"Ly.. liat aku bisa berdiri"
Tiara berusaha untuk berdiri walaupun tangan nya masih kuat menggenggam kursi roda sebagai penahan. sejak melihat tangan Lyodra yang bergerak tadi membuat Tiara juga ingin menunjukan usahanya pada Lyodra.
Tiara sangat bersemangat, ia melupakan keringat yang bercucuran dan rasa sakit di tangan nya yang masih terbalut perban.
"eh.."
Bruk...
"aw.. yaah jatoh ly"
Tiara tertawa karna menurutnya ia sedang melakukan hal konyol karena terjatuh di depan Lyodra. Seakan tak punya rasa lelah, Tiara masih berusaha untuk berdiri walaupun terasa lebih sulit karena sekarang posisinya duduk di lantai.
"tenang ly, aku pasti bisa"
Tiara meraih kursi rodanya lagi dan berusaha untuk berdiri.
"Ya ampun"
Anrez yang baru datang langsung meraih tubuh Tiara dan menggendong nya.
"yaaak, turunin! gue masih mau belajar" Tiara kaget dengan perlakuan Anrez.
"Belajarnya nanti di bimbing Kak Ryan, jangan sendiri, kalau terjadi hal-hal yang ga di inginkan gimana coba?"
"gue bisa, cepet turunin!"
Anrez menggelengkan kepalanya ia masih bersikeras untuk tak menurunkan Tiara dari gendongan nya.
Tiara yang kesal langsung menggigit lengan Anrez hingga Anrez merintih kesakitan dan menurunkan Tiara untuk duduk di kursi rodanya."galak banget sih" protes Anrez sambil mengusap-usap bekas gigitan Tiara.
"sukurin" hanya itu yang di ucapkan Tiara dengan wajah kesalnya.
"dih ngambek, nih aku tadi sengaja beli makanan buat kamu, jadi aku balik lagi"
Tiara sempat melirik pada bungkusan yang di berikan Anrez tapi ia masih kesal dan tak ingin menyentuhnya.
"Yakin ga mau?"
Tiara masih tak memperdulikan Anrez ia berpura-pura sibuk memperhatikan Lyodra.
"Ya udah,aku simpen di sini ya" Anrez menyimpan bukusan nya di nakas.
"aku pergi lagi ya, jangan coba-coba belajar sendiri, kalau ada apa-apa telepon aku ya"
Anrez mengusap puncak kepala Tiara dengan penuh kasih sayang, hal yang tanpa ia sadari sukses membuat Tiara tersenyum.
Setelah kepergian Anrez, Tiara kembali fokus pada Lyodra.
"Dia tulus ga sih Ly menurut kamu?" tanya Tiara.
Hal yang sering Tiara lakukan saat ini adalah berinteraksi dengan Lyodra bahkan ia selalu melibatkan Lyodra di setiap apa yang sedang di rasanya.
"Kalau aja Ayah disini mungkin aku juga akan menanyakan hal yang sama padanya"
Tiara tersenyum Tipis, ia sangat merindukan sang Ayah, entah apa yang membuatnya yakin jika Ayahnya pasti akan kembali.
"Harus kakek akui jika kalian sangatlah beruntung"
Tiara yang kaget langsung menoleh, ia membelalakan matanya saat melihat sosok yang dibencinya tengah berdiri tegap dengan tatapan tajam yang membuat nyali siapapun akan ciut dibuatnya.
Tiara langsung memutar kursi rodanya dengan tubuhnya yang ringkih ia tetap berusaha untuk melindungi adiknya.
"Jangan sentuh adiku sedikitpun!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Terakhir
Fanfiction"kalau gue bisa, gue justru ingin ngembaliin semuanya supaya lo pergi dari hidup gue" ~Tiara~ "itu adalah harta terbesar yang gue punya saat ini, salah kalau gue cuma mau jaga apa yang saat ini gue punya?" ~Lyodra~