Vio berjalan menuju kantin untuk menemui seseorang yang dari kemarin meminta jawabannya. Serim, hari Jumat kemarin, dia menyatakan perasaannya sendiri pada Vio.
Tentu saja itu membuat Vio berpikir. Jujur, Vio juga menyayangi Serim, hanya sayang, bukan cinta. Maka dari itu, Vio tak berani menjawab pernyataan Serim kemarin.
Sesampainya Vio di kantin, ia langsung bergabung dengan teman temannya. Di sana mereka sudah memasang wajah yang sumringah, Vio jadi tidak enak untuk menjawab yang sebenarnya.
"Hai!" Sapa Serim hangat
"Halo!"
"Gimana gimana?" Tanya Wonjin penasaran bagaimana jawaban Vio
"Kak Serim minta aku jawab jujur kan?" Tanya Vio agak ragu
Serim mengangguk, masih dengan senyumnya.
"Kalo jawaban aku gak sesuai ekspektasi Kak Serim gimana?" Tanya Vio lagi
"Vi, apapun jawaban kamu. Pasti aku terima, aku cuma capek aja nahan perasaan ini sendiri." Jawab Serim
"Jawabannya kayaknya gak enak deh," ujar Hyeongjun
Vio tersenyum canggung, "aku minta maaf ya Kak, aku gak bisa terima Kakak. Tapi aku gak marah kalau Kakak naruh perasaan sama aku, aku harap Kakak gak marah sama jawaban aku ya." Jawab Vio
Serim tersenyum, melebihi kata manis. Tak ada rasa sakit sedikit pun di hatinya.
"Aku gak marah kok, tapi kalau aku berusaha ngelindungin kamu gak papa kan?" Tanya Serim meminta izin
Vio mengangguk senang, "gak papa Kak, aku juga senang selagi itu gak buat Kak Serim celaka." Ujar Vio
Bugh!!!
Tiba tiba satu tinjuan mendarat di pipi Serim. Sebelumnya ada seseorang yang tiba tiba menarik kerah Serim. Siapa dia?
"Akhirnya kita ketemu juga! Dasar cowok penakut!" Seorang Hyunjin datang dengan emosi
"Rim, Lo gak papa?" Tanya Allen panik
"Ternyata gampang ya manggil Lo kesini, gue tinggal ngancem anak ini. Terus kalian tinggal dateng!" Hyunjin menunjuk Vio
"Urusan Lo sama gue! Bukan sama dia!" Belas Serim untuk Vio
"Halah bacot!"
Satu pukulan keras lagi lagi mendarat di wajah Serim, membuat sebuah goresan di ujung bibir Serim dan mengeluarkan darah.
Lagi lagi siswa di kantin berusaha memisahkan mereka yang sedang berkelahi.
"Kak Serim!"
"Cukup Hyunjin! Cukup Hwang Hyunjin!" Teriak Vio membentak Hyunjin untuk berhenti membabi-buta Serim di sekolah
"Kenapa? Lo mau belain dia?! Iya?! Lo belain seorang anak pembunuh?! Iya?!" Hyunjin balik membentak Vio
"Gak usah bentak dia!!" Serim melayangkan pukulan kerasnya pada Hyunjin
"Gue bukan anak pembunuh!" Sekarang Serim dan Hyunjin sedang di kuasai oleh emosinya
Xiaojun datang menarik tangan Vio untuk menjauh dari sana, tapi Vio tak mau, ia tetap bertahan disini.
"Bahaya kalo Lo disini Vi!" Ucap Xiaojun
"Lo semua penghianat!" Teriak Hyunjin pada Felix, Han, Seungmin dan juga Ayen.
"Lo juga! Adek gak berguna! Gak usah pura pura lugu Lo! Lo masih gabung sama Bangchan kan?!" Bentak Hyunjin pada Ayen
"Bisa gak sih, gak usah bentak orang yang gak tau apa apa?!" Saut Vio
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kostan || NCT 2020 ✓
Fanfiction[COMPLETED] Gimana sih 26 orang dalam satu bangunan? Awalnya mungkin canggung, tapi lama kelamaan mereka akan nyaman satu sama lain. 23 orang lelaki harus berhadapan dengan 3 orang perempuan yang berbeda karakter. Mereka akan membutuhkan satu sama l...