Bab.24

4 1 0
                                    

Pagi pagi Annya dan Tessa sudah duduk di bangku aula,menyimak moderator yang ada di depan sana.mereka mengikuti semhas(seminar hasil).

Annya berusaha fokus dengan materi yang di jelaskan,tapi fokus nya lagi lagi terbagi.Tessa yang melihat temanya tidak fokus langsung menepuk pundak gadis itu.

"Fokus fokus"
Annya menoleh sekilas,kemudian menatap lurus kembali,berusaha fokus pada moderator di didepan sana.

Acara berjalan sekitar 15 menit,Annya buru buru keluar dari aula,mengedarkan pandangan siapa tau matanya menangkap sosok Mahesa.

"Mau cari kemana dulu?"Tessa sudah berdiri di samping Annaya,seperti janjinya kemarin.kalau Dirinya akan membantu Annaya mencari Mahesa yang tiba tiba saja menghilang.

"Fakultasnya dulu"mereka berjalan berdampingan,sesekali Annya bertanya kepada salah satu mahasiswa yang ada di gedung fakultas tersebut.Annya menajamkan mata ketika dirinya melihat teman yang pernah besama Mahesa di kantin beberapa hari yang lalu.

"Tunggu"Annya sudah menghadang laki laki itu.

"Ada apa?"

"Mahesa masuk nggak ya hari ini?"
Dahi laki laki itu mengkerut,"engga udah tiga hari sama ini dia nggak pernah masuk kelas"

"Lo tau kenapa?"

"Nggak ada kabar dari dia,Mahesa orangnya tetutup sama temen temenya"

Annya terdiam sesaat kemudian megangguk "makasih ya"

----
"Lo udah kerumahnya?" Mereka berjalan menuju kantin,Tessa sudah memesan esjeruk untuk gadis itu.

"Udah,cuman rumahnya sepi kaya nggak ada siapa siapa"

"Lo pernah dia ajak kesuatu tempat sama dia?"

Annya nampak berfikir sejenak."sering"

"Nah,kenapa nggak coba ke tempat itu"

Annya menatap Tessa,Dirinya baru saja mau berdiri tapi tanganya di tahan oleh Tessa.

"Mau kemana lo?"

"Kata lo suruh nyari dia"

Tessa menghela pelan"katanya nanti sore lo mau rapat sama anggota lo"

Annaya menhela pelan kemudian duduk kembali,menyeruput es jeruk yang sudah di pesan oleh Tessa.

"Malam mau gue anter?"
Annya menggeleng"gue aja sendiri"

Tessa mengangguk,batin Tessa berkata Mahesa menghilang bukan bermaksud ingin meninggalkan Annya,seperti adasesuatu yang di sebunyikan laki laki itu yang tidak Annaya ketahui.

----
Annaya menggadakan rapat dengan Amggota Anggotanya,sekaligus menyerahkan jabatanya kepada adik tingkatanya.hari ini juga Annya akan lengser dari ketua KRP walau dirinya masih bisa ikut acara acara tertentu.

"Nay"Abel melambaikan tangan tepat di wajah gadis itu.

"Eh,kenapa?"

"Jadi siapa yang bakal jadi ketuanya?"

"Ferdi"

Setelah rapat selesai kaki gadis itu melangkah menuju Halte yang tidak jauh dari kampus,dengan Telinga yang di sumpal oleh kedua earphonenya.Annya menatap lurus seolah memperhatikan jalan,padahal fikiranya berkelana kemana mana.

Malam nanti dirinya berniat mencari Mahesa,untuk sore ini Annya memutuskan beristirahat terlebih dahulu.tulang tulangnya juga terasa ngilu,di tambah beban fikiran.

---
Annay memesan ojek online untuk sampai ke toko buku yang pernah ia kunjungi bersama Mahesa beberapa waktu yang lalu.Annya memesan dua bungkus soto seperti yang di lakukan Mahesa dulu.

Annya menghela pelan berharap kake suroto mengetahui keberadaan Mahesa.Annya masuk dan mengedarkan pandangan,ia melihat kake suroto sedan berbincang dengan istirinya di kursi pojok.

"Selamat malam ke"Kake suroto membenarkan letak kacamatanya.

"Ada apa"
Annaya tersenyum,nampaknya kake suroto lupa dengan dirinya.

"Annaya ke"
Kake itu nampak berfikir sejenak,kemudia tersenyum."Annya calon istirnya Esa?"

Annya megangguk,ia menyerahkan soto tersebut kepada kake itu.Annya sudah duduk di hadapan Kake Suroto.dirinya berharap kake tersebut mengetahui keberadaan Mahesa saat ini.

"Esa ya?"Annaya mengangguk.kake itu berdiri,"tunggu sebentar"

Annaya meremas ujung bajunya,berharap Mahesa tiba tiba keluar dari pintu yang kake suroto masuki.tapi sayang,Nenek Ina lah yang keluar dari pintu itu.
Nenek Ina duduk di hadap Annaya.

"Kamu cari Mahesa?"
Annaya megangguk.

"Kamu ada masalah sama dia?"

Annaya menggeleng,merasa tidak ada problem dalam hubungany akhir akhir ini.tapi ingatanya menajam saat Mahesa mangatakan tetang perpisahan,apa ini jawabanya?
Apakan Mahesa benar benar akan meninggalkanya?tapi kenapa?

Annaya menghela pasrah saat nenek ina mengatakan tidak tau diamana keberadaan laki laki itu,Annya juga menceritakan sedikit kisahnya dengan Mahesa.

Dirinya memilih untuk melihat lihat buku yang ada disana.Temapat ini,tempat dimana pertama kali Mahesa melamarnya,saksi bisu penolakan cinta dari Mahesa.

Annya meraih buku yang sempat Mahesa berikah tapi ia tolak.dirinya duduk di tempat Mahesa duduki waktu itu.

Annaya membaca judul dari buku tersebut.

Seni jatuh cinta
Annaya tersenyum sekilas,membaca sebagian bab bab yang ada di buku itu.buku ini berisi tentang cara memcintai seseorang yang tepat,cara memilih pasangan dan segala tetek bengek soal percintaan.

Dirinya melirik arloji di pergelangan tanganya,Annaya pamit terlebih dahulu dari tempat itu.sudah hampir satu jam di tempat ini tapi Annya tidak menemukan jawaban.sampai dirumah pun Amnaya berfirkir apa kesalahanya,sampai sampai Mahesa tiba tiba menghilang dari hidupnya.
Mungkin esok dirinya harus sabar mencari keberadaan laki laki itu.
Annaya merebahkan tubuhnya,menatap langit lagit hingga sesuatu yang mengusik ingatanya muncul.

Sebuah surat yang pernah di berikan mahesa sebelum dirinya Meghilang,Annaya mencari kertas yang berada di atas nakas.

Ia membuka surat itu dengan perasaan yang tidak enak.

Im fine,jangan cari aku

Annaya termangu membaca surat tersebut,mencerna baik baik setiap kalimat dari surat itu.Annaya meremas surat itu,merasakan sesuatu sesak di dadanya.
Ternyata mahesa berniat meninggalkanya,tapi kenapa?Apa salah dirinya?
Sesuatu keluar dari matanya,Annaya menepis air mata itu dengan kasar.

NAYSA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang