Desahan Tengah Malam

3.5K 225 3
                                    

"Ya Tuhan, make eyeliner kok kaya ngebidik teroris di semak belukar!" Renata melemparkan kapas ke tong sampah kecil di sisi meja riasannya. Puluhan kali dia gagal menghias mata dan selalu gagal pada hal resepsi pernikahan berlangsung satu jam lagi.

Sela masuk ke kamar Renata, ia menggendong Farlan, anaknya yang baru berusia satu tahun. "Mau dibantu ngga, Na?"

"Oh, my Angel. Dari tadi kek," sahut Renata.

Sela tertawa, ia membaringkan Farlan di kasur, lalu menerima uluran eyeliner dari Renata. Pelan sekali dia memoles sampai napas gadis di depannya ikut tertahan.

"Nah, kelar!" Sela membalik tubuh Renata menghadap kaca. "Gimana?"

"Always the best," puji Renata.

Begitu dandanan simpel ala Renata selesai, dia membuka lemari mengambil gaun hitam kesayangannya.

"Kamu sadarkan ini acara pernikahan?" kening Sela mengerut.

"Loh, emang salah? Ini kan gaunnya ada kerlap-kerlipnya."

Sela menekan dagu ke leher lalu menggelengkan kepala.

Renata ingin bicara lagi, ponselnya berdering, nama Ayu tertera di layar.

"Iya, Bu?"

"Kamu udah siap-siapkan?" tanya Ayu dari seberang.

"Sebentar lagi selesai."

"Kamu nggak pake bedak bayi sama lipstick merah norak kamu itu kan?"

"Enggak dong, Bu."

"Satu lagi, tolong jangan pake gaun hitam yang udah ratusan kali kamu pake!"

"Iya, Kanjeng Ratu." Renata melempar gaun di tangannya ke tempat tidur. Sela tersenyum penuh kemenangan.

🍁🍁🍁

Acara resepsi dimulai pukul tujuh malam. Renata yang kalah tidak bisa mempertahankan gaun hitamnya akhirnya menggunakan gaun brokat model sabrina abu-abu.

"Gini kan cantik," puji Ayu di depan pintu masuk dia membawa anak-anaknya, lalu ada Lisa bersama sang suami, Ina bersama sang tunangan. Damar tidak datang karena istrinya akan segera melahirkan, mereka semua memakai baju putih. Kleo yang menika adalah salah satu karyawan bagian personalia, ia sudah bekerja cukup lama.

"Kenapa nggak ada yang ngasih tahu aku soal dress codenya?" Renata celingukan melihat undangan lain, nyaris memakai baju putih semua.

"Ya, biar kamu bisa malu sendiri," balas Ayu tanpa rasa bersalah.

"Apa?"

"Becanda. Nggak ada Dress code. Ini kebetulan aja kita pengen make baju putih. Yuk, nyari tempat duduk."

Mereka masuk. Renata masih sibuk celingukan mencari orang yang menggunakan pakaian berwarna lain.

"Ketemu!" sorak batinya saat melihat wanita bergaun merah ketat tanpa lengan. Saat melihat wajahnya, kegirangan di dada surut ke ujung kaki. Dia yang bersama Jonathan waktu itu. Sekarang mereka bersama lagi, bergandengan mesra.

Jonathan menangkap tatapan Renata, ia buru-buru membuang muka.

Mereka duduk di meja yang melingkar bertaplak putih. Ayu dan anak-anaknya duduk bersama teman-teman sekalangan. Renata merana, semua teman-temanya membawa pasangan dan dia sendirian.

Acara berlangsung meriah, akhirnya dia terbawa suasana dan melupakan kemalangannya sebagai jomlo.

"Makan, makan, makan." tubuh Renata meliuk-meliuk sembari menepuk tangan pelan.

𝙊𝙝 𝙂𝙊𝙙, 𝙃𝙚'𝙨 𝙈𝙮 𝙀𝙭 ( 𝙀𝙉𝘿)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang