7

1.5K 129 9
                                    

Lyodra bersenandung riang pagi ini, padahal ini hari senin, hari yang membosankan biasanya.

"pagi Ly" sapa Tiara saat Lyodra keluar dari kamar mandi.

Lyodra menatap bingung kearah Tiara yang tak biasanya menyapa seperti tadi.

"kenapa?" tanya Tiara yang melihat Lyodra dari pantulan kaca.

"ga papa, pagi kak Titi" Lyodra tersenyum senang, memang Tiara belum bisa tersenyum kepadanya tapi setidaknya kakak nya itu sudah mulai menganggap dia ada.

"nih" Tiara memberikan pengering rambut pada Lyodra.

"kalau pakai handuk kering nya lama"  ucapnya lagi sebelum akhirnya keluar kamar.

"kalau gini kan bener-bener berasa punya kakak"

Lyodra memeluk pengering rambut itu lalu melompat-lompat kegirangan.

sedangkan Tiara yang melihat itu di balik celah pintu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil.

***

"kenapa tu muka kusut banget pagi-pagi" tanya Ziva pada Mahalini yang sedang fokus pada kertas-kertas di depan nya.

"bingung gue, buat acara pensi nih"

"acara pensi di sekolah ini kan ga pernah seru, paling cuma drama-drama sama persembahan murid-murid berprestasi doang"

"nah itu masalahnya, jadinya yg daftar buat ngisi acara cuma sedikit, ini kan pensi terakhir gue sebelum pemilihan ketua osis yang baru"

Mahalini menangkupkan telapak tangan di wajah nya, ia terlihat sudah sangat lelah.

"kita perlu campur tangan Tiara deh"

Ziva dan mahalini langsung menoleh pada Nuca yang entah muncul darimana.

"kenapa Tiara?" tanya mahalini.

"dia jago main musik, nilai seni nya juga selalu bagus, kita buat drama musikal aja"

"salah orang, mana mau dia ikut acara begituan" ucap Ziva dengan nada terdengar kesal.

"kenapa lu, sinis banget kayaknya" Mahalini menyenggol lengan Ziva.

Tiba-tiba Tiara datang dan langsung duduk di tempatnya tanpa menghiraukan siapapun.

Nuca hendak menghampiri Tiara namun ditahan oleh Ziva.

"lo yakin?"

"coba aja dulu"

akhirnya Nuca menghampiri Tiara, sedangkan Mahalini dan Ziva hanya mengamati mereka dari jauh.
Ziva atapun Mahalini tak bisa mendengar percakapan Nuca dan Tiara yang mereka lihat hanya wajah lesu Nuca dan tatapan dingin Tiara, sudah jelas bahwa Tiara pasti menolak ajakan Nuca.

"gimana?" tanya Mahalini

"susah banget" jawab Nuca dengan wajah lesu nya, memang walaupun Tiara termasuk murid yang pintar dan jago bermain musik tapi tak ada yang tau alasan Tiara selalu menolak untuk tampil ataupun mengikuti lomba.

***

"Key buruan, yang lain udah mulai baris nih" teriak Novia yang sudah kesal karena sejak tadi Keysia mencari topinya yang lupa ia taruh dimana.

"ketemu"

Keysia berlari menghampiri Lyodra dan Novia.

"santai aja Key, anak kelas 3 juga belum keluar tuh" ucap Lyodra

"ish tau gitu gue nyantai aja, lu sih buru-buru amat hidup lo"

"kan harus disiplin Key"

"iya tapi..."

Melodi TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang