Sudah Diincar

15.5K 809 8
                                    

Viola berusaha berteriak meminta tolong pada siapa pun yang ada di sekitarnya. Namun, dirinya tidak bisa melakukan hal itu karena mulutnya ditutup rapat oleh kain. Begitu pula dengan pandangannya yang ditutup dengan sempurna, saat ini bahkan Viola tidak mengetahui di mana dirinya berada. Viola hanya bisa meringkuk dengan penuh rasa takut. Sebelum dibawa paksa oleh para pria yang menagih hutang kakaknya, Viola dengan jelas mendengar alasan mengapa dirinya dibawa seperti ini. Viola dijadikan barang jaminan oleh Ezra. Meskipun Viola tahu jika Ezra melakukan hal itu ketika mabuk, tetapi Viola tetap merasa sangat kecewa. Viola bertanya-tanya, mengapa kakaknya bisa melakukan hal ini padanya?

Saat Viola larut dalam pikirannya, Viola mendengar langkah kaki yang mendekat padanya. Lalu sedetik kemudian, Viola merasakan dagunya dicengkram dengan erat. "Penampilannya sesuai dengan apa yang aku butuhkan."

Viola bisa mendengar suara pria begitu dekat dengannya. Dengan aroma khas parfum pria yang dicium olehnya, Viola lebih dari yakin jika orang yang tengah mencengkram rahangnya saat ini adalah seorang pria. Namun, perkataan yang barusan Viola dengar sama sekali tidak bisa dimengerti olehnya. Apa yang ia katakan dengan penampilan yang sesuai dengan apa yang ia butuhkan? Apa mungkin, pria ini mencari seseorang yang memiliki penampilan seperti Viola? Namun, untuk apa?

"Kalau begitu, kau bisa membeli keperawanan, dan menyewanya sesuai berapa lama kau butuhkan. Tentu saja, karena dia barang baru, harganya akan lebih mahal. Kualitasnya menentukan harga, kau mengerti bukan?"

Mendengar suara wanita yang menjawab perkataan pria tadi, membuat jantung Viola berhenti berdetak. Dengan perkataan tersebut, sudah jelas apa yang sebenarnya terjadi di sini. Viola akan dijual. Ia memang masihlah seorang gadis perawan. Sebelumnya, Viola sudah mendengar kabar bagaimana para gadis yang masih perawan menjual keperawanannya dengan harga tinggi, atau terjebak hingga terpkas kehilangan keperawanannya.

Ya, sebelumnya Viola hanya mendengarnya dan kini Viola benar-benar menglami kejadian mengerikan itu. Tubuh Viola pun bergetar hebat, ia mulai bergumam dan menangis. Viola berharap jika apa yang ia lakukan tersebut bisa menyelamatkannya dari hal mengerikan yang akan ia alami. Viola merasakan cengkraman pada rahangnya dilepas, lalu sosok yang sebelumnya berada di dekatnya menjauh begitu saja.


"Seperti biasanya, aku hanya akan menyewanya."

"Kau memang biasanya menyewa, tapi pada akhirnya kau membeli semua wanita itu."

"Karena mereka berguna, jadi pada akhirnya aku harus membeli mereka. Apa kau keberatan mengenai itu?"

"Mana mungkin aku keberatan. Itu malah lebih menguntungkan bagiku."

"Baik. Tuliskan saja nominalnya. Aku akan membayarnya sesuai dengan yang kau minta."

"Ah, kau memang yang terbaik. Apa aku juga perlu menyiapkannya?"

"Kau akan menjual barang, apa kau pikir pantas menjualnya begitu saja tanpa membingkisnya?"


Viola yang mendengarnya merasa begitu takut dan terhina. Ia manusia, tetapi mereka membicarakan dan memperlakukannya seolah-olah dirinya adalah barang yang tidak memiliki jiwa atau pun perasaan. Viola menangis pilu. Dalam hati, Viola berdoa jika ini hanyalah mimpi. Jika pun ini adalah kenyataan, Viola berharap jika ada orang yang datang dan menyelamatkannya dari sini. Viola berdoa agar kakaknya, datang dan melepaskannya dari orang-orang yang jelas memiliki niat jahat ini.

"Tapi jika kau ingin aku membingkisnya dengan cantik, aka nada biaya tambahan."

"Apa kau memang biasanya setamak ini?"

"Kau seperti baru mengenalku saja. Jadi, apa kau mau membayar lebih untuk bingkisan cantiknya?"

"Lakukan sesukamu, dan totalkan semuanya lalu tulis nominalnya pada cek itu. Aku hanya ingin melihat semuanya beres tepat waktu. Aku tidak memiliki banyak waktu."

Gerald's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang