028: Saudade

285 37 31
                                    

***CATATAN AUTHOR***

Hai.

Part ini akan lebih panjang dari sebeulumnya. Prepare your heart ya sayang-sayangku. Selamat membaca!

******

— Serafina Bella Amandine —

Gue menginginkan waktu untuk berjalan dengan lambat. Apa keinginan ini cuma keinginan gue doang? Gue merasa kalo waktu tuh terlalu cepat berlalu. Rasanya baru kemaren gue kenal sama Dion, kenapa hari ini dia udah sidang aja? Berarti gak lama lagi gue dan Dion akan lulus, dan tentunya... kita akan berpisah. Sejujurnya gue gak siap ditinggalin Dion balik ke Bandung. Gue mau dia tetap stay di sini, tapi gue gak punya hak. Dion juga masih punya orang tua yang harus dia temenin.

Sadar kalo waktu kita untuk bersama gak lama lagi akan berakhir, gue memutuskan untuk memperbanyak kenangan indah sama mereka. Iya, kenangan indah bersama Dion dan ketiga sahabat gue. Gue gak pernah absen untuk merayakan kelulusan sidang mereka, termasuk Dion yang beda jurusan dengan gue. Gue menyempatkan diri untuk dateng ke Fakultas Teknik dengan membawa sebuket bunga dan dua batang cokelat untuk Dion.

Gue menggunakan trik dari Bayu, yang ngasih bunga palsu karena dia mau bunganya bisa awet disimpan. Beberapa foto juga turut menambah kenang-kenangan gue dan Dion. Gue merasa bahagia bisa hadir di salah satu momen terpentingnya.

Setelah itu kita pulang ke apartemen, tepatnya ke kamar Dion. Entah kenapa gue dan Audine berasa kayak dapat pencerahan untuk mengusulkan masak-masak ketimbang beli makanan. Kebetulan Gamal sama Derris juga ikut, dan katanya Dion mau ngenalin Derris ke Audine. Gak heran kenapa Audine mau ber-volunteer buat jadi asisten masak-memasak gue. Bisa aja dengan cara masak di depan Derris ngebuat cowok itu makin tertarik sama Audine.

Kerjaan kita cuma makan, main UNO, dan ngobrol-ngobrol, sesekali kita godain Derris dan Audine sampai membuat mereka salah tingkah. Sengaja kita lakuin itu agar mereka bisa jadian. Toh, Derris juga tinggal di kota yang sama dengan Audine. Mereka gak perlu pusing mikirin ngejalanin hubungan jarak jauh kayak Della dan cowoknya.

Atau bahkan seperti gue, suatu saat nanti.

Dion emang bukan cowok gue, cowok gue itu Bayu, tapi... Gue emang menempatkan Dion juga di dalam hati gue sebagai sosok yang spesial. Ketakutan ini masih menghantui gue, gue gak mau Dion menghilang dari hidup gue setelah kita lulus kuliah.

Semua anak udah pada pulang ke kost-an masing-masing, hanya menyisakan gue dan Della yang kebetulan tinggal di apartemen yang sama dengan Dion. Belasan menit kemudian Della balik ke kamarnya. Sekarang, hanya ada gue dan Dion disini.

Kita memilih untuk melihat langit yang saat itu dipenuhi oleh bintang, sambil ngobrol mengenai cita-cita kita setelah lulus. Dion mau kerja dan mengumpulkan uang untuk membangun perpustakaan yang dia rancang pada skripsinya. Sedangkan gue, gue hanya mau kerja di suatu media. Bukan jabatan yang gue incar, tapi gue mau kerja dengan baik dan benar. Toh, kalo gue melakukan kedua hal itu pasti jabatan yang lebih baik akan datang dengan sendirinya, kan?

Dion...

Dion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SAUDADE || Cho Seungyoun ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang