Nyaman

1.2K 78 36
                                    

Semuanya memang terlihat gelap dan hitam. Apa yang mau disesali?, kadang banyak sekali orang yang menyesal dengan kesalahannya dimasa lalu. Tetapi tidak dengan Yunhi, seorang wanita yang dulunya sangat menyayangi dan mencintai ketiga putranya dan sekarang hanya memikirkan dirinya sendiri. Egois dan tidak memiliki perasaan adalah gambaran dari sifat wanita ini.

"Tuan Ahn, bukankah harta dari mantan suami saya dulu masih ada? "
Tanya nyonya Min yang berganti marga setelah menikahi Appa dari Min Yoongi. Yunhi masih terlihat cantik diusianya yang sudah tidak muda lagi, dia berdiri memegang secangkir teh dengan menikmati keindahan kota Seoul dari jendela ruangannya.

"Tentu saja masih ada nyonya, bahkan tahun ini perusahaan yang ditinggalkan suami anda dulu semakin berkembang sangat pesat"
Ucap Tuan Ahn yang merupakan tangan kanan dari Nyonya Min itu.

Nyonya Min yang notabenenya adalah Yunhi itu diam. Sesekali sambil mengisap teh hangat ditangannya. Sedangkan Tuan Ahn, dia masih menunggu reaksi dari atasannya itu.

"Lalu, bagaimana dengan perusahaan Namjoon dan Yoongi? "
Tanya Nyonya itu lagi.

"Perusahaan putra tiri anda juga sedang berkembang nyonya, tetapi saya lihat tidak ada kenaikan yang signifikan pada perusahaan  Min Company nyonya. "
Jawab Tuan Ahn seadanya.

Nyonya Min itu terdiam sebentar.

"Apa pemimpin perusahaan Kim Corporate itu Kim Seokjin? "
Tanya Yunhi, sambil mendudukan dirinya bersebrangan dengan Tuan Ahn.

"Iya nyonya, Kim Seokjin melanjutkan perusahaan milik Tuan Kim dulu yang sedang terpuruk. Dan akhirnya, perusahaan itu kembali jaya ditangan putra pertama anda nyonya. "

Tuan Ahn sangat tahu bagaimana kehidupan Nyonya nya itu. Wanita yang sangat gila harta dan meninggalkan kedua putranya terpuruk dalam kehidupan mereka. Tuan Ahn tidak pernah ikut campur urusan pribadi Nyonya nya itu, dia harus patuh dan tunduk atas semua perintah yang diberikan kepadanya. Itulah sebabnya dia bisa menjadi tangan kanan Yunhi. Semua itu dia lakukan karena terpaksa.

"Ahhh, pasti menyenangkan jika kedua perusahaan itu ada digenggamanku. Memiliki banyak putra bukan masalah jika mereka bisa menjadi sumber kekayaanku "
Yunhi mengangkat tangannya dan menyentikkan jari telunjuknya dengan angkuh. Lalu menatap Tuan Ahn yang sedang memperhatikannya.

"Buat rencana agar perusahaan itu jatuh ditanganku, jika tidak putrimu tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama lagi. Mengerti Tuan Ahn? "

"Tee,  tentu nyonya. Akan saya usahakan" ucap Tuan Ahn dengan gugup.

"Kita akan membahas masalah ini lagi nanti, aku akan kembali kerumah dan menemui putraku. Aku sudah sangat merindukannya"

Yunhi meninggalkan ruangan itu. Sedangkan Tuan Ahn hanya diam, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Terlalu naif memang nyonyanya itu,  pikirnya. Lihatlah, bahkan dia tidak merasa berdosa setelah meninggalkan kedua putranya dulu.

*
*
*

Rumah sakit,

"Apa, ini sakit nak? "
Tanya bibi itu sambil mengusap wajah Taehyung yang terlihat sembab.
Taehyung hanya terdiam, merasakan sentuhan yang terasa tidak asing untuknya.

"Kau, sudah makan?  Bukankah kamu baru masuk rumah sakit, kenapa keluar? Dimana keluargamu "
Tanya bibi itu lagi dengan lembut. Bibi itu memeluk Taehyung sambil mengelus rambut Taehyung yang terlihat acak-acakan itu.
Taehyung menerima pelukan itu dengan senang hati. Hatinya menghangat dan nyaman didekat bibi itu.

"Sayang, kenapa diam? "
Tanya bibi itu sambil melepaskan pelukannya dan mengusap lembut pipi Taehyung dengan kedua tangannya.

"Kamu sangat tampan, sempurna. Bibi yakin kamu pasti orang yang baik kan? "
Tanya bibi itu pada Taehyung, dan Taehyung hanya menganggukkan kepalanya. Sedangkan tangan bibi itu menangkup wajah Taehyung.

Wae Hyung? [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang