Annaya nampak sibuk memasukan barang apa saja yang akan ia bawa,setelah selesai ia keluar untuk menemui Mahesa.iya,dirinya memang meng-izinkan Mahesa untuk ikut dalam penyuluhan kali ini.
Entah setan apa yang merasukinya,kemarin kemarin Annaya bersikeras menahan Mahesa agar tidak menganggunya.tapi sekarang seolah berbalik.Mahesa sudah berdiri di samping motornya,ia menyodorkan helm berwarna biru muda pada Annaya.
Annaya menaiki motor Mahesa dengan rasa yang tak karuan,di perjalanan seperti biasa Mahesa berusaha mengajak Annaya berbicara,walau nada ketus tak luput keluar dari mulut gadis itu.
"Gue bolah nanya nggak?"Mahesa melirik Annaya dari kaca spionya.
"Apa?"
"Alasan lo membentuk komunitas ini apa?"
"Karna rasa kemanusiaan"
"Selain itu ada lagi?"
"Ada,gue pengen hidup gue lebih berguna dengan menolong orang lain"Mahesa tersenyum,Bahwa dirinya tidak salah menjatuhkan hati pada Annaya.
"Ternyata gue nggak salah"
Annaya menyerngit bingung,Nggak salah?maksudnya?
"Jatuh cinta sama lo"jantungnya terasa di pompa lebih cepat,tempo detakanya tidak beraturan.Annaya memegang pipinya yang terasa panas,Ah kenapa dirinya ini?
Annaya hanya diam,biasanya jika Mahesa berbicara demikian,ia sudah mengeluarkan kata kata pedas andalanya.
Syukurnya mereka berdua sudah sampai di depan rumah Jefri,Anggotanya nampak bingung melihat kedatangan Annaya bersama Mahesa.
"Assalamualaikum,jadi ini Mahesa dari fakultas teknik.dia anggota baru kita,jadi Mahesa ini akan ikut kita ke lokasi"
"Ekhm"mereka semua menoleh kesumber suara,Jefri nampak tak suka dengan kedatangan Mahesa.
"Kenapa?"Tanya Annaya.
"Lo yakin ngajak anak baru ?"
Annaya menoleh ke Mahesa sebentar,entah lah dirinya juga bingung yakin atau tidak."Kenapa enggak"Jawab Annaya seadanya.
"Yaelah fri bilang aja lu cemburu"timpal Abel,gosip yang beredar kalau Jefri menyukai Annaya,entah sejak kapan.tapi Annaya hanya menganggap Jefri sebagai sahabatanya,tidak lebih.
"Udah,kita siap siap"Mereka memasukan barang barang berat kedalam bagasi,Annaya duduk dengan Abel,reyhan duduk di depan dengan Jefri,Mahesa dan Agus duduk di bagian paling belakang.
Di dalam mobil,mereka bernyanyi bersama.entah apa saja yang mereka nyanyikan,si perusuh Abel dan Reyhan sudah menghabiskan cemilan yang di bawah oleh Mahesa.
Annaya bisa tertawa lepas saat berkumpul dengan Anggotanya ini,sesekali Annaya tertawa,walau mahesa tidak bisa melihat senyuman itu,mendengar suara tawa Annaya saja sudah membuat dirinya tersenyum bahagia.
Perjalanan kurang lebih setengah jam dari kota bandung,mereka sudah di sambut di jalan besar untuk akses ke desa tersebut.warga sekitar sudah menyiapkan kendaraan bermotor untuk menghantar mereka sampai di permungkiman yang di tuju,tidak lupa dengan barang yang mereka bwa tadi.
Desa ini masih sangat sangat Asri,di depan sana ada bukit dengan warna hijau segar.Annaya tersenyum saat warga sudah berbaris untuk menyambut mereka,padahal kedatangan mereka hanya sebagai tenaga pendidik saja.
"Selamat datang di desa kami"sapa si kepala desa,Annaya bersalaman dan tersenyum.
"Nuhun pak,kami di sini berniat untuk mengajar anak anak yang ada disini"Annaya mengutarakan niatnya,kades tersebut mengangguk dan tersenyum.
"Atur nuhun untuk kaka kaka yang sudah datang di sini,kami selaku warga senang jika ada kedatangan tamu seperti kalian semua"
Annaya memperkenalkan Anggotanya satu satu.
"Sok mangga asup ka bumi bapak"(ayo silahkan masuk kerumah bapak)
"Jadi ini rumah bapak,tidak terlalu besar memang.semoga kalian betah disini"
"Atur nuhun pak,sudah meng-izinkan kami semua tinggal di rumah bapak"jawab Jefri.
"Sudah ayo kita dahar heula(makan dulu),bapak dan istri sudah masak"
Mereka sudah duduk lesehan,daun pisang bejejer memanjang.berbagai lauk khas sunda sudah ada di atas daun pisang tersebut.mereka menyantap makanan tersebut secara bersama sama,sebagai pengerat tali persaudaraan.
Setelah selesai mereka sudah masuk ke kamar masing masing,disini Annaya akan tidur bersama Abel temanya.
"Nay,lo kenal mahesa dari mana"tanya Abel yang sedang merapihkan kasur.
"Emangnya kenapa?"Annaya sedang merapihkan ranselnya,mengeluarkan carger.
"Nggak,agak aneh aja pas lu datang bareng dia.Kan lo susah banget tuh deket sama cowok selain anggota anggota kita"
"Haha,gue nggak gitu juga kali"Annaya terkekeh,memang benar yang di ucapkan Abel,perlahan jarak annaya dan Mahesa semakin dekat,Annaya juga sudah merasakan Aneh di dalam perasaanya.mungkin kah dia jatuh cinta pada Mahesa?
----
Pagi harinya Annaya dan Anggotanya sudah bersiap mengajar.membawa buku bacaan dan juga buku tulis dan Atk sejenisnya.Kelas di bagi menjadi tiga,yaitu sekolah dasar,menengah dan juga Atas.
Annaya memilih mengajar di menengah dasar,di temani oleh Mahesa.jelas yang meminta itu adalah mahesa sendiri,mana mungkin annaya menawarkan demkian pada Mahesa,bisa besar kepala dia.
Tempat itu semacam ruang yang di buat dari bilik kayu,lumayan luas mampu menampung 30 siswa di dalamnya.
Annaya dan Mahesa tersenyum dan menyapa anak anak itu,Bahagia sekali saat Antusias mereka membara bara.
"Hallo semuanya"sapa Annaya.
"Hallo kaka cantik"
"Kenalin nama teteh Annaya,nama laki laki ini Mahesa"
"Hallo adik adik yang cantik dan juga ganteng"sapa Mahesa.
"Hallo kaka ganteng"sapa anak kecil berambut kuncir kuda.
"Kasepan urang atuh"(gantengan aku atuh).komen anak laki laki dengan rambut cepaknya.
"Hey,atuh kasepan iki kamana mana(Hey,gantengan saya kemana mana)"
Maheasa terkekeh,ah Annaya kembali melihat lesum manis itu.
"Laki laki yang ada di sini semuanya ganteng"ujar Mahesa.
"Teteh-na oge geulis,geulis jeung kasep cocok pisan atuh(tetehnya juga cantik dan ganteng,cocok banget atuh).
Annaya dan Mahesa terkekeh.walau Annaya lahir di jakarta dan menetap di sana,dirinya cukup mengerti Bahasa sunda.
"Teh panas ya?"tanya anak kecil dengan rambut di cepol.
"Hah kenapa enggak"tanya Annaya bingung.
"Tapi ko pipinya merah"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYSA[On Going]
Teen FictionDi publis 01 november 2020 Surat cinta berserta manusia Aneh datang kedalam kehidupan Annaya,segala cara akan ia lakulan demi membuat gadis itu jatuh cinta pada dirinya. Tapi kebahagian keduanya tidak berlangsung lama,Mahesa harus pergi karna suatu...