044: Selamat Datang, Pelangi

300 36 35
                                    

***CATATAN AUTHOR***

Part ini cukup panjang karena ini adalah part terakhir. Gak terakhir banget sih, masih ada Epilog yang akan aku publish hari Rabu.

Yaudah, selamat membaca! ;)

******

Sera terbangun dari tidur singkatnya. Beruntung hari ini adalah hari Minggu, tak mengharuskannya untuk langsung membasuh tubuh dan bergegas ke kantornya. Lebih dari tujuh hari sudah berlalu, perempuan itu masih enggan memberikan jawaban dari sebuah pertanyaan yang dilontarkan Bayu mengenai kelanjutan hubungan mereka. Mulanya, ia terpikir untuk memberikan kesempatan kedua, tetapi Dion Taraka Wirga adalah satu-satunya faktor yang membuat Sera bimbang untuk menentukan pilihannya. Perempuan itu kembali mendengarkan suara Dion selama beberapa bulan lamanya mereka hilang kontak.

Apa kamu akan nungguin aku?

Apa kamu akan menepati janji kita untuk sama-sama jadi yang terakhir?

Apa kamu akan cari aku kalo aku jadi orang lain di kehidupan berikutnya?

Sesungguhnya ketiga pertanyaan itu mendatangkan dua teka-teki dibenak Sera. Pertama, mungkin Dion akan sembuh dan kembali kepelukan Sera. Kedua, mungkin penyakit Dion tak dapat disembuhkan dan mengharuskan Sera untuk menunggu bahkan mencari kehadiran Dion Taraka Wirga di kehidupan berikutnya.

Sera mulai menuntun kakinya menuju vas bunga yang hanya dihuni oleh setangkai mawar merah layu. Ia menyerah, ia membuat keputusan untuk tak lagi mengganti air pada vas bunga tersebut karena terasa sia-sia baginya. Sera takkan membuang bunga tersebut, ia akan menjadikan bunga itu sebagai benda yang ia museum-kan.

Indera penglihatan perempuan itu mengarah kesebuah lingkaran bulat merah yang tertera pada kalender tanggal 31 Desember 2019, dengan sesuatu tertulis 'New Year Eve at basecamp'. Sera diajak untuk merayakan malam tahun baru oleh seluruh personil Cigs. Perempuan itu tak bisa menolaknya karena ia terjebak oleh ancamannya sendiri. Bermula dari Sera yang akan menerima ajakan Bayu jika tak menyediakan minuman alkohol, ternyata obrolan mereka berdua didengar oleh anggota Cigs lainnya dan benar-benar meyakinkan Sera bahwa mereka tak akan menyediakan minuman laknat tersebut. Mau tak mau, ia mengiyakan ajakan mereka.

Pada akhirnya malam tahun barupun tiba. Sera mengenakan blazer abu-abu dengan turtleneck hitam didalamnya beserta rok katun. Bayu yang menjemputnya tak dapat memalingkan pandangannya dari perempuan itu.

She's pretty.

Setibanya di tempat acarapun Sera langsung membuktikan omongan para rekan-rekan Bayu. Dengan kakinya yang beralaskan sepatu boots Dr. Martens berwarna hitam itu mengelilingi seluruh penjuru ruangan tersebut. Benar, tak ada satupun minuman laknat di sana.

"Bener kan gak ada? Kita udah pada kapok, Ser." Celetuk Biyan tengah merangkul kekasihnya.

"Kalian awet banget kayaknya." Sahut Sera mengalihkan pembicaraan.

"Iya, lah!" Pasangan itu melayangkan kecupan singkat pada bibir mereka. "Biyan dan Angel ditakdirkan bersama selamanya."

"Najis." Sambung Bayu yang terlihat jijik menguping ucapan mereka. Lelaki itu mulai membawa Sera kembali berkeliling. Acara dengan tema garden party ini didominasikan oleh mereka yang berpakaian warna cerah. Hanya Sera dan Bayu yang mengenakan pakaian gelap hingga mereka kerap di cap sebagai pasangan salah kostum.

"Pasangan?" ujar Sera terheran-heran.

"Lah? Lo berdua bukannya balikan?" celetuk Andra setelah meneguk jus melonnya.

SAUDADE || Cho Seungyoun ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang