan gadis itu untuk memeluknya.di belakang Mahesa Annaya sudah tersenyum,mereka benar benar seperti sepasang kekasih yang tidak ingin di pisahkan.

Motor Mahesa berhenti di pasar malam yang sangat ramai saat itu,Mahesa menggengam tangan Annya untuk masuk kedalam.

Annaya sudah bergidik ngeri melihat wahana bianglala yang menurutnya menygerikan,Mahesa melihat ekspresi gadis itu hanya terkekeh.

"Mau naik?"
Annya menggeleng cepat,lebih baik naik odong odong ketimbang bianglala,jujur saja dari dulu Annya memang takut dengan ketinggian.

Mahesa mengajak dirinya kepenjual bubur ayam yang ada disana,Mahesa sudah memesan dua porsi berserta teh manis hangat.
Mahesa tau gadis itu sebenarnya lapar,tapi gensi gadis itu kebih besar dari pada rasa laparnya.

Mereka menghabiskan waktu untuk menjajal permainan yang ada disana,seperti lepar gelang pada botol,membeli cilok dan jajanan yang ada sana.
Annaya benar benar merasa bahagia hari ini,qualtime bersama Mahesa,laki laki yang sudah menjadi tuanganya.

Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 8 malam,Mereka sudah dalam perjalanan pulang.mata Annya sayu sayu karna katuk,sesekali harus melebarkan matanya agar tetap terjaga.beberapa menit kemudia mereka sampai didepan kosan annya

Annaya turun di susul mahesa,Mahesa nampak mengeluarkan sesuatu dari saku kemejanya.Annya menyergit,melihat Mahesa memberikan surat kepadanya.

"Surat lagi?"Annya bertanya detik kemudian menrima surat tersebut.

"Besok aja ya di bacanya"
Annaya mengangguk dan mengacungkan jempol.

"Yaudah aku masuk dulu"baru membalikan badan Mahesa menahan tanganya,salah satu alis gadis itu terangakat.

"Kenapa sa,ada yang ketinggalan?"

Bukanya menjawab Mahesa malah memeluk gadis itu sesaat,Annya hanya diam termangu,tidak bisa berkutik apa lagi merespon.detak jatungnya kembali tak beraturan,disisi lain ada sesuatu yang mengganjal hatinya.tak lama Mahesa melepaskan pelukamya,mengelus pipi gadis itu,Annya menatap mata teduh itu sesaat

"Masuk,istirahat"Annaya mengangguk,ia menegelus tangan Mahesa sesaat dan pergi masuk kedalam.

Di bab ini aku bingung banget bikin cerita kaya mana,smoga kalian suka😍
17-18 nov 2020

NAYSA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang