D.10

12.7K 2K 325
                                    

Sebelumnya, video di atas itu salah satu yang paling kuat menginspirasi cerita ini. Jadi, kalian kalau menonton akan paham bagaimana perasaan Minhyung atau Haechan untuk adiknya.
Kalau tidak bisa, ketik aja Cerita Lila, nanti muncul.

Terima kasih🙏🏽


Sorry for typo(s)





Dua hari telah menjadi yang terburuk bagi Choi Haechan, ia tidak pergi ke sekolah dan hanya duduk di samping tubuh sang adik yang sedang mengalami perjalanan astral, itu yang dikatakan oleh Renjun. Sang sahabat sudah memberitahu bahwa semua akan baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, bagi si sulung perasaan itu tak bisa diabaikan begitu saja.



Dengan kemampuan Jaemin yang bisa dibilang lebih rendah dari Haechan dan Renjun, si sulung takut jika adiknya tidak akan bisa kembali dari sana.



"Minhyung ada, dia hanya menunjukkan sesuatu pada Jaemin," pemuda Huang mencoba menenangkan Haechan di sana.



"Kenapa harus Jaemin? Siapa yang dicari oleh Minhyung?" tanyanya bertubi-tubi.



Cukup ia merasakan penasaran ini, apalagi ditambah dengan Jaemin yang melakukan perjalanan astral. Haechan tidak akan membiarkan hal yang lebih membahayakan lagi bagi sang adik untuk terjadi.



Berada di kelas, dua sahabat itu menghabiskan waktu istirahat di sana. Pintu ruangan terbuka, wajah Jaemin yang sudah sehat itu memberikan senyuman kemudian berjalan menghampiri Haechan dan Renjun. Dua buah es krim diberikan yang baru saja ia beli di kantin sekolah.



"Apa yang kau dapat dari perjalanan astral kemarin, Na?" sang kakak bertanya dengan tatapan serius.



Es krimnya dinikmati dengan pelan-pelan, raut wajah ceria tadi berubah lesu. Nyeri pada hatinya masih sangat terasa ketika mengingat memori tersebut. Pandangan Jaemin beralih menatap Renjun di sana.



"Tidak apa-apa kalau aku bercerita? Hyung tidak akan marah?"



Kepala pemuda Huang itu menggeleng pelan dengan senyuman kecil, "Minhyung sudah membiarkanmu masuk dalam memorinya. Ada beberapa yang tidak jelas, kan? Yang sudah kau ketahui, berarti memang itu yang boleh diceritakan," jelasnya singkat.




Helaan napas panjang keluar dari bibir si bungsu Choi, pemuda yang lebih tua diam menunggu cerita dimulai.



"Keluarga Hyung, benar-benar menyeramkan. Ibunya jahat, ada satu laki-laki di sana," maniknya melirik pada Renjun sembari memberikan pertanyaan, "Dia ayah tiri ya, Njun?"



Pemuda Huang mengerutkan kening kemudian menggelengkan kepala, "Memiliki hubungan iya, tapi untuk menikah tidak."



Setelah mendapat jawaban tersebut, Jaemin melanjutkan kembali untuk bercerita, ia berdeham sembari menggigit es krimnya kemudian bersuara, "Jadi, Hyung memiliki penyakit lemah jantung sedangkan adiknya tidak bisa berjalan. Mereka tinggal bersama, tapi aku tidak bisa merasakan kehangatan di sana. Gelap, dingin, hatiku selalu gelisah. Ada rasa takut dan kesedihan mendalam di sana. Yang diperlihatkan padaku hanya tiga adegan. Interaksi Hyung dengan adiknya, pertengkarannga dengan Ibu jahat itu kemudian kejadian yang menimpa Hyung sampai meninggal," paparnya yang telah ia ingat.



Dovana✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang