Kim Taehyung, Pria narsistik serba bisa ini adalah Wakil Presiden Yeontan Grup terkenal dengan ketampanannya.
Hidupnya berjalan tanpa rintangan berkat bantuan sekretaris pribadi yang selalu siap siaga dan menyediakan kebutuhannya.
Sosok pria manis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanggal 31 Oktober, pukul 15:00.
"Apakah Anda tidak tahu?"
"Ti-tidak. Saya sangat tahu itu."
"Oke, coba nyanyikan."
"Dengan semangat dan tekad ini, mari berikan seluruh kesetiaan kita, dalam suka dan duka, cintaku ini hanya untuk negeriku. Oh, Mawar Sharon dan tiga ribu li tanah yang indah ini, rakyat Korea Raya, jagalah selalu demi Korea Raya." (bait keempat lagu kebangsaan Korea Selatan.)
"Cukup."
"Fiuh."
"Mari kita masuk ke bagian pengetahuan ekonomi. Coba jelaskan secara singkat tentang nash equilibrium."
Wow, pelafalan bahasa Inggris-nya sangat lancar dan tidak terdengar canggung. Namun, pelamar yang merupakan lulusan dari jurusan sastra Korea ini tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Taehyung.
"Ya?"
"Apa Anda tidak tahu?"
"Ti-tidak, bukannya begitu..."
"Kalau begitu, apa itu game theory?"
"Sa-saya...."
"Siapa pemenang penghargaan Nobel Ekonomi tahun 1993?"
Kandidat itu pun menelan ludah.
Kim Taehyung duduk di belakang meja besar sambil menaruh dagunya di atas tangannya. Hari ini, ia tampak lebih menawan dan pada saat yang bersamaan lebih menyebalkan daripada gosip-gosip yang beredar. Melihat ketidaklaziman itu, ditambah lagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawabnya, kandidat terakhir wawancara tahap akhir rekrutmen sekretaris yang sedang duduk di hadapan Taehyung jadi semakin tegang dan matanya menggelap. Ia bertanya-tanya dalam hati apakah kandidat yang masuk ke sini sebelumnya dapat melalui semua ini dengan lancar.
"Mata apa yang paling cepat di dunia?"
"Oh! Saya tahu ini! Sekejap mata!"
Kandidat nomor tiga merasa senang karena mendapat pertanyaan yang akhirnya bisa ia jawab dan meneriakkan jawabannya dengan bersemangat.
Namun, tiba-tiba ia merasa malu, matanya menjadi panas, dan ia benar-benar hancur secara mental.
"Uh...."
"Silakan keluar."
Pria itu perlahan berjalan keluar dari ruang pertemuan. Sementara itu, Taehyung memijat pelipisnya yang terasa tegang, kemudian membaringkan kepalanya di atas meja. Pikirannya jadi kelabu dan sekujur tubuhnya terasa sakit seperti habis dipukuli. la memang terbiasa kurang tidur karena insomnia yang kronis, tapi sejak seminggu lalu ia benar-benar tidak bisa tidur sepanjang malam.
"Siapa pemenang Nobel Ekonomi tahun 1993?"
Tiba-tiba di atas kepala Taehyung terdengar suara Seokjin yang entah sejak kapan sudah masuk ke ruangan.