Hari Pameran
Hari yang ditunggu oleh Suzy telah tiba. Sejak pagi, Suzy sudah berada di Hotel Le Meridien, salah satu hotel mewah di Seoul yang menjadi lokasi pameran fesyen musim gugur kali ini. Bersama desainer-desainer ternama lainnya, Suzy mempersiapkan stand untuk pameran produk-produknya.
e Meridien Seoul
Pameran fesyen itu akan berlangsung selama tiga hari. Peragaan busana menjadi acara pembuka dalam rangkaian pameran tersebut. Malam nanti, peragaan busana tersebut akan dilaksanakan di banquet hall Hotel Le Meridien. Peragaan busana itu akan dihadiri oleh para penikmat maupun kritikus fesyen. Tiket peragaan busana itu pun sudah habis terjual sejak kemarin. Pameran ini telah ditunggu banyak orang karena menghadirkan desainer-desainer ternama di Korea Selatan.
Selepas tengah hari, Suzy tampak berdiri mematung di depan stand-nya. Pandangannya tampak kosong. Sementara itu, Jo Yeong tampak membantu beberapa staf Suzy untuk menata produk-produk terbaru Suzy. Wajah Suzy tampak resah. Tragedi di masa lalunya benar-benar membekas dalam ingatan gadis itu. Kekhawatirannya meningkat drastis saat menjelang pameran seperti sekarang ini.
"Jo Yeong-ah..."
"Ya, Nona?" Jo Yeong segera berbalik menghadap Suzy. Tanpa berlama-lama, Jo Yeong bisa menangkap kegelisahan Suzy. Gadis yang berusia dua tahun lebih muda darinya itu berjalan mendekati Suzy.
"Ada yang bisa kubantu, Nona?"
"Tidak ada kendala yang berarti kan?" tanya Suzy memastikan. Jo Yeong mengangguk.
"Semuanya sudah beres, Nona. Tak ada yang perlu kau khawatirkan."
"Tidak ada tanda-tanda..."
"Tidak, Nona. Semuanya aman terkendali. Kau bisa beristirahat dulu sebentar."
Suzy menarik napas panjang dan menggigit bibir bawahnya. Meskipun Jo Yeong menyatakan bahwa semuanya sudah beres, tetapi, ia tetap merasa resah.
"Jam berapa para model akan datang ke sini?"
"Sekitar 4 jam sebelum peragaan busana dimulai. Tim make up kuminta bersiap satu jam sebelum para model datang. Ruangan persiapan kita di ruang 3, urutan tampil terakhir."
"Terakhir?" Suzy tampak terkejut.
"Ya, panitia memutuskan untuk menampilkan produkmu yang terakhir karena banyak ditunggu," Jo Yeong mendekatkan bibirnya ke telinga Suzy dan berbisik, "Kalau produkmu ditampilkan di awal, mereka khawatir para tamu akan pulang sebelum peragaan busana selesai."
Suzy berdecak dan kemudian tertawa kecil. Ucapan Jo Yeong malah semakin menambah beban pikirannya. Ketakutannya untuk tidak bisa memenuhi ekspektasi orang-orang semakin kuat mencengkeram.
"Tida bisa diubah jadi pertengahan atau di awal begitu? Aigoo, aku semakin gugup."
"Sayang sekali tidak bisa, Nona," Jo Yeong kembali berbisik. "Aku sempat berkeliling, memang karya-karyamu yang terbaik, Nona. Tidak monoton. Memang pantas untuk ditampilkan yang terakhir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kedai Kebahagiaan (Lee Seung Gi x Bae Suzy)
Fanfic[LENGKAP] Lee Seung Gi adalah pemilik Kedai Kebahagiaan, sementara Bae Suzy adalah seorang pelanggan yang ingin mencari kebahagiaan di kedai Seung Gi. Keduanya dipersatukan melalui jalan yang sama sekali tak pernah mereka duga. Hanya fanfiksi, silak...