Hening menyelimuti kedua makhluk Tuhan berlawanan jenis ini – Youngmi dan Hyunjin sama-sama diam meski pendangan keduanya pada tv yang menyala, pikiran mereka ralat mungkin hanya pikiran Youngmi yang sedang melayang kemana-mana.
"Kau tidak tidur?" Youngmi sontak menoleh pada Hyunjin.
"Aku akan pulang, lebih baik kau tidur!" saran Hyunjin yang kemudian mengambil jaketnya yang ada didekatnya, ia hendak memakainya tapi melihat Youngmi dengan muka murung ia mengurunkan niatnya itu.
"Ada yang menanggu pikiranmu?" Youngmi menatap Hyunjin, wajah gadis itu tampak lelah.
"Aku selalu mengalami insomnia akhir-akhir ini," ucapnya sendu.
"Butuh teman bicara?" tawar Hyunjin, pemuda tampan itu lantas membenarkan posisi duduknya agar menjadi lebih nyaman. Youngmi mengambil kaleng bir-nya yang baru habis setengah – meski tadi ia sudah minum 2 kaleng dan Hyunjin baru 1 kaleng.
"Setiap malam aku selalu memikirkan mereka, mereka yang tak bisa ku selamatkan. Terkadang aku merasa gagal sebagai pelindung, padahal tugasku adalah melindungi," Youngmi mengusap wajahnya gusar. Hyunjin menepuk bahunya pelan, Youngmi tau pemuda itu sedang mencoba menguatkannya.
"Aku paham, meski aku bukan seorang polisi ... aku mencoba mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang pelindung. Tapi, daripada menyesali itu bukankah setidaknya kau juga memikirkan mereka yang berhasil kau selamatkan? Setidaknya dengan memikirkan mereka, kau bisa sedikit tenang dan harusnya kau banga akan hal itu!" Youngmi mencerna setiap kalimat yang dilontarkan Hyunjin. Ia tak pernah tau jika Hyunjin juga memiliki sisi seperti ini. Tanpa Youngmi sadari ia tersenyum simpul pada Hyunjin.
"Jangan anggap rendah dirimu! Itu kalimat yang kukutip dari James R.Doty,MD"
"Kau suka membaca?" Hyunjin menggeleng pelan, ia kemudian menopang kepalanya dengan tangan kanan yang bertumpuan di badan sofa – dan itu membuat Youngmi merasa amat di perhatikan. Youngmi menelan salivanya dengan susah payah.
Kenapa Hyunjin tampan sekali? Batinnya bergemuruh.
"Aku memiliki perpustakaan pribadi di mansion milikku, jika kau suka membaca maka kau boleh datang!" undang Hyunjin yang di sambut anusias oleh Youngmi. Hyunjin mengambil kalengnya yang ternyata sudah kosong.
"Mau ku ambilkan lagi?" tawar Youngmi, Hyunjin mengangguk setuju. Youngmi beranjak dari duduknya dan mengambil beberapa bir di kulkas. Sepertinya Tanpa Youngmi sadari, ia telah menahan Hyunjin lama dalam apartemennya.
Mereka bercerita tentang hal, dari hal sepele sampai hal-hal yang berat. Tak disangka jika keduanya telah menghabiskan banyak bir, Hyunjin masih kuat minum tapi Youngmi sepertinya sudah kehilangan kesadarannya.
"Yaaa Hyunjin-ah kau tau? Aku sebenarnya pusing hik ... dengan semua kasus itu, tapi ... pembunuh itu hik ... dia benar-benar menyebalkan! Awas saja! Akan ku tangkap segera hik!" racau Youngmi tak jelas, mata gadis itu sudah kemerahan ia juga bicara sedikit mengelantur.
Hyunjin tersenyum miring, tangannya terangkat berniat untuk mencekik leher Youngmi, tapi hal tak terduga terjadi. Youngmi malah ambruk padanya dan otomatis tertidur di dada bidangnya. Hyunjin terdiam di tempat ketika Youngmi melingkarkan tangannya pada pinggangnya.
"Ahh ini kenapa gulingnya keras sekali? Tapi hangat hehehe," bahkan dalam keadaan mata tertutup pun Youngmi masih meracau tak jelas. Ia bahkan mengeratkan pelukannya pada Hyunjin dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Or Devil Ft Hwang Hyunjin [✓]
Mystery / ThrillerLee Young Mi seorang detektif wanita di Seoul, Korea Selatan. Youngmi memiliki sebuah kekuatan supranatural yang membuatnya bisa melihat kondisi seseorang sebelum meninggal. Youngmi juga telah menyelesaikan kasus-kasus besar di Korea. Dan kali ini i...