Selayang Pandang
"Pesanan untuk meja nomor 7!"
Dengan sigap, pria yang memakai apron itu memberikan semangkuk jjajangmyeon dan jjampong pedas pada temannya yang bertugas mengantar makanan. Setelah memberikannya, pria itu kembali meraih kertas pesanan yang belum dikerjakannya.
"Dua soelleontang dengan kimchi dan nasi."
Tangan pria itu mulai meracik pesanan dengan cekatan. Sup soelleongtang ini terbuat dari jeroan sapi dengan tambahan tulang sapi. Rasa dari seolleongtang didominasi dengan rasa asinnya ketimbang pedas. Seolleongtang sangat cocok bagi mereka yang tidak suka sup pedas. Makanan ini cocok dinikmati bersama dengan nasi dan kimchi. Perlu waktu yang cukup lama dalam memasak seolleontang untuk melunakkan tulang sapinya. Tetapi, kedai makan itu selalu punya cara untuk menyiasati agar makanan dapat tersaji dengan cepat.
"Seung Gi-ya, pesanan lagi!" temannya yang lain menjepitkan kertas pesanan pada tali yang memang disediakan untuk meletakkan pesanan yang belum disiapkan.
"Siap."
Pria yang dipanggil Seung Gi itu menuangkan seolleontang ke mangkuk. Kepulan asap dari kuah panasnya membumbung di udara. Seung Gi menghirup aroma dari seolleontang dengan takzim. Senyuman mengembang di wajah pria itu, menimbulkan lesung pipi di salah satu wajahnya. Ritual menghirup aroma masakah ini selalu dilakukannya setiap kali selesai menyiapkan satu masakan.
Seung Gi beralih untuk menyiapkan nasi dan kimchi sesuai dengan pesanan. Setelah siap, ia menatanya di atas nampan dan bersiap memberikannya pada temannya.
"Pesanan meja nomor 12!"
Temannya langsung mengambil masakan yang telah disiapkan oleh Seung Gi dan segera mengantarkannya ke meja pelanggan. Dari celah besar tempatnya menyerahkan pesanan, Seung Gi melongok keluar sebentar. Kedai itu tidak terlalu ramai, penerima pesanan dan penjaga kasir tampak tidak sedang menerima pesanan. Artinya, tinggal pesanan terakhir tadi yang belum dikerjakannya.
Seung Gi kembali masuk ke dapur. Setiap ada pesanan baru, temannya yang bertugas menerima pesanan akan mengantarkan kertas pesanan padanya sementara penjaga kasir akan mengurus masalah pembayaran. Lalu, temannya yang lain akan menunggu Seung Gi menyiapkan makanan untuk mengantarkannya ke meja pelanggan. Total, ada empat orang yang mengurus kedai kecil di salah satu daerah di kota Seoul itu.
"Oh? Tteokbokki?" wajah pria itu semakin cerah setelah membaca pesanan selanjutnya. Siapapun yang memesan tteokbokki selalu mendapat kehormatan dilayani langsung oleh Seung Gi.
Seung Gi meregangkan tubuhnya sebentar sebelum menyiapkan menu paling disukainya di kedai tersebut. Semuanya dipersiapkan dengan telaten oleh Seung Gi. Jika Seung Gi sudah bertemu dengan menu tteokbokki, tidak ada satupun yang akan berani menginterupsinya, bahkan untuk memberikan pesanan selanjutnya sekalipun. Teman-temannya memilih untuk menunggu Seung Gi selesai memasak tteokbokki baru berani mendekatinya. Seung Gi dan tteokbokki seperti sepasang kekasih yang tidak bisa dipisahkan, teman-temannya tahu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kedai Kebahagiaan (Lee Seung Gi x Bae Suzy)
Fanfiction[LENGKAP] Lee Seung Gi adalah pemilik Kedai Kebahagiaan, sementara Bae Suzy adalah seorang pelanggan yang ingin mencari kebahagiaan di kedai Seung Gi. Keduanya dipersatukan melalui jalan yang sama sekali tak pernah mereka duga. Hanya fanfiksi, silak...