Setelah Haechan naik, Haechan langsung menghampiri Yuta dan Winwin yang ada di depannya.
"Bang Yuta, Win Ge, ngeliat cemilan Haechan yang di lemari dapur gak?" Tanya Haechan menghampiri mereka
"Enggak tuh," Yuta menggeleng diikuti oleh Winwin
"Ishh siapa sih yang ngambil?!" Haechan menghentakkan kakinya beberapa kali
Tak lama kemudian Jungwoo keluar dari kamar Hendery dan melihat Haechan yang tampak kesal.
"Kenapa Chan?" Tanya Jungwoo sambil menutup pintu kamar Hendery
"Ada yang ambil cemilan Echan di lemari." Jawab Haechan sambil memajukan bibirnya
"Cemilan yang warna merah itu bukan?" Tanya Jungwoo mendekati Haechan
Haechan mengangguk layaknya anak kecil.
"Maaf ya, kemaren aku ambil sama Doyoung." Ucap Jungwoo hati hati
Mulut Haechan setengah terbuka.
"Aaaa,,, Bang Uwu, kenapa di makan." Rengek Haechan seperti anak kecil
"Iihh maap, kalo mau nyalahin juga salahin Kak Doy, Kak Doy yang suruh aku. Aku juga gak tau kalo itu makanan kamu." Ujar Jungwoo
"Au ah, Echan ngambek!" Haechan pergi ke lantai 3 dengan muka kesal.
Di lantai 3 mungkin terbilang cukup sepi, tapi tidak sejak Doyoung adu mulut dengan Ten dari tadi.
"Gue duluan disini, lu yang di sebelah aja kek!" Ujar Ten
"Gue mau nya disini! Ketimbang Lo geser aja apa susah nya sih!" Ucap Doyoung ngegas
"Ngalah kek! Gue udah dari tadi disini!"
"Heh! Gue lagi bawa kopi panas ini, jangan sampe ini tumpah di muka lu!" Ujar Doyoung
Ten yang sudah pusing dengan ocehan Doyoung, akhirnya ia mengalah dan mengajak Kun untuk pindah ke balkon yang satu lagi.
Perbedaannya adalah, balkon yang tadi menjadi rebutan Doy dan Ten mempunyai pemandangan yang indah. Sedangkan balkon satunya langsung berhadapan dengan rumah tetangga. Yang bisa di bilang pemandangannya adalah jemuran baju.
"Udah elah, ribut mulu." Ucap Kun saat duduk di balkon
"Lu gak tau sih betapa keselnya gue pas ngeliat muka tu anak." Ten menyilang kan tangannya di depan dada
Lalu seseorang datang dari belakang menghampiri Ten dan Kun. Orang itu datang dengan membawa satu kursi untuk duduk di samping Ten.
"Kak Ten," panggil orang itu yang membuat Ten dan Kun menoleh
"Nana, eh maksudnya Jaem. Ada apa?" Tanya Kun
"Aku mau ngomong lagi sama kalian." Jawab Jaemin yang membuat Kun tersenyum paksa
Jaemin langsung menaruh kursi yang ia bawa di samping Ten. Lalu ia duduk di sana, sedangkan Ten hanya membuang muka.
"Jaem, kalo lu udah gak mau ngomongin soal itu gak papa kok. Gak usah di paksain," ucap Kun
"Gak papa kok Ge, aku emang mau bahas ini,"
"Kania aslinya baik kok, baik banget malah. Cuma mungkin karna masalah keluarga dia jadi kayak gini," ucap Jaemin menatap langit langit
"Tapi kelakuan dia sama Lo gak baik baik aja kan?" Tanya Ten dingin
"Sejak masalah keluarga itu dan gue di tuduh sebagai pembawa sial," jawab Jaemin tersenyum getir
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kostan || NCT 2020 ✓
Fanfic[COMPLETED] Gimana sih 26 orang dalam satu bangunan? Awalnya mungkin canggung, tapi lama kelamaan mereka akan nyaman satu sama lain. 23 orang lelaki harus berhadapan dengan 3 orang perempuan yang berbeda karakter. Mereka akan membutuhkan satu sama l...