Annya berusaha seproduktif mungkin,seperti saat ini kakinya sudah mengayuh sepeda yang ia pinjam kepada anak dari pemilik kosan.dengan earphone yang tersumpal di kedua telinganya,menutup telinga dari suara bising kendaraan.
Setelah 5 menit bersepeda ia berhenti di taman,mengelap keringat yang sudah membanjiri dahinya.
Annya menoleh kesamping saat dirasa ada yang duduk,Gama.laki laki itu menyondorkan air mineral kepada Annya namun di hiraukan.
"Nay"Tangan Annya di tahan saat dirinya ingin beranjak pergi,menoleh ke arah Gama yang sudah menatapnya sendu,Annya benci tatapain itu.
Terpaksa Annya duduk kembali,sebenarnya Annya sudah melupakan semua kesalahan Gama,Annya hanya enggan membahas yang sudah berlalu apa lagi Annya tau kesalah itu akan terulang lagi.
"Kesempatan kedua Nay"
Annya diam diam menaikan volume dari ponselnya,menghiraykan Gama yang ada di sampingnya,masa bodo dengan penjelasan Gama, Annya muak mendengarnya."Aku terpaksa,semenjak aku sama Ninda aku ga bisa ngelupain kamu"
Annya tak menggubris,kedatangan Gama di hidupnya bagaikan mahluk halus,tidak pernah di inginkan dan juga di hiraukan olehnya."Semenjak aku pergi kamu sama siapa Nay?"
"Nay?"
Annya melepas earphonenya,sebenarnya suara laki laki itu masi bisa ia dengar.
"Udah?"
"Nay"
"Udah ngejelasinya?harus berapa kali si Gam,gue ngejelasin ke lo kalau gue udah nggak ada rasa sama lo"
"Siapa Nay?"
Annya menaikan sebelah alisnya
"Siapa yang buat kamu jadi kaya gini"
Annya menyerngit dan terkekeh,apakan pertanyaan Gama tidak di fikirkan terlebih dahulu olehnya?
"Yang lo lah"
Gama menatap mata gadis itu.
"Lo sebenernya mau apa lagi si Gam?buat apa lo nyusul gue ke Bandung terus ngejelasin alesan alesan lo yang nggak pernah gue tanyain"
"Aku rasa kamu perlu tau Nay"
"Gue nggak mau tau Gam"Dada Annya sudah naik turun menahan emosi,jujur,berbicara dengan Gama membuatnya teringat tentang kekerasan yang pernah Gama lakukan padanya.luka fisik maupun luka batin di hatinya tidak sepenuhnya sembuh begitu saja.
Gama memeluk gadis itu,Annya diam menahan tangisanya.detik kemudian Annya mendorong tubuh laki laki itu dan pergi tanpa sepatah kata.
"Kenapa sih,kisah hidup gue rumit banget"batin Annya,dirinya sudah mengayuh sepeda itu menuju kosanya.
---
Sore tadi sang ibu menghubungi dirinya,bertanya kabar Annya beserta Mahesa.tapi Annya berbohong jika kabar Mahesa sedang baik baik saja,gadis itu masih belum siap memberitahu kabar Mahesa yang sudah tidak ada.Gadis itu sudah duduk di dekat alun alun kota bandung,menatap lurus di temani kopi hitam yang ia beli dari pendang keliling.
Fikiran gadis itu semakin lama semakin kosong,bukanya sembuh dari luka Annya semakin merasa hampa.
Annya membuka buku diarynya,mulai menuliskan kata kata di dalamnya.semenjak laki laki itu pergi Annya hanya berteman dengan sepi dan juga buku itu.
Selamat malam Mahesa.
Bagimanakah kabarmu disana?semoga baik baik saja
Masi boleh kah aku bercerita tentang keluh dan kesah?
Tentang kepergian mu yang sudah memasuki seminggu.
Selama itu pula rasa rinduku tak pernah putus,selama itu pula aku menunggumu kembali.berharap kabar tentangmu hanya bohong belaka,aku masih percaya kamu masi ada.Sore tadi ibu bertanya tentang kabar kamu,aku jawab kamu baik baik saja.maaf aku berbohong,cuma itu yang bisa aku lakuin Mahesa.ibu bilang kalau beliau rindu kamu,beliau pengen banget ketemu kamu lagi.ibu ngerasa cocok banget sa sama kamu.
Sampai sekarang Aku belum bisa menerima kenyataan kalau kamu udah nggak ada,jangankan Terima ngomong kamu udah nggak ada pun aku ga kuat.sebab itu aku berbohong sa,karna cuman itu yang bisa aku lakuin.
Mahesa,semenjak kamu pergi ada ruang hampa yang bersemayam di hatiku,tentang jingga yang kehilangan tuanya
Tentang cerita yang tinggal kenagan.sa,aku ga pernah berharap kisah kita akan berakhir seperti ini,waktu itu saat kamu ngelamar aku bayang bayang indah masa depan terukir di benatku.Sa,aku nggak tau rencana tuhan seperti apa,terimakasih atas kebaikan yang kamu lakukan.aku bersumpah kamu adalah sosok yang nggak akan mungkin aku temukan lagi.
Annya menutup buku itu,sayangnya semakin di paksa untuk mengiklaskan Annya malah semakin mengingat kenangan mereka berdua.Annya mengusap pipinya tak terasa air matanya kembali jatuh kala meningat Mahesa.
Sudah seminggu mendegar kabar itu,Annya bagaikan manekin hidup yang tak bisa apa apa selain diam,Mahesa dapat mengubah Annya dalam sekejap,dari mulai prilaku dan segala macam yang ada di diri gadis itu,dan dalam sekejap pula Mahesa mampu mengembalikan Annya yang dulu,gadis pendiam dengan tatapan sendu yang selalu terpancar di matanya.
Annya menoleh ke samping saat ada seseorang yang duduk di sampingnya,tidak di kenal.laki laki itu memberikan eskrim cup kepada Annya,namun seperti biasa tidak di hiraukan.
"Kata orang es krim itu identik sama kebahagian"Annya menoleh ke arah laki laki itu,laki laki dengan postur tubuh tegap dan kaos hitam polos yang membalut tubuhnya.
Laki laki itu kembali menyodorkan eskrim di barengi senyuman yang mirip dengan Mahesa,jantungnya berdegup ketika melihat senyuman itu,sangat sangat mirip dengan Mahesa.
Apakan kah Mahesa sengaja mengirim seseorang untuk menghibur dirinya?tapi itu sangat tidak masuk akal.Annya kembali menoleh ke arah laki laki tersebut,laki laki tersebut menatap Annya dengan bingung.
Bersambung.
1.desmber 2020 pukul 15.07
Ilustrasi
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYSA[On Going]
Fiksi RemajaDi publis 01 november 2020 Surat cinta berserta manusia Aneh datang kedalam kehidupan Annaya,segala cara akan ia lakulan demi membuat gadis itu jatuh cinta pada dirinya. Tapi kebahagian keduanya tidak berlangsung lama,Mahesa harus pergi karna suatu...