10. Kesenangan sesaat?

52 9 3
                                    

"Euforia, perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan. Namun, mengapa semua hal itu hanya bertahan untuk sesaat?"


El menoleh dengan tatapan datarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

El menoleh dengan tatapan datarnya. "Yaa udah, sekarang lo pacar gue!"

Uhuk ... uhukk ....

"Air, air!" minta Revan yang mendengarnya sedikit terkejut.

Thea mengerjap pelan. "Hah?"

"Jangan ngaco lo!" bentak Revan sedikit kesal.

"Gue serius."

Revan menghela napas tidak menyangka, dia kemudian menoleh pada Thea.

"Thee ...."

Thea tersentak. "Hah? A–apa?" Revan memberikan kode kepala pada Thea agar menanggapi ucapan El.

Thea menoleh dengan pipi yang memanas, dia ingin mencari kebohongan di netra itu.

"Kenapa?" tanya Thea pelan, saat tidak menemukan kebohongan dan ketidak seriusan di mata El.

El tersenyum tipis, sangat tipis. "Apa menyukai seseorang perlu alasan?"

Thea menelan saliva kasar, pipinya semakin terasa panas. Lantas buru-buru dia meminum es teh pesannya tadi hingga setengah.

"Ciee elah ... nggak nyangka gue, buset! Si El ternyata bisa juga suka sama cewek!" ledek Arden berupaya mencairkan suasana yang agak terasa, errr.

Sulit untuk dijelaskan.

Reya bertepuk satu kali. "Nggak ada yang perlu dijawab kan? Lagian El juga langsung minta dan nggak nawarin. Itu berarti lo nggak mau denger penolakan, bener El?" El mengangguk membenarkan.

Fina bersorak. "Mantap! Gimana kalau sekarang, El sama Thea yang traktir! Ehh tapi buat lo!" Fina menunjuk dan menatap Reya dengan mata menyipit. "Jangan kira lo udah bebas yaa!"

Reya mendengkus sembari mengerutkan bibir kesal. "Iyaa, iyaa, elah ...."

"Asek!" Fina bersorak senang.

Sementara Thea hanya menunduk dalam berusaha menyembunyikan rona di pipinya, El hanya menatapnya dengan senyum tipis. Tidak sadar jika Revan yang masih terdiam di tempatnya, menatap El tajam.

"Kenapa lo? Tumben diam aja?!" senggol Arden pada Revan.

Revan tersentak, dia menoleh pada Arden dan tertawa. "Gue kebelet," ucap Revan sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.

Cherished: The last Mission of GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang