37 : Bayar Kostan

852 164 4
                                    

Yuta menggunakan seragam yang sama dengan Taeil, ia benar benar bekerja bersama Taeil. Dan Taeil pun tak ragu untuk membantu Yuta.

"Yut, coba layanin meja nomor lima, yang itu." Taeil menyuruh Yuta untuk memberikan menu pada pelanggan yang duduk di meja nomor 5.

"Ayok, temenin gue," Yuta menarik ujung seragam Taeil

"Bisa Yut, bisa, kan tadi udah gue ajarin." Ucap Taeil meyakinkan Yuta

"Nanti kalo salah gimana?" Tanya Yuta

"Gue awasin Lo dari sini, tenang aja. Kalo ada yang salah nanti gue samperin," ujar Taeil

"Bener ya." Tangan Yuta bergerak mengambil daftar menu lalu menuju meja yang tadi di tunjuk oleh Taeil.

Jantung Yuta berdetak lebih cepat dari biasanya. Yuta menghampiri dua orang cowok yang duduk di meja itu.

"Permisi, ini daftar menu nya." Yuta menaruh daftar menu itu di meja itu

"Oh iya, bentar ya."

Setelah dua pelanggan itu melihat lihat menu yang ada disana, mereka memesan dua minuman. Yuta dengan sigap mencatat pesanan itu.

"Tunggu sebentar." Yuta pergi meninggalkan mereka

Taeil yang sedari tadi mengawasi Yuta tersenyum.

"Mereka pesen apa?" Tanya Taeil

"Dua americano coffee." Jawab Yuta

Taeil langsung berbicara kepada temannya yang bertugas di dapur, yaitu Seokjin untuk membuat kan kedua pesanan itu.

Setelah menunggu beberapa menit, pesanan itu telah siap, dan Yuta harus mengantarkan nya.

Yuta berjalan pelan agar minuman yang berada di nampan itu tidak jatuh ataupun tumpah sedikit pun.

"Ini pesanannya, dua americano coffee."  Yuta menaruh nampan itu di atas meja

Seharusnya ia memindahkan minumannya ke atas meja, tapi Yuta malah menaruh gelas berisi kopi itu beserta nampannya di atas meja.

Yuta kembali tanpa merasa ada yang salah. Lalu Taeil memberi tau Yuta, bahwa nampan itu harus di ambil.

"Itu nampannya di ambil Yut, jangan di taro sana. Cepetan!" Suruh Taeil cepat

Yuta langsung berbalik dan mengambil nampan itu dengan rasa malu.

"Maaf ya, saya baru disini." Yuta dengan sopan mengambil nampan itu kembali

"Iya, gak papa." Sang pelanggan tersenyum

Yuta menghampiri Taeil yang sudah menahan tawa sedari tadi.

"Gak usah ketawa!" Saut Yuta pelan

Taeil hanya menutup mulutnya, lalu mereka bekerja di posisinya masing masing. Yuta juga sudah sedikit paham bagaimana bekerja disini.

Saat matahari sudah berada di tengah tengah, beberapa remaja masuk ke dalam caffe itu. Masih menggunakan seragam sekolah tentunya.

"Hai Kak, Bang!" Seseorang di antara remaja itu menyapa

Yuta langsung berbisik pada seseorang di sebelahnya.

"Taeil, emang bocah sekolah boleh kesini?" Tanya Yuta tanpa menoleh

"Gue Seokjin, bukan Taeil. Taeil lagi di toilet." Jawab seseorang di samping

"Oh,"

"Caffe kita mah terbuka buat siapa aja," Seokjin menjawab pertanyaan Yuta tadi

Satu Kostan || NCT 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang