Keesokkan harinya, kostan sudah heboh dengan kelakuan Haechan. Anak ini selalu punya cara untuk menjahili para Hyung-nya.
Johnny yang masih tertidur lelap di kamarnya, ia dibangunkan oleh kebisingan Haechan seorang.
"Hyung bangun!" Haechan menggedor pintu kamar Johnny
Tak ada sautan dari dalam kamar.
Sebuah ide terlintas dibenak Haechan. Ia pergi ke dapur dan mendapati Hendery yang sedang membuka buka lemari dapur.
Hendery yang menyadari kedatangan Haechan pun menoleh.
"Ngapain lu bocah?" Tanya Hendery
"Johnny Hyung belum bangun, aku ingin membangunkannya" ucap Haechan berjalan menuju tempat perabotan dapur
Haechan mengambil sebuah panci, baskom dan alat penggorengan. Sebuah baskom ia taruh di kepalanya sedangkan panci dan alat penggorengan ia pegang.
"Mau ikut perang gak?" Tanya Haechan
"Gak ah, nanti gue gak dapet jatah makan lagi" jawab Hendery
"Ya sudah"
Haechan pergi meninggalkan Hendery yang masih bergelut dengan lemari makanan.
"Eh bocil ngapain lu?" Tanya Dejun yang melihat Haechan berpakaian seperti orang aneh
"Johnny Hyung belum bangun" jawab Haechan "sudah sana Hyung, kalo gak mau bantuin echan pergi aja" usir Haechan pada Dejun
Haechan membuka pintu kamar Johnny pelan. Ia tau bahwa Taeil Hyung sudah berangkat bekerja jadi ia berani masuk ke kamar Johnny.
"Hyung, bangun" Haechan menggoyangkan tubuh Johnny
"Hemm"
Haechan menarik nafas panjang "HYUNG BANGUN!" teriak Haechan bersamaan dengan alat penggorengan dan panci yang ia pukul
Johnny yang merasa terganggu dengan kebisingan itu pun terbangun.
"Heh bocah laknat! Lu di lairin emak lu apa di lairin toa mesjid si!" Ucap Johnny dengan mata yang masih tertutup
"Bangun Hyung udah pagi!" Teriak Haechan
"Gue masih ngantuk"
"BANGONN, BANGONNN" Haechan kembali memukul alat yang ia bawa
Johnny memaksakan mata nya untuk terbuka "ini gue udah bangun"
"Udah Sono pergi" Johnny mendorong tubuh Haechan keluar kamar
"Hyung jangan tidur lagi lho" peringat Haechan
"Bodo!" Johnny kembali masuk dalam kamar
Haechan membuka pintu kamar Johnny dan mengulangi lagi kelakuannya.
Hingga terjadi kejar kejaran antara Johnny dan Haechan.
"Pergi Lo dari sini!" Usir Johnny
"Emang kostan ini punya Hyung?" Tanya Haechan yang sudah di luar pintu rumah
"Lu selangkah lagi, tinggal keluar gerbang doank. Minggat Sono" Johnny mengusir Haechan
"Lucas Hyung!" Panggil Haechan berlari kedalam rumah
"Dasar tukang ngadu!" Gumam Johnny masuk ke dalam rumah
Lucas dan Mark yang baru turun dari kamar mereka pun terkejut.
"Kamu ngapain pake atribut kek gitu?" Tanya Mark
"Itu Hyung, Johnny Hyung galak banget" jawab Haechan menunjuk Johnny di bawah "dia ngajakin aku perang" lanjutnya
"Heh penghuni neraka Bu Yanti! Turun Lo" panggil Johnny pada Haechan
"Tuh Hyung, galak kan" Haechan bersembunyi dibalik badan besar milik Lucas
Mereka bertiga turun menemui Johnny.
"Taeil kemana?" Tanya Lucas
"Di--
"Kak Taeil kerja Hyung," jawab Haechan memotong Johnny
"Kok kamu gak kerja?" Tanya Lucas pada Johnny
"Sa--
"Dia mah gak kerja Hyung, pengangguran sok sibuk dia mah" potong Haechan lagi
"Gue yang ditanya ngapa lu yang nyaut" Johnny geram
"Itu di meja makan udah ada makanan, kalo mau makan makan aja. Kalo mau bikin mie ada di lemari dapur" jelas Johnny
"Orang stok mie udah habis sama Hendery" saut Haechan
"Demi apa?" Johnny langsung berlari menuju dapur
Ia melihat Hendery sedang memasak mie instan.
"Eh Eryanto, lu masak semua yang ada di lemari?" Tanya Johnny
"Iya, ini yang terakhir"
"Pasta instan gue juga lu makan?" Tanya Johnny mulai geram
Hendery hanya tersenyum dan mengangguk.
"Harus ganti gak mau tau"
"Ya elah, tinggal minta Hyung Taeil apa susahnya sih"
Johnny meninggalkan Hendery sendiri di dapur. Ia kembali ke ruang tengah, dan mereka sudah berkumpul.
"Gimana disini? Enak gak? Udah betah belum? Atau gak betah gara gara Haechan?" Yang terpanggil pun menoleh
"Enak kok, baru nemu gue kost kostan kek gini" jawab Kun
"Iya, dan kayaknya kostan ini bisa nampung banyak orang" saut Lucas
"Jangankan nampung orang, nampung dosanya Haechan juga bisa kok" sambar Dejun
"Echan tu salah apa sih?" Tanya Haechan
"Diem lu bocil"
"Boleh tau gak, kenapa kalian ngekost?" Tanya Johnny
Lucas dan Mark saling berpandangan, sedetik kemudian mereka tersenyum.
"Nyokap gue beberapa bulan lalu meninggal, bokap gue kerja di luar negeri" jawab Lucas
"Saya sama Lucas udah sahabatan dari kecil, walaupun usia dia lebih tua dari saya, tapi dia bisa menyamai selera dia dengan saya" sambung Mark
"Mark orang tuanya gimana?"
"Orang tua saya kerja di luar negeri juga, kita berdua pindahan dari Bekasi" jawab Mark
"Oo, kalo Kun sama Ten?" Tanya Johnny
"Gue sama Ten sama persis kayak mereka berdua, kita udah sahabatan dari kita belum lahir" Kun tersenyum
"Ten orangnya emang kalem ya?" Tanya Johnny
Ten tertawa kecil sedangkan Kun tertawa seperti mendengar lelucon.
Setelah berhenti tertawa Kun menjawab "aslinya mah enggak, petakilan, bawel, suka marah marah, kali ketawa juga gak nanggung nanggung, apa lagi kalo udah ngomong. Gak ada berentinya" jelas Kun
"Terus kenapa diem? Kak Ten sariawan?" Haechan kembali berulah dengan mulutnya
Kun menoleh ke sahabat nya, senyuman yang tadinya ada di wajah Kun kini sirna melihat sahabatnya.
"Ada peristiwa yang gue gak bisa ceritain ke kalian. Tapi yang pasti, gue harap kalian bisa jadi temen kita" Kun merangkul Ten
Johnny mengangguk.
"Lu sendiri dari kapan ngekost?" Ten membuka suara
"Dari sebelum ada jaman manusia purba" jawab Johnny asal "enggak canda, udah sekitar setahun. Gue awalnya juga gak kenal sama Taeil, tapi kita dipertemukan disini" sambungnya.
=========
Salam dari istrinya Taeyong.
Salsabpl_
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kostan || NCT 2020 ✓
Fanfic[COMPLETED] Gimana sih 26 orang dalam satu bangunan? Awalnya mungkin canggung, tapi lama kelamaan mereka akan nyaman satu sama lain. 23 orang lelaki harus berhadapan dengan 3 orang perempuan yang berbeda karakter. Mereka akan membutuhkan satu sama l...