3

1.5K 134 6
                                    

Banyak hal yang sekarang Lyodra tau tentang kakak nya itu dan tentunya semua informasi itu ia dapatkan dari Keisya dan Novia, dari mulai Tiara adalah murid teladan kepercaan guru, pandai bermusik, pintar dan sampai info tentang Tiara yang tidak memiliki teman dan tak pernah mengikuti pelajaran olahraga.

"jadi gitu Ly" ucap Keisya saat mengakhiri ceritanya tentang Lyodra.

Saat ini Lyodra, Keisya dan Novia tengah makan siang di kantin.

"Tapi kata Ayah..eung Ayah nya kak Tiara, dia itu baik kok" ucap Lyodra yang hampir saja membongkar identitasnya padahal ia sudah bertekat untuk merahasiakan hubungan nya dengan keluarga Tiara.

"ya namanya Ayah ke anak ly" sahut Novia.

Entah kenapa Lyodra menjadi semakin penasaran tentang Tiara, baginya ia baru pertama kali menemukan sosok seunik Tiara.

"nyari siapa sih Ly?" tanya Keisya dan menyadari sejak tadi Lyodra terus melihat-lihat sekitar nya.

"sebentar lagi jam istirahat habis tapi aku belum liat kak Tiara" ucap Lyodra.

"Salah tempat Ly kalau mau cari dia, mana pernah dia ke kantin, ga ada yang tau juga dia makan siang atau engga"

Lyodra menggerutkan keningnya karena bingung dengan ucapan Keisya.

"kak Tiara itu jam segini biasanya kalau engga di perpus ya di ruang musik" ucap Novia.

"lah ngapain?"

"dangdutan!, ya baca buku atau main musik lah Lily" Keisya terlihat gemas pada Lyodra.

Lyodra langsung berdiri dan bergegas pergi.

"lah mau kemana?" tanya Keisya.

"beli roti" jawab Lyodra yang suaranya terdengar mulai menjauh.

"Lyodra makan nya banyak juga ya, tadi mie ayam terus lanjut roti" ucap Novia yang hanya di balas anggukan Keisya.

Lyodra berjalan menyusuri lorong sekolah, matanya mencari-cari ruangan yang sedang ia tuju.
Matanya sedikit mengecil saat mencoba fokus melihat seseorang dari kejauhan yang terlihat sedang mengintip di balik jendela sebuah ruangan.

Lyodra berjalan mendekati orang tersebut, dan benar saja ia sedang mengintip seseorang yang tengah bermain Biola, Lyodra tersenyum melihat nya karena secara tak langsung ia berjalan menuju tempat tujuan nya, tapi sepertinya lelaki bermata sipit itu belum menyadari keberadaan Lyodra.

"permainan nya bagus ya" ucap Lyodra dan lelaki itu hanya mengangguk dan tersenyum, Lyodra semakin tersenyum jahil, lelaki itu sama sekali tak menyadarinya.

"Kak Tiara cantik ya"

lagi-lagi lelaki itu hanya mengangguk.

"suka ya sama kak Tiara?"

laki-laki itu kembali mengangguk dan itu membuat Lyodra tak bisa menahan tawa nya.

"hahaha.. tembak dong kalau suka"

Lyodra menepuk bahu lelaki itu dengan sedikit keras sehingga lelaki itu tersentak kaget dan langsung terlihat gugup sebelum akhirnya berlari menjauhi Lyodra.

jangan tanya bagaimana respon Lyodra, ia justru semakin tertawa melihat sikap lelaki tadi.

"ya ampun, ganteng sih tapi.." lyodra tak bisa berkata lagi, ia semakin puas tertawa, sampai terdengar oleh Tiara.

Lyodra langsung menghentikan tawa nya saat menyadari Tiara sudah berjalan keluar dari ruangan.

"eeh kak tunggu"

seolah tuli, Tiara sama sekali tak menghiraukan Lyodra dan terus berjalan.

"ish tunggu ih" Lyodra menarik lengan seragam Tiara sehingga membuat Tiara berbalik dengan paksa.

"jangan melotot gitu ah, nih roti buat kakak"

Tiara masih menatap lurus Lyodra tanpa memperdulikan roti yang di berikan Lyodra.

Lyodra menghela nafas kasar, ia meletakan roti itu di telapak tangan Tiara dengan sedikit kasar.

"sekali-kali buka mata buat liat sekitar" ucap Lyodra lalu pergi meninggalkan Tiara yang masih mencerna ucapan Lyodra barusan.

***

sekali-kali buka mata buat liat sekitar

kalimat itu terus tergiang di benak Tiara. entah kenapa kalimat itu terasa nyata di benak nya.

bip

Tiara melirik pada layar handphone nya, mimik wajah nya langsung berubah, entah apa isi pesan itu, Tiara langsung membereskan alat tulisnya dan bergegas pergi padahal hari ini masih ada 1 pelajaran lagi.

"loh Ti, mau kemana?" tanya Ziva yang sukses membuat Tiara menghentikan langkah nya.

"ijin"

singkat,padat dan kurang jelas, begitulah yang dipikirkan Ziva setelah Tiara kembali berlari meninggalkan kelas.

"kapan lo kayak dulu lagi Ti" Ziva berguman dengan tatapan sendu.

***

"yakin Ly ga ikut?" tanya keisya sambil membereskan alat tulisnya.

"lain kali ya Kei, lagi pengen cepet-cepet istirahat nih"

"ya udah deh kita duluan ya"

lyodra hanya tersenyum dan mengangguk pada Keisya dan Novia sebelum mereka berdua pergi.

Lyodra berjalan keluar kelas, tampak sekolah mulai sepi tapi telinganya masih menangkap suara merdu dari arah ruang musik.

karena penasaran Lyodra sedikit berlari mendekati ruang musik.

dari balik jendela tak tampak ada orang di dalam tapi suara denting piano dan sebuah tas yang tergelak begitu saja di lantai menunjukan kalau ada orang di dalam.

saat hendak membuka pintu, handphone Lyodra berdering tanda ada pesan masuk dan ternyata itu dari Pak Didi, supir keluarga Tiara yang bilang kalau beliau sudah datang untuk menjemput Lyodra.

ada sedikit rasa kecewa di hatinya, ia melirik sekilas lalu tersenyum menatap lurus ke arah si pemain piano.

"lain kali deh"

***

Melodi TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang