Pasangan suami istri Presiden Kim selalu mengundang anak kedua mereka, Kim Taehyung, untuk makan malam di rumah pada hari Rabu minggu kedua setiap bulan. Kadang-kadang, Seokjin juga diundang untuk hadir dalam acara makan malam tersebut. Itu adalah bentuk ucapan terima kasih, karena Seokjin telah membantu anak mereka selama ini.
Setelah makan malam yang diliputi suasana yang hangat, ayah dan anak itu biasanya berpindah ke ruang baca di Lantai 2 untuk membicarakan hal-hal terkait pekerjaan dan perusahaan secara privat.
Sebelum memulai pembicaraan, Presiden Kim duduk di sofa sambil menggoyang-goyangkan cangkir teh di tangannya. la menatap dasi sutra Taehyung yang berwarna merah terang.
Simpul dasi yang sempurna itu adalah hasil dari sentuhan tangan Seokjin yang memperbaiki kembali simpul dasi Taehyung setelah makan malam selesai. Sepertinya Seokjin tidak bisa melepaskan naluri sekretaris pribadi dari dalam dirinya, sehingga pada acara seperti ini ia tidak lupa untuk memperhatikan penampilan Taehyung. Kali ini, bukanlah kali pertama ayah Taehyung melihat Seokjin memperbaiki pakaian Taehyung. Namun, entah mengapa Presiden kim memberikan perhatian khusus pada kejadian hari ini. Mungkin saja ia terkejut karena berita yang didengarnya tadi siang.
"Apa Seokjin yang selalu menyimpulkan dasimu?"
Meskipun pertanyaan ayahnya itu tidak terduga, Taehyung tetap bersikap tenang.
"Kecuali ada hal-hal khusus, hampir setiap kali Sekretaris Kim yang menyimpulkannya untukku."
"Begitu, ya. Sejak kapan?"
"Sejak kapan...."
Eh. Kalau dipikir pikir sejak kapan, ya?
Mata Taehyung membesar dan ekspresinya tampak bingung, ia meletakkan cangkir tehnya di atas meja. Permukaan teh hijau yang berada di dalam cangkir sejenak berombak kemudian jadi tenang. Tiba-tiba, kejadian yang terjadi beberapa tahun lalu muncul di benak Taehyung.
❤️ ❤️ ❤️
Bagi setiap orang, ada satu hari yang baik dan penuh keberuntungan. Bagi Taehyung, hari baik itu adalah hari ini.
Kedua pipi pegawai pria berusia dua puluh tahun itu berubah warna menjadi merah muda akibat dua gelas bir yang sangat asing bagi dirinya. Setiap acara makan bersama kantor, pemuda itu selalu menarik perhatian Taehyung. Lesung pipit yang dalam di pipi kiri pemuda itu tampak tidak biasa bagi Taehyung.
"Siapa namamu?"
"Nama saya Kim Seokjin."
Taehyung berpikir bahwa itu adalah akhir percakapan mereka, tapi nyatanya mereka bertemu kembali. Mungkin inilah yang dinamakan takdir. Namun, rasa senang karena bertemu kembali itu hanyalah sementara.
"Kim Seokjin, kau tahu siapa aku?"
"Iya, saya tahu."
"Benarkah? Memangnya aku siapa?"
"Anda adalah putra Presiden Kim."
Meskipun di wajahnya terdapat senyuman, sebenarnya Seokjin sedang dirundung ketakutan. Wajahnya pucat dan bibirnya kaku, serta tubuhnya gemetar dengan kepalan tangan mencengkeram, jelas itu mengungkapkan ketakutannya.
la tidak terlihat gugup karena sedang berhadapan dengan anak pemilik perusahaan. Seokjin sebentar-sebentar melirik ke arah pintu kamar mandi. Arah pandangannya, menunjukkan seekor laba-laba yang sedang merajut jaring. Ketika laba-laba itu meluncur turun dengan bergantung di sehelai jaring, wajah Seokjin berubah ketakutan dan segera menolehkan wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Secretary Kim? | TAEJIN [END]
FanfictionKim Taehyung, Pria narsistik serba bisa ini adalah Wakil Presiden Yeontan Grup terkenal dengan ketampanannya. Hidupnya berjalan tanpa rintangan berkat bantuan sekretaris pribadi yang selalu siap siaga dan menyediakan kebutuhannya. Sosok pria manis...