53 : Perasaan Ciwik-Ciwik

713 147 5
                                    

Vio menaiki tangga menuju kamarnya, lalu ia masuk dan membantu pintu kamarnya. Dia malu sekarang, gara gara Hendery bilang kalau tadi siang Mark mengaku jadi pacarnya.

Dasar Hendery!

Rasanya ia ingin menyerang Hendery sekarang, di tambah lagi Taeyong yang bilang kalau Mark suka padanya.

Bagi Vio, cara Mark menyatakan perasaannya tadi itu sangat berlebihan. Padahal mereka masih duduk di bangku SMA.

Entahlah, ini perasaan senang atau tidak. Vio jadi gugup untuk bertemu Mark lagi. Detik kemudian ada yang mengetuk kamarnya.

Vio membuka pintu itu secara perlahan, ia takut kalau itu Kakaknya.

"Lo ngapain?" Tanya Vio mendapati Nira di depan kamarnya

"Au ah anjir! Kesel gue! Kesel!" Umpat Nira yang langsung masuk ke kamar Vio

"Aaa sial! Gue malah malu." Zera datang dan ikut masuk kedalam

Ini apa apaan sih?!

Vio menutup pintu kamarnya perlahan. Pasti ini urusan perasaan, tidak ada masalah. Toh mereka sesama wanita.

"Yuta lama lama ngeselin sumpah! Pake segala teriak lagi!" Zera melipat kedua tangannya dan menyenderkan kepalanya di ujung kasur

"Si Jungwoo juga, pake segala nyebut nama panjang gue." Ujar Nira kesal

"Lo pada kenapa sih?" Tanya Vio bingung

Sekarang malah Zera dan Nira yang memberikan tatapan aneh pada Vio.

"Lo gak malu di tembak Mark? Atau jangan jangan Lo juga suka sama Mark?" Tanya Zera beruntun

"Hah?!"

"Nir, Lo di tembak sama calon dokter apa gak seneng?" Tanya Zera beralih ke Nira

"Gak tau, tapi gue suka sama seseorang." Ujar Nira menatap langit langit kamar Vio, karena posisinya sekarang sedang rebahan

"Siapa siapa?" Tanya Vio penasaran

"Tapi Lo pada jangan bilang siapa siapa ya,"

"Iya."

Nira menggigit bibir bawahnya ragu, "g-gue suka sama Jaehyun." Ucap Nira ragu, "sumpah Lo berdua jangan bilang siapa siapa ya, plis!" Mohon Nira

"Jaehyun ya, bagus sih. Jaehyun udah cakep, baik lagi. Terus Jungwoo Lo gimanain?" Tanya Zera

"Gini loh, gue gak mau pacaran untuk saat ini. Gue mau fokus nyelesein kuliah gue dulu, cari kerja, baru ketemu jodoh. Dan kalaupun jodoh gue di bangunan ini, gue mau dia mengerti." Jawab Nira

"Dih, sok bijak Lo. Pede banget jodoh Lo ada disini," saut Vio

"Jaehyun titik!" Ujar Nira

"Terus Lo gimana Vi?" Tanya Nira pada Vio

"Apanya?"

"Ya menurut Lo Mark itu gimana?" Tanya Nira lagi

"Baik kok, baik banget. Dia juga akhir akhir ini ngelindungin gue." Jawab Vio sesuai fakta

"Udah lah, jadian aja apa susah nya sih. Nanti jangan lupa kasih pe-je." Sambar Zera

"Apaan sih?! Jadian aja belom,"

"Setelah di tembak Serim, Lo kan nolak tuh. Nah, Lo nolak karna Lo suka sama cowok lain?" Tanya Nira

"Enggak tuh, tapi tadi Kak Mark aneh. Kan tadi siang dia minta maaf karna udah ngaku ngaku jadi pacar gue, nah terus dia bilang gini, 'kalo mau beneran juga gak papa' gitu katanya," ujar Vio

Zera dan Nira kompak tertawa bersama, mereka tak peduli jika suara tawa mereka terdengar sampai keluar.

"Dia ngasih kode, kalo dia suka sama Lo Vi." Ucap Nira sambil tertawa

"Idih, sok tau Lo!"

"Cantik cantik blo'on, Lo pernah di tembak cowok berapa kali?" Tanya Zera

"Kalo sama Kak Mark tadi jadi tiga orang," jawab Vio sambil menunjukkan tiga jarinya

"Tiga? Serim, Mark, satu lagi siapa?" Tanya Zera

"Ada lah, dulu gue pernah di tembak juga. Tapi gue tolak," jawab Vio

Zera manggut-manggut.

"Tapi Mark keren juga sih, bisa bisanya dia nembak Lo di depan Abang Lo sendiri." Saut Nira

"Tapi kok gue deg-degan ya pas Kak Mark ngajakin gue pacaran sama dia?" Tanya Vio bingung

"Fiks, ini mah! Lo demen ama Mark. Valid no kecot!" Sambar Nira sedikit berteriak

"Sumpah, Lo pada kenapa sih?!" Tanya Vio kesal

"Vi, kalo Lo suka sama Mark, bilang aja sama kita. Sama sama cewek ini," saut Zera santai

"Sumpah Lo bedua ngeselin!" Vio melempar bantal ke arah mereka

Di sisi lain, di balkon rumah sudah ada Mark dan Xiaojun. Awalnya Xiaojun mengajak Mark untung mengobrol biasa, namun tujuan Xiaojun bukan itu.

"Lo beneran suka sama Vio?" Tanya Xiaojun

"Eumm... Iya, gak tau kenapa gue bisa suka sama dia, dia beda dari cewek cewek lain." Ujar Mark

"Mark, kalo Lo beneran suka sama dia. Lo jaga dia ya, jagain dia baik baik, Lo harus ngerti gimana dia." Ucap Xiaojun tiba tiba

"Kok Lo tiba tiba ngomong gitu?" Tanya Mark bingung

Xiaojun mengangkat kedua bahunya, "akhir akhir ini dia curhat mulu ama gue, Lo jangan salah paham dulu ya! Dia cuma bilang, kalau dia di tembak sama sahabatnya, terus tadi abis pulang sekolah di juga curhat katanya dia kecewa sama sahabatnya." Cerita Xiaojun pada Mark

"Dia cerita semuanya sama Lo?" Tanya Mark

"Iya, dia chat gue untuk curhat hampir setiap hari. Dari situ gue nyimpen perasaan sama Vio, tapi gue tau Lo lebih dulu suka sama dia." Ujar Xiaojun

"Tapi disini gue sadar, Lo yang selalu ngejagain dia, dan gue hanya berlaku sebagai temen curhatnya aja. Lo yakinin dia tentang perasaan Lo, kalo Lo cinta sama dia, perjuangin. Jangan sampe Lo keduluan orang di luar sana." Lanjut Xiaojun

Mark merasa tak enak saat ia mengetahui ternyata Xiaojun juga punya perasaan yang sama pada Vio.

"Lo gak usah mikirin tentang perasaan gue, gue gak papa. Bahkan gue gak berani kayak Lo tadi," sambung Xiaojun

"Jun, gue gak tau kalo Lo juga punya perasaan yang sama, kalo tau gitu, gue gak--"

"Di bilangin gak usah mikirin gue, gue aja gak bisa ngejagain dia. Kalo Lo butuh bantuan apa aja untuk Vio, Lo bisa bilang ke gue. Gue siap bantu," Xiaojun memotong perkataan Mark

"Jun, sekali lagi maaf ya. Gue bener bener gak tau." Mark menepuk pundak Xiaojun

Xiaojun tersenyum, "santai aja Mark, mulai sekarang Lo harus jagain Vio dari sahabat sahabatnya itu ya." Pesan Xiaojun pada Mark

Mark mengerutkan keningnya, "emang kenapa? Bukannya mereka deket banget, ya walaupun sejak kejadian kemaren hubungan mereka lagi gak baik baik aja sih,"

"Vio bilang, kalau Serim itu bohong sama dia. Vio juga bilang kalo dia kecewa sama sahabatnya, di tambah lagi si Hyunjin Hyunjin itu tau tentang keluarganya," Xiaojun menceritakan apa yang di ceritakan oleh Vio

"Gue bakal ngejagain dia, tapi gue gak bisa maksain perasaan dia, kalo dia suka sama gue." Ucap Mark

Xiaojun menepuk pundak Mark, "tenang Mark, gue bakal bantu Lo." Xiaojun tersenyum begitu juga Mark.

💚💚💚💚💚








































.

Satu Kostan || NCT 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang