Chapter 10

3.2K 579 101
                                    

Malam harinya

...

"Cih apa apaan si ousama itu!" Geram (y/n).

"Hoi! Ayolah (y/n) Maafkan Kageyama ya!" Kata nishinoya.

Kini (y/n) sedang berjalan-jalan di sekitarnya kamp pelatihan. Ia ingin mendapatkan udara segar agar pikirannya tidak campur aduk lagi.

"Bagaimana? Dia itu memang egois kan! Itu sifatnya kan!" Kata nishinoya mencoba menenangkan.

"Huh baiklah" jawab (y/n).

Kemudian mereka berdua kembali ke kamp.

//Karena authornya baik nih flashbacknya!//

Flashback on

(y/n) kini sedang minum karena cukup kelelahan. Ia dipinta oleh ukai untuk membantu mengajari servis yang benar.

Saat (y/n) sedang asik minum. Ditegukannya yang ke sekian kalinya...

DUK

Bola voli menghantam keras kepalanya. Botol air yang dipegangnya terlepas dan jatuh. Air yang masih tersisa didalamnya ikut keluar, tumpah. Bahkan kepala (y/n) ikut terdorong ke depan membuat badannya ikut maju sedikit.

'sakit!' rintih (y/n) dalam hati.

"Gomen! Hinata sekali lagi!" Teriak kageyama sekaligus pelaku yang membuat kepala (y/n) sakit.

Berapi-api, itulah diri (y/n) sekarang. Semuanya yang melihatnya bergidik ngeri.

"Ka- Kageyama setidaknya bantu ngelap airnya!" Suruh hinata.

"(Y- y/n)!" Panggil kiyoko.

"Yaelah cuman segitu!" Kata Kageyama.

"(y/n)! Hehe maafkan dia ya!" Kata daichi.

"TEMEEEE!" Teriak (y/n).

"E- eh!" Semuanya ikut panik.

"KENAPA KAU BEGITU BODOH?... huh! Percuma memarahi orang bodoh karena sesungguhnya aku akan terlihat bodoh!" Kata (y/n).

"(y/n) kau-"

"Lagi pula ousama sepertimu dipilih hanya karena kau beruntung! Kau juga tidak cocok menjadi pemain voli!" Lanjut (y/n).

"APA-"

"Lagi pula lompatanmu tidak setinggi hinata!" Satu batu menimpa Kageyama.

"Penerimaan mu tidak sehebat noya-senpai" tambah satu batu.

"Kau tidak setinggi tsukishima!" Tiga batu.

"Kau tidak sekuat tanaka-senpai!" Empat batu.

"Dan... Kau bahkan tidak bisa bahasa Inggris!" Kali ini batunya lebih berat.

Saking beratnya, Kageyama jadi pundung.

"Bahasa Inggris dan sastra cukup gampang, jika satu orang saja tidak bisa... Wush... Payah!" Semakin pundung Kageyama.

"Ditambah penampilan rambut gaya kuno ala boyband tahun 2000an mu! Kau semakin terlihat payah!" Pundung pt².

"Oh ya jangan lupa! Kau bahkan tidak bisa-"

sebuah bola mendarat tepat di tangan milik (y/n). Ekspektasi Kageyama adalah mengenai dahi (y/n). Namun refleks (y/n) lebih cepat dari pada Hinata.

"Cih tidak bisa apa?" Ketus Kageyama.

"Mencuci piring, masak, dan...  bermain game online!" Kata (y/n) dengan senyuman smirk ala devilnya.

...

Setter? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang