part 6

867 196 24
                                    

Happy reading gaisuu
.
.
.
.
.
.
.

"oke guys! Minta perhatiannya sebentar!" seru Doni lantang di depan kelas.

Seperti sewajarnya, kelas XII IPA 2 kini kondisinya sangat tidak menyenangkan, bagi Nara. Karena guru yang sedang rapat jadilah kelas begitu ramai dan berisik.

"Daripada kalian cuma berisik nggak jelas, gimana kalo kita main dare or dare?" lanjutnya setelah semua teman sekelasnya memperhatikannya.

"Gimana? Setuju nggak?" tanyanya lagi setelah melihat teman sekelasnya hanya diam tak menanggapi, dikacangin.

"Setuju!" tiba-tiba Deva berseru dari tempat duduknya. Mendengar sang pangeran menyetujui, membuat para siswi-siswi pun ikut berseru setuju.

"Giliran yang ganteng aja langsung pada heboh" gumam Doni lirih.

"Tapi seluruh warga kelas XII IPA 2 harus ikut semua. Wajib!" tambah Deva membuat Nara menjadi pusat perhatian.

Nara tahu. Bahkan sangat tahu. Teman sekelasnya itu merasa keberatan apabila ia mengikuti game mereka. Dan kalau boleh jujur, Nara juga sebenarnya sangat tidak ingin ikut.

Mereka semua menulis nama masing-masing dan tantangannya di kertas yang berbeda. Setelah itu digulung dan dikumpulkan di dalam dua wadah terpisah.

Nara yang tadinya berniat tidak menuliskan namanya pun seketika diurungkan niatnya kala dengan santainya Deva menuliskan namanya.

"Nar, nama Lo udah gue tulisin. Gue tau Lo nggak bakal mau ikut, Lo tinggal nulis tantangannya aja udah"

Dengan terpaksa, Nara menulis tantangan pada sobekan kertas. Ia berpikir, apa kira-kira yang harus ditulisnya?

"Oke, ayo-ayo kumpulin. Yang wadah topi buluk itu buat nama, yang topi masih baru itu buat tantangan" seru Doni sambil berkeliling mengumpulkan gulungan kertas.

"Gue ambil yah namanya" Doni mengaduk-aduk gulungan yang berisi nama sebelum akhirnya mengambil salah satu.

"Haris!" Doni menunjukkan isi dari gulungan kertas tersebut yang menuliskan nama Haris.

"Yaahhh kenapa gue pertama sihh" cowok cungkring tersebut maju ke depan dan mulai mengaduk-aduk gulungan kertas yang berisi tantangan.

"Goyang sebelas sebelas shopee di depan kelas" ucapnya membacakan isi dari tantangannya. Sontak, teman sekelasnya menertawakan nasibnya yang harus menanggung malu tersebut.

"Lah anjir! Siapa yang bikin tantangan macem gini sih?!" ucapnya kesal.

Disisi lain, Nara hanya terdiam untuk meredam tawanya yang hampir keluar. Kenapa tantangan yang ditulisnya harus muncul pertama?

"Udah sih ris, terima nasib aja. Buruan joget shopee sebelas sebelas, nih gue setel lagunya"  Doni memutar video shopee dan benar saja, Haris menirukan gerakan tersebut dengan sangat luwes.

"Lah si bangke! Lemes banget woy!"

"Baru tau tulang pinggulnya Haris elastis banget"

"Hahaha anjir! Haris muka Lo itu di kondisikan!"

Teman-temannya menertawakan bagaimana cara Haris berjoget dengan sangat apik. 

"Udah lah! Pegel gue!" ucap Haris dan mengambil satu nama lagi dari topi buluk tersebut.

"Mita!"

"Mita yang mana?" tanya Mita kepada Haris.

"Ya Paramita Agustin lah, siapa lagi. Buruan maju!"

Si Aneh Dan SebelahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang