Cerita Tambahan III: Selamat Datang, Adik Kecil

1.4K 175 83
                                    

Halo, semuanya. Aku adalah Kim Taeyang, anak laki-laki yang, duduk di kelas 1 SD swasta di Seoul. Aku tidak akan memberi tahu lebih lanjut lagi tentang informasi pribadiku. Seperti yang selalu ayahku katakan, dunia ini adalah dunia yang berbahaya dan mengerikan.

Entah kejadian macam apa yang pernah ayahku alami ketika dia masih kecil, ayah selalu berkata kepadaku agar aku tidak mudah percaya pada siapa pun di dunia ini. Saking seringnya Ayah mengatakan hal itu, telingaku sampai terasa sakit.

Lalu, setiap kali Ayah mengatakan hal itu, tidak lupa juga menambahkan "Tentu saja kau bisa percaya pada ayah". Ayah selalu menambahkan kata-kata itu. Dia terus-menerus menambahkan kata-kata itu. Ayah selalu menambahkan kata-kata itu seperti bagian refrein dalam sebuah lagu yang diputar berulang kali. Aku sendiri tidak tahu apa alasannya.

Ayahku itu.... Aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya dengan tepat.... Tapi, ayahku itu memang seperti itu.

.
.

Sekarang aku sedang berada di ruang rawat VIP di lantai 22 Rumah Sakit Yeontan Group yang terletak di Gangnam.

Apa aku sakit? Tidak. Orang yang sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit itu bukan aku, melainkan papaku yang paling manis, tidak, tidak, yang dulunya paling manis sedunia.

Papaku sudah berubah drastis. Papaku yang sekarang bukanlah papaku yang dulu. Sebelum berangkat ke rumah sakit, Papa masih tersenyum manis kepadaku. Namun, sekarang Papa sama sekali tidak menunjukkan senyumnya padaku.

Beberapa saat sebelum ini, Papa menyuruhku keluar dari ruang rawat dan menunggu di ruang duduk sambil menggenggam tanganku dengan erat.

"Taeyang.... Kau tidak usah mengkhawatirkan Papa. Taeyang, anak Papa yang paling baik.... Uh..."

Sambil mengatakan hal itu, wajah Papa tidak terlihat seperti biasanya. Papa yang biasanya tersenyum dengan manis, kini menunjukkan wajah cemberut. Kulit Papa sangat pucat dan di wajah Papa mengalir keringat dingin. Tangan Papa yang biasanya terasa hangat kini menjadi dingin.

"Huu.... Haa.... Hu.... Ha.... Taeyang... Ker... ja... kan PR-mu.... Aaaahhhh! Persiapkan.... barang-barang.... yang besok.... harus kau bawa.... ke.... sekolah.... Aaaaah! Aaaaahh! Bayinya...! Bayinyaaaa! Aaaaahhh! Sakiiiittt! Haaa.... Haaaa.... Sekarang sudah baik-baik saja. Sekarang sudah tidak apa-apa. Huuu.... Huuu.... Tapi, manusia ini kenapa belum datang juga ke sini????!!"

"Sepertinya bayinya akan segera keluar, ah.... Tapi, dia malah pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan...! Aaah...! Katanya, melahirkan anak kedua tidak sesakit saat melahirkan anak pertama! Dasar pembohong! Mana buktinya??? Manaaaaa???!"

Meskipun aku tidak tahu bukti apa yang diinginkan oleh Papa sehingga sejak tadi Papa terus-menerus memintanya sambil berteriak, dokter berkata bahwa sekarang ini semua teriakan Papa tidak ada gunanya dan menyuruh Papa untuk menahan rasa sakitnya.

Biasanya, papaku adalah orang yang tenang dan penyabar, tapi menjelang hal ini, tampaknya semua ketenangan dan kesabaran papa sudah menghilang.

"Kyaaaaaaaa!"

Aku tidak yakin apakah Anda sekalian tahu tentang ini atau tidak, tapi kakek dari pihak papaku adalah seorang rocker.

Aku tidak yakin apakah Anda sekalian tahu tentang ini atau tidak, tapi kakek dari pihak papaku adalah seorang rocker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What's Wrong With Secretary Kim? | TAEJIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang