Bab.15

5 1 0
                                    

"Balik sama siapa?"Tanya tessa saat mereka keluar dari ruangan.

"Sama abang supir"Annaya bergurau.

Langkah mereka berdua terhenti saat Mahesa menunggu Annya di luar kelas,jujur saja dirinya masih malu atas pengakuan-nya pagi tadi.

"Hai"sapa Mahesa,Annya tersenyum tipis.

"Oke kalau kaya gini gue duluan"Tessa pergi dengan senyuman menyemangati sahabatnya itu,Ya Annaya memang sudah menceritakan kejadian tadi pagi,termasuk jujur soal perasaanya kepada Mahesa.

Annaya masih diam,bingung mau bersikap bagaimana.Mahesa menggandeng lengan gadis itu,lagi lagi dirinya tidak bisa mengontrol detak jantungnya.Mahesa dan Annya sama sama melemparkan senyuman.hari ini mereka seperti sepasang kekasih yang baru jatuh cinta,masih hangat hangatnya.

Mahesa memakaikan helem biru itu,"makan dulu ya"
Annya hanya mengangguk,masi malu malu.

"Mau makan apa?"Tanya Mahesa melirik sepionya.

"Seterah lo"

"Soto mau?"
Annya mengangguk,rasanya ia ingin memeluk pinggang Mahesa.Annaya bersyukur dirinya di cintai manusia seperti Mahesa,sudah tulus,penyayang dan juga sabar.Annya harap jatuh cinta dengan Mahesa adalah pilihan yang tepat,semoga saja begitu.

Mereka berdua turun saat sudah sampai,mungkin hari ini dan seterusnya tidak ada lagi adu agrumen yang di tunjukan annya kepada Mahesa,tidak ada lagi nada ketus yang keluar dari mulut gadis itu.

"Kenapa si senyum senyum aja"Mahesa duduk,ia sendiri ikut bahagia,karna Annaya sudah membalas persaanya,sebenarnya jika Annya tidak membalas perasaanya tidak apa apa,mau di balas atau tidak lagi pula Mahesa tidak akan berhenti mendekati gadis itu.

"Nggak apa apa"Annaya ikut duduk.tak lama pesanan pun datang.

"Eh,sama siapa kang esa?"Tanya si ibuk penjual sembari meletakan mangkok yang berisi soto.

"Calon istri teh"Annaya menoleh arah Mahesa,hatinya terasa cenat cenut saat mendegar pengakuan Mahesa yang kedua kalinya.

"Padahal ibu mau jodohin kang esa sama anak ibu"rawut wajahnya sedih namun detik kemudian ibu itu tersenyum."tapi,kalau calon istrinya kaya gini mah atuh teteh setuju pisan"

Annya dan Mahesa hanya tersenyum.
Annya menyuapkan soto tersebut kedalam mulutnya,dirinya memperhatikan jalanan kota bandung yang tidak terlalu ramai.

"Kayanya lo cukup terkenal juga ya"Annya terkekeh dan menoleh kearah Mahesa.

Mahesa menyeruput es teh manisnya sebentar."sengaja"

Dahi Annya mengkerut"sengaja kenapa?"

"Kalau gue ilang kan lo gampang nyarinya"

Sebelah alisnya naik"ilang?"

Mahesa tersenyum.

"Bercanda,kalau gue ilang siapa dong yang ganggu lo ntar?"Mahesa mengelus pucuk kepala gadis itu.

Annya medegus,ia melirik Mahesa yang sedang menompang dagu sambil memperhatikan Annya,dirinya salah tingkah.

"Lo kenapa sih?"

"Seneng aja"Mahesa menyuapkan soto kedalam mulutnya.
Annya mendegar itu hanya ikut tersenyum.walaupun nama baiknya tercoreng karna sudah jujur pada Mahesa.sampai pada saat ini Annya tidak menyangka bisa mengutarakan perasaanya itu.

"Gimana,mau ngelanjutin misi?"

Dahi gadis itu mengkerut"misi apa?"

Mahesa tersenyum,seolah ada rencana luar biasa yang ia rencanakan"Besok pagi gue jemput"

Annaya hanya mengangguk,setelah memutuskan untuk jatuh cinta dengan Mahesa
Dirinya juga harus biasa menerima skuensi apa yang akan terjadi kedepanya,dirinya juga harus bisa memahami sikap yang ada pada diri cowok itu,Annya juga harus menerima skuensi patah hati untuk kedua kalinya,entah itu di sengaja atau takdir tuhan berbeda.

----
"Gue ikut seneng"Tessa sudah duduk dengan cemilan yang di pegangnya.malam ini Tessa sengaja datang untuk mendegarkan cerita sesion kedua sahabatnya itu.

Annya ikut tersenyum,ternyata jatuh cinta tidak seburuk itu kalau meletakan hatinya pada orang yang tepat.

"Kalau lo udah yakin sama pilihan lo,gue berharap luka lama lo bisa sembuh"

Annya meminun yogurtnya,ia menoleh ke arah Tessa"semoga"

"Jadi gimana menurut lo Mahesa"Tessa sudah menyender di tembok.

Annya mengangkat bahunya,"sejauh ini gue cuma ngerasa Mahesa itu baik,penuh kejutan".di akhir kalimatnya Annya terkekeh,mengingat kejadian saat Mahesa menggandeng dan juga mengelus kepalanya.

"Bener kan yang gue bilang dulu,Mahesa itu personality nya kuat banget"

Dirinya tersenyum tipis.

Annya memang baru sadar,personality laki laki itu sangat kuat sampai sampai membuat dirinya kalah dengan pendirianya.dari awal Annya memang sudah sadar,lambat laun ia akan jatuh cinta dengan cowok itu.tapi lagi lagi egonya selalu menang,entah sejak kapan Annya merasakan perasaan ini.

Tessa ikut merasa senang,Tessa sangat yakin Mahesa adalah cowok yang tepat pengganti masa lalu sahabatnya itu.semenjak Annya jatuh cinta,gadis itu banyak perubahan,lebih banyak tersenyum.

Tessa mengeluarkan sesuatu dari tasnya."surat dari Mahesa"Tessa menyerahkan surat tersebut.

Annya menatap bingung,seolah mengerti Tessa menjelaskan"dia nitipin surat ini pas lo pergi dari kantin"

Annya mengangguk dan menerima surat tersebut.

"Buka buka"
Annya membuka surat tersebut

Hai Annya,
Coba lo tarik kedua sudut bibir lo dengan kedua telunjuk lo.

Annya menuruti perintah dari surat tersebut,dirinya baru sadar jika Mahesa secara tidak langsung menyuruhnya tersenyum.

Kalau gitu kan tambah cantik.

Annya membaca di akhir kalimat,ia ikut tersenyum.Annaya merasa kedatangan Mahesa berdampak signifikan dalam hidupnya,seperti seorang remaja yang baru jatuh cinta Annya terus tersenyum.memikirkan apa yang akan Mahesa lakukan besok.

Terimakasih yang sudah baca sejauh ini,jangan lupa komen dan vote ya gais

10 nov 2020

NAYSA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang