Bab.17

3 1 0
                                    

Sore hari-nya Mahesa mengajak gadis itu kesebuah bukit yang tidak jauh dari perkemahan,Mahesa meraih lengan gadis itu untuk mudah naik ke atas.

Mereka duduk di batu besar yang mengarah ke arah barat.

Annya menggosokan kedua lenganya karna udara ditempat itu sangat dingin,untungnya kabut di sore itu tidak terlalu tebal,jadinya mereka bisa menikmati senja yang sebentar lagi akan muncul.

Mahesa meraih kedua lengan gadis itu,mengenggamnya.berharap dingin di tubuh gadis itu berkurang.
Annya menyenderkan tubuhnya di pundak Mahesa,menerawang jauh hubungan kedepanya akan berjalan seperti apa.

"Dulu,waktu kamu datang aku berjanji kamu adalah orang yang paling aku hindari"Annya mendongak,Mahesa tersenyum.

"Dulu waktu aku bilang kamu akan jatuh cinta sama aku,aku yakin itu akan terjadi"

Annya terkekeh"dan benar terjadi"

Mereka menatap lurus saat langit perlahan lahan berubah menjadi warna jingga.

"Lebih suka sanset atau sunries?"tanya Annya mendongak

"Lebih suka kamu"Annya memutar bola matanya.

Detik kemudian
"sunries dan senja sama sama berwarna jingga,tapi cara bekerjanya yang berbeda.senja itu muncul sesudah terang,beda dengan sunries yang muncul sesudah gelap.sunsries identik dengan kebahagian,kalau sanset identik dengan sendu.karna sunsries adalah penghantar menuju terang,seperti nama tengah kamu yang berarti cahaya"

Mahesa menoleh,ia menatap bola mata gadis itu lekat"jadi kamu tau jawaban aku sekarang apa?"

Annya tersenyum tipis dan mengangguk"tinggal jawab sunries, dengan jawaban yang lebih simpel"

"Selain mencintai orangnya,kamu juga harus mencintai defini definisi jeniusku tentang kamu"Mahesa terkekeh.

"Jenius?yang ada definisi yang kamu buat itu ga ada mutunya"Annya terkekeh di akhir kalimatnya.

Mahesa mengelus rambut gadis itu sebagai jawabanya,Mahesa menggandeng lengan gadis itu di ajak turun kembali.hari ini adalah hari paling bersejarah dalam hidup keduanya,sama sama seperti baru merasakan jatuh cinta.

Mahesa menyuruh gadis itu duduk,sedangkan dirinya membuat coklat panas untuk keduanya,Mahesa memberikan salad buah dan roti pada gadis itu,hidangan makan malam.

"Jadi kamu mau ketemu bapak ibu kapan?"Tanya Annya sembari memakan salad buah itu,mereka duduk di dekat api unggun kecil yang mereka buat.

"Secepatnya"Mahesa menyeruput coklat drink tersebut.

"Kamu yakin?"

Mahesa menaikan sebelah alisnya"kamu nggak yakin?"

"Bukan gitu"jawab annaya cepat.

"Iya aku paham,setelah lamaran aku ga maksa kita cepet cepet nikah ko"

Annya tersenyum tipis,Annya melamun.dirinya mengingat ngingat kejadian detail saat pertama kali bertemu dengan Mahesa.tidak terasa dua minggu lebih mengenal laki laki tersebut,kini Annya sudah menjadi tunangan dari laki laki yang paling ia hindari.

"Aku bakal ngabarin ibu dulu soal ini"

Mahesa mengangguk,ia tersenyum,menyenderkan tubuh gadis itu di bahunya.

"Dulu,sebelum aku deketin kamu aku mikir mikir dulu"

Annya menaikan sebelah alisnya bingung,"kenapa?"

"Pengen ngeyakinin diri sendiri,sebenernya aku cuma kagum atau bener bener jatuh cinta sama kamu"jelas Mahesa.

"Jadi?"tanya Annya pada akhirnya.

"Ternyata lebih dari cinta"

Annya menyembunyikan rona wajahnya,benar kata Tessa waktu dulu.selain humoris Mahesa juga romantis,dari segi personality laki laki tersebut memang juara.

"Tidur gih,besok kamu harus nyiapin mental kamu"

"Kenapa?"tanya Annya bingung.

"Kejutan untuk kamu belum selesai sampai disini"

"Kamu tidur dimana?"

"Ngampang"

"Kalau gitu aku nggak mau tidur"

"Aku tidur di tenda temen aku yang ada di sana"Mahesa menunjuk Tenda berukuran besar berwarna Army.
Annya menghela,ia masuk kedalam tenda tersebut.Mahesa sudah membuat tempat tersebut senyaman mungkin,dengan martas dan bantal kecil,di dalamnya juga ada boneka berbentuk matahari.jangan di lupakan selimut tebal yang ada di samping bantal tersebut.

Annya berusaha memejamkan matanya,karna udara di tempat tersebut sangat dingin walau selimut yang membalut tubuhnya.

----
Annya mengucek matanya,ia melirik jam tangan pukul tujuh pagi.Annya membuka tenda tersebut,Mahesa sudah memasak omlet.

Mahesa menyerahkan botol air mineral pada gadis itu.Annya menerima dan meneguknya hingga setengah.

"Jago ya masaknya"

"Belajar jadi suami yang baik"

"Apan sih"
Mahesa tertawa kecil,banyak sekali perubahan dalam hidup keduanya.dirinya berharap kebahagian ini tidak pernah terputus.

Mahesa menyuapkan omlet buatanya pada gadis itu,ia menyampingkan anak rambut yang jatuh di teguk gadis itu.

Setelah selesai,mereka merapihkan barang bawaan.Mahesa mengembalikan barang sewaan tersebut.

Mahesa memakaikan helem biru tersebut kepada tunaganya,motor vespa itu melaju dengan kecepatan sedang.Annya memeluk Mahesa ia memejamkan matanya karna masih merasa kantuk.Annya tertidur.

Annya terbangun saat Mahesa membangunkanya,ia mengerjap
Detik kemudian dahinya mengkerut.

"Dimana?"Annya turun dari motor,ia mengedarkan pandanganya.Rumah bernuansa aestatic dengan cat berwarna putih,pohon pohon tertanam rapih di depanya.di halam tersebut juga terdapat bunga bunga,seperti bunga matahari,mawar dan juga Anggrek.Rumah tersebut berukuran medium.

"Suka?"Tanya Mahesa.

"Maksud kamu?"

"Masuk yu"

"Hah?"dahi gadis itu berkerut.
Mahesa menggandeng lengan gadis itu untuk masuk kedalam,Mahesa membuka pagar kayu.Mahesa memperlihatkan sudut sudut di rumah tersebut,Annya terkagum kagum karna ditel di setiap ruangan tersebut.rumah harapan yang selama ini Annaya damba dambakan dari jaman SMP dulu.

Annya menghentikan langkahnya,ia tidak bisa menahan rasa kebingungan yang sendari tadi ia tahan.

"Rumah siapa?"

"Rumah kita nanti"Annya melongo,dirinya mengerjap beberapa kali,Annya merasa dirinya sudah bagun dari tidurnya,
tapi lamunan itu tersadar saat Mahesa mengelus pucuk kepalanya.
Annya benar benar terkejut dengan kelakuan Mahesa,Mereka bahkan baru resmi bertungan kemarin,Annya bahkan baru membuka hati beberapa hari yang lalu.tapi lagi lagi Mahesa adalah manusia yang sulit untuk di tebak,lagi lagi Annya harus siap menerima kejutan kejutan tak terduga yang di berikan oleh Mahesa.

Bersambung
11-12 nov 2020


NAYSA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang