Seorang lelaki sedang duduk di kantin menunggu seseorang. Bukan seseorang, tapi beberapa orang.
Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, beberapa orang yang di tunggunya datang.
"Pagi kak!" Sapa seseorang dengan suara nyaring
"Gak usah teriak teriak juga kalik, masih subuh ini woyy." Sambar seseorang
"Kelamaan rebahan lu Min, ini udah jam enam." Saut temannya
"Bodo ah."
"Kalian kemana aja?" Tanya lelaki yang sedari tadi menunggu
"Nih ya gue kasih tau, tadi gue jemput Seongmin, terus ngebalesin chat mereka atu atu, abis itu gue nelponin si Minhee, kebo Mulu dia. Abis jemput Seongmin, Lo tau lah ya, Seongmin gimana. Gak ada Hyeongjun gak mau berangkat dia." Jelas seseorang di depan Serim
"Gak ada jawaban yang lebih simpel apa? Ngomongnya panjang lebar banget kayak guru BK." Ujar Serim
"Tuh kan, gue jawab salah, gak gue jawab salah. Gue kan udah jadi jubir dari geng kita," sambar seseorang bernama Jungmo
"Dahlah! Mau ngomong apa sih pagi pagi?" Tanya Minhee
"Jadi gini, kemaren Lo semua liat kan kejadiannya kayak gimana? Nah gue punya rencana, gimana kalo kita pindah sekolah aja. Setuju gak?" Ucap Serim mengajukan usulan
"Hah?!!" Teriak mereka bersamaan karena terkejut dengan usulan Serim
"Siiiippp!!" Saut Allen
"Gue gak setuju!" Lanjut Allen sambil memasang wajah datar
"Gue sih mau mau aja, asalkan yang bayar bukan gue." Ucap Minhee
"Kak, Lo ngotak dikit donk. Ya kali kita pindah sekolah, Lo juga nanggung kan." Sambar Wonjin
"Harus banget pindah ya," ujar Woobin
"Gue sih ayok ayok aja." Ucap Jungmo, yang duitnya banyak beda broo...
"Kita pindah sekolah kemana?" Tanya Hyeongjun
"Ke sekolahnya Vio." Jawab Serim tersenyum
"Gini nih, kalo ngejar cinta, lagi bucin bucinnya. Sampe sampe rela pindah sekolah." Saut Minhee
Minhee mendapat jitakan dari Serim yang ada di sampingnya.
"Gue gak bucin."
"Aku ikut aja, tapi nanti kasian Mama kalo ngurus surat kepindahan." Ujar Seongmin
"Tapi gue males Kak, nanti adaptasi lagi. Kalo kitanya gak nyaman gimana?" Tanya seorang Youngtae
"Tae, kita kan bareng bareng nih, jadi gampang gampangin aja. Gimana?"
"Rim, kita kelas duabelas loh, udah mau ujian kan, kasian Seongmin sama Youngtae, mereka kelas sembilan juga mau ujian. Apa gak nanggung?" Tanya Allen selaku teman seumuran Serim
Serim tampak berpikir keras, apa yang di katakan oleh Allen ada benarnya. Seharusnya mereka fokus dengan ujian yang akan mendatang nanti.
"Ya udah, pada masuk kelas gih. Nanti istirahat kita ketemu lagi disini." Serim berdiri dari duduknya
"Ya ampun, aku pikir mau ngomongin apa. Capek tau kak, jalan dari gedung SMP ke sini." Keluh Seongmin
"Mana aku hari ini piket lagi." Sambar Youngtae
"Ya udah semangat!" Ucap Serim tersenyum sembari menunjukkan kepalan tangannya untuk memberi semangat
"Inget ye, ketemu lagi nanti, di sini, di meja ini. Awas lu pada nyari meja yang ada pisang goreng nya!" Peringat Wonjin
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kostan || NCT 2020 ✓
Fanfic[COMPLETED] Gimana sih 26 orang dalam satu bangunan? Awalnya mungkin canggung, tapi lama kelamaan mereka akan nyaman satu sama lain. 23 orang lelaki harus berhadapan dengan 3 orang perempuan yang berbeda karakter. Mereka akan membutuhkan satu sama l...